"Apa!""Kau bilang kemarin bertemu dengan pelakor itu, Alina?" Tanya Nisa dengan membeliakkan mata padaku."Iya, kami juga sempat bicara," jawabku santai sambil mengunyah sebutir apel."Lalu?""Apa?""Yah, kau tak menjambaknya, menamparnya, atau apalah tindakan bar bar yang biasa dilakukan istri sah pada pelakor seperti dalam cerita cerita novel pelakor?" Cecar Nisa."Tidak, kami hanya bicara," jawabku."Ah, coba kalau aku, sudah aku Jambak, kutampar, bila perlu bikin video biar bisa di Viralkan," gerutu Nisa."Dasar otak bar bar, kau lupa jika aku hamil, mau janinku kenapa kenapa, hah? Aku masih waras, lagipula, jika aku bertindak kasar seperti itu, sama saja seperti aku berharap ingin kembali pada Mas Bayu." "Ah, iya. Aku lupa jika kau hamil, Alina."" Jujur saja, aku tak bisa membaca jalan pikiranmu." "Maka tak perlu dibaca, nanti kau bisa tersesat dalam pikiranku. Sudahlah, lama lama omonganmu ngelantur, Nisa." Aku melotot padan
Last Updated : 2022-03-06 Read more