Ia lalu kembali, meninggalkanku dengan Bik Sum. Sejenak bernafas lega, karena tidak jadi menjawab pertanyaan wanita yang akrab dengan keluargaku sejak dulu. Berharap dirinya akan lupa dengan keingintahuannya. “Bik, aku harus segera pergi. Karena mau menemui temanku. Kapan-kapan, aku datang lagi ke sini, ya?” ujarku dengan mengambil dan mencangklongkan tas di pundak. “Mbak Rasti anaknya Pak Sasmita pemilik dan Ibu Fitri, ya? Pemilik showroom mobil bekas dulu kala?” Tiba-tiba, Huda kembali dan berkata demikian, membuatku menghentikan aktivitas hendak pergiku. “Iya, kamu kenal dengan kedua orang tuaku?” tanyaku kemudian. “Sangat mengenal, Mbak. Kadang-kadang, bapak mengajakku ke sana. Saat orang tua Mbak Rasti meninggal, aku masih kelas tiga SMA. Rencananya, setelah lulus akan bekerja di showroom Pak sasmita. Akan tetapi, takdir berkata lain,” ujar Huda de
Terakhir Diperbarui : 2022-03-30 Baca selengkapnya