Setelah selesai dengan urusannya, Shaka berniat pergi ke kamar Alvin dan mengembalikan ponsel yang telah ia ambil. Pemuda itu meletakkannya di atas meja. Namun, saat ia berbalik dan hendak pergi, knop pintu berputar bersamaan dengan suara seseorang yang tengah berbincang.Shaka panik. Akhirnya ia memilih bersembunyi di seberang ranjang dengan posisi berbaring karena tempat itulah yang terdekat. Tiga detik setelahnya, pintu ruangan terbuka, Alvin dan Alvian masuk ke dalam. "Semalam aku bermimpi kalau ibu datang menemui kita. Wajahnya sangat pucat, tapi dia tetap tersenyum. Ah, aku jadi rindu dengan ibu." Alvin memajukan bibirnya dengan wajah masam. Ia duduk di sofa dekat pintu. "Bersabarlah. Setelah masalah ini selesai, kita pasti akan membuat ibu bahagia." Alvin tampak lebih tenang dibanding sang adik. Meskipun tak dapat dipungkiri bahwa sorot matanya berubah sendu. "Ya, aku rindu kehangatan keluarga kita." Sosok Alvian yang memiliki ota
Read more