Home / Pernikahan / Amnesia / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Amnesia: Chapter 31 - Chapter 40

44 Chapters

31, Aku Kehilangan Ingatan Lagi

[ Bab 31,Aku Kehilangan Ingatan Lagi ] [ Keyla Achazia ]Aku masih tidak mengerti dengan apa yang sebenarnya sudah terjadi selama ini. Kenapa Ali bisa mengenal kakak adik bahkan Ayah dan Ibuku dengan baik. Setauku dulu aku sama sekali tidak pernah mempertemukan mereka, karena aku tau jika kedua orangtuaku tidak menyukai hubunganku dengan Ali.Rasanya sangat mustahil mereka bisa saling mengenal bahkan kini kedua orangtuaku bisa menerima pernikahanku dengan Ali. Tapi ini kenyataan. Bukan hanya khayalanku saja.Yang aku ingat memang waktu itu aku tertabrak mobil, karena seseorang mendorongku dari rel kereta. Jika saja tidak ada yang mendorongku, mungkin aku sudah tidak ada di dunia ini karena aku yakin pasti tubuhku sudah terbagi menjadi beberapa bagian karena tertabrak kereta.Tapi Ali bilang aku sudah sembuh dan lupa ingatan, dan itu membuatku kembali kepada kedua orang tuaku. Sungguh aku masih sangat bingung dengan ini semua.Pa
Read more

32, Gegar Otak Ringan

[ Bab 32, Keyla Terkena Gegar Otak Ringan ][ Normal ] "Memangnya kamu siapa?" tanya Keyla heran."Aku Danny." balasnya kesal karena sahabatnya itu tidak mengingatnya."Siapa Danny?" tanya Keyla bingung dengan kening berkerut hampir menyatukan alisnya."Keyla jangan bercanda deh, aku Danny sahabat kuliahmu. Kita sudah bersahabat hampir dua tahun dan kamu melupakanku dalam sekejap mata." balas Danny kesal setengah mampus, eh?"Aku tidak melupakan mu, tapi maaf aku memang tidak mengenalmu. Seingatku sahabatku saat kuliah dulu hanya Ferro dan Pricilla." ucap Keyla semakin bingung dengan ucapan lelaki di samping nya itu semakin ambigu baginya."Ck, kamu menyebalkan. Kamu ingat mereka berdua." ucap Danny menunjuk Kanaya dan Arbani secara beegantian.Keyla mengangguk. "Tentu, dia Kanaya adik ipar kakakku. Dan Arbani adik suamiku." balas Keyla karena memang itulah yang diingatnya. Bukan sebagi sahabat namun sebag
Read more

33, Hadiah Terakhir Dari Keyla

[ Bab 33, Hadiah Terakhir Dari Keyla.[ Aliando Scott Clifford ]Aku menggenggam tangan Keyla yang kini bersandar padaku. Saat ini kami sedang berada di ruang tv menonton kartun kesukaannya, entahlah sejak ia hamil anak yang kedua kami ini. Keyla jadi suka menonton kartun, dan sangat manja padaku.Tapi aku tidak keberatan akan semua perubahannya Keyla, aku malah senang karena bisa menghabiskan banyak waktuku bersamanya walaupun di sisi lain kerjaanku banyak yang terbengkalai. Dan Arbani lah yang kuberi bertanggung jawab penuh untuk urusan perusahaan jika memang aku tidak bisa datang ke kantor. Walaupun dia menggerutu tidak suka namun tetap melakukan apa yang aku suruh.Oh ya, soal Keyla yang terkena gegar otak itu ; sudah di operasi walaupun Dokter bilang itu tidak sepenuhnya sembuh karena memang ya terkadang Keyla masih sering mengeluh sakit di kepalanya apabila ia berusaha mengingat sesuatu atau banyak pikiran."Sayang ..." ucapnya
Read more

34, Kehadiran dan Kehilangan

[ Bab 34, Kehadiran dan Kehilangan ][ Normal ]"Ayo bu terus ... Ya begitu sekali lagi bu ... Bagus kepalanya sudah keluar ... Lagi bu, tarik nafas keluarkan ...""Arrrhhh ..." jerit Keyla memenuhi ruangan bersalin.Malam ini Keyla kembali melahirkan anak keduanya dengan Ali."Ayo bu sekali lagi ..." ucap sang Dokter yang mengintuksi Keyla untuk melahirkan menarik nafas seperti yang Dokter itu ajarkan kepada Keyla.Akhirnya dengan satu tarikan nafas panjang Keyla berhasil melahirkan seorang anak lelaki yang sangat tampan."Alhamdulillah bu ... Anaknya lelaki, liat bu dia sangat tampan." ucap seorang Suster memperlihatkan bayinya kepada Keyla.Keyla tersenyum melihat bayi mungil yang sedang menangis dalam gendongan suster. "Sus bolehkan saya menggendongnya sebentar." ucap Keyla.Suster itu mengangguk, lalu meletakkan bayi itu di atas dada Keyla dan seketika itu pula bayi itu pun berhenti menangis. Mungk
Read more

