Wina memeluk kedua kakinya, menumpahkan air matanya, menangis sejadinya. Baru satu minggu dia lulus SMA, ayahnya sudah tiada. Dua hari yang lalu ayahnya tiba-tiba jatuh dan terkena stroke, setengah tubuhnya tak bisa digerakkan. Setelah dibawa ke rumah sakit, ayahnya pun meninggal dunia setelah dirawat satu malam. "Wina, ada saudara ayah di depan. Tinggal menunggu Om Wisnu saja, setelah itu baru ayah dimakamkan," Bu Yati, ibu kandung Wina berkata lirih sambil mengelus lengan putrinya. "Kenapa harus menunggu, Bu? Apa Om Wisnu pasti datang? Kasihan ayah kalau dimakamkan terlalu siang." Wina membersihkan sisa-sisa air matanya. Berusaha menguatkan dirinya. "Sudah dalam perjalanan, sebentar lagi sampai. Ayo, kamu keluar. Bersiap ikut ke makam." Bu Yati mengajak keluar putrinya. Saudara suaminya sudah datang dari luar kota. Sementara Wina dari tadi hanya mengurung diri di kamarnya. "Wina nggak bisa ikut, Bu. Tadi pagi tamu bulanan Wina datang. Wina di rumah saja sa
Last Updated : 2022-02-21 Read more