Ayudia tak henti-hentinya terisak pelan. Umi Aida sungguh prihatin menyaksikan kepedihan itu. Bingung harus melakukan apa, karena Ayudia tak ingin kalau sampai Abah mengetahui semua kenyataan pahit yang terjadi di rumah tangganya. "Nduk, ayo masuk kamar. Istirahat dulu, nanti Umi akan coba kembali bicara sama Ammar." Kata Umi Aida. "Ndak perlu, Umi. Kalau diizinkan, Dia mau tidur di kamar Najma saja, Mi. Dia ndak mau selalu membuat Kak Ammar ndak nyaman. Sekali ini saja, Dia mohon, Mi." Ucap Ayudia memelas. "Ya sudah, ayo ke kamar Najma." "Sebentar, Mi. Dia mau mengambil barang-barang Dia dulu." Kamar Najma tidak dikunci, meski penghuninya belum pulang. Ayudia masuk ke dalam, dan Umi pergi entah kemana. Gadis itu segera masuk kamar mandi, membasuh wajahnya dengan air wudhu. Lalu Ayudia sholat Dzuhur. Hatinya sudah lebih tenang, ia kembali berpikir keras bagaimana cara agar masalahnya tidak melebar kemana-mana. Perpisahan bukan
Terakhir Diperbarui : 2022-03-25 Baca selengkapnya