"Susan!" Suara teriakan Arga seakan memecahkan gendang telingaku. Buru-buru aku memasuki kamar Arga."Ada apa, Mas? Kenapa teriak seperti itu?" tanyaku."Ayo, cepetan kemasi barang-barangku! Dua jam lagi kita harus sampai di Bandara, dan kamu hanya sibuk menyiapkan barang-barangmu saja!" sungut Arga padaku."Iya, Mas! Aku akan persiapkan semuanya.""Cepetan!" hardik Arga.Aku buru-buru membuka koper Arga, lalu memilih pakaian yang pantas untuk di bawa ke Bali, tempat bulan madu kami.Aku sedikit antusias membayangkan pergi berduaan seperti ini dengan Arga. Aku harap, sikapnya menjadi sedikit melunak padaku nantinya.Aku sudah mempersiapkan semua kebutuhan Arga, sesekali Arga mengatakan barang apa saja yang dia inginkan untuk di bawa.Setelah merasa yakin, akupun kembali ke kamarku. Aku lupa memasukkan bingkisan yang Mama mertua berikan padaku saat meninggalkan rumahnya kemaren. Dia bilang jangan membuka itu saat di rumah, nanti
Read more