Bonus Part 1

[ Bonus Part 1 ][ Normal ]10 Tahun kemudian...Azalea Achazia Clifford tumbuh menjadi gadis cantik yang manis dan di sukai banyak orang, walaupun gadis itu tak banyak ekspresi dan bicara.Kini umurnya sudah 17 tahun, seharusnya ia masih duduk di bangku SMA, namun karena kepintaran di atas rata rata, kini Azalea sudah masuk Universitas ternama di Negara A itu.Lalu adiknya Gabriel Scott Clifford atau biasa Azalea panggil Abby itu sudah berumur 10 tahun dan sudah bersekolah kelas lima SD. Walaupun tumbuh tanpa orang tua, tapi Abby tidak kehilangan kasih sayang sedikit pun. Karena semua orang menyukai Abby, saat kecil Abby sangat mirip dengan Ayahnya, tapi seiring berjalannya waktu, Abby malah terlihat sangat mirip dengan Ibunya.***Saat ini Azalea tengah mengendarai mobilnya menuju sekolah Abby karena surat panggilan yang lagi lagi ia dapatkan. Seharusnya yang datang orang tuanya, namun karena kedua orang tuanya tidak ada da
Read more

Bonus Part 2

[ Bonus Part 2 ][ Azalea Achazia Clifford ]Aku menghembuskan nafas lelah lalu merebahkan tubuhku di atas kasur dengan kasar, entah kenapa walaupun aku tak ingin memikirkan pria yang tadi di sekolah Abby, nyatanya tanpa sadar aku terus memikirkannya.Bagaimana mungkin ada orang yang sangat mirip dengan Ayahku? Bahkan mereka sangat mirip, bak pinang di belah dua.Abby saja yang dulu mirip Ayah, kini sudah tidak terlalu mirip lagi.Memikirkan hal itu benar benar membuat kepalaku mau meledak, belum lagi masalah tadi siang saat Abby kembali menyalahkan dirinya sendiri karena kematian kedua orang tua kami.Walaupun aku sudah sering kali mengatakan bahwa kematian kedua orang tua kami bukan salahnya, tapi Abby selalu saja menyalahkan dirinya sendiri.Umur Abby sudah sepuluh tahun, kelas lima SD... Dan itu artinya juga sudah sepuluh tahun yang lalu Abby lahir dan aku kehilangan orang tua kami.Hal yang membahagiakan yang pa
Read more

Bonus Part 3

[ Bonus Part 3 ][ Normal ]"Abby!""Apaan sih kak brisik!""Abby!""Kak, aku tidak tuli ya ... Tolong jangan teriak teriak seperti ini hutan.""Jangan tinggalkan kakak, Abby."Azalea memeluk Abby dengan erat, ternyata yang barusan dia alami itu hanya mimpi. Mimpi yang sangat mengerikan karena Abby juga ikut pergi bersama ke dua orang tuanya."Kak, Abby tidak akan pergi ke mana mana karena Abby kan sudah di keluarin dari sekolah." jelas Abby bingung. Sungguh, dia sangat bingung dengan kakaknya yang tiba tiba memeluk dan memintanya jangan pergi."Hiks, Abby jangan tinggalin kakak ya."Bocah berumur sepuluh tahun itu kebingungan saat kakaknya tiba tiba saja terisak sembari memeluknya."Kak, ada apa?" tanya Abby.Azalea melepaskan pelukannya dan menatap Abby lama, lalu menggelengkan kepalanya pelan. "Kakak takut, tadi kakak mimpi kamu ninggalin kakak sendiri ... Kamu ikut Mama dan Pap
Read more

Bonus Part 4

[ Bonus Part 4 ][ Normal ]Abby menatap ruang UGD dengan tatapan kosong, air matanya sudah tidak keluar lagi, entahlah mungkin sudah habis karena menangis terus sejak tadi. Abby sangat bersyukur tadi karena doanya di kabulkan, seseorang melewati jalan itu dan mau menolongnya."Jangan khawatir, kakakmu sudah di tangani Dokter ... Dia pasti baik baik saja."Abby mendongak saat pria yang menolong mereka itu mengusap kepalanya pelan."Terima kasih sudah menolong kami."Pria itu mengangguk sembari tersenyum tipis. Abby sudah menceritakan kejadian yang menimpa mereka dan pria bernam Alixader itu pun sudah melaporkannya ke polisi."Om, boleh aku meluk Om?" tanya Abby lirih.Alixander menatap Abby yang menatapnya penuh harap lalu mengangguk. Dengan cepat Abby memeluk Alixander.Tubuh Alixander langsung menegang saat Abby memeluknya dengan erat, namun kemudian ia membalas pelukan Abby. Membiarkan bocah itu menangis
Read more

Bonus Part 5

[ Bonus Part 5. ][ Normal ]"Kakak, apa yang kakak lakukan?"Abby yang baru saja keluar kamar mandi setelah membersihkan diri dan ganti pakaian baru pun kebingungan melihat kakaknya yang tengah menangis sembari memeluk Alixander.Mendengar suara Abby, sontak Azalea langsung menghentikan tangisnya dan melepaskan pelukannya pada pria yang dia kira adalah Ayahnya."Loh ini bukan mimpi?" tanya Azalea bingung.Pria di hadapannya itu menggelengkan kepalanya dengan senyuman kaku. "Tidak, ini bukan mimpi.""Kamu---"Azelea menghentikan ucapannya, ia menunjuk Alixander dengan ragu."Perkenalkan  aku Alixander Gilbert ... " kata Alixander.Azalea menelan ludahnya susah payah, ia lalu menatap Abby untuk meminta penjelasan.Abby pun mendekat ke arah Azalea dan berkata. "Om Ali yang bantuin kita kak, aku tidak tau apa yang akan terjadi dengan kakak kalau tidak ada Om Ali.""Om A-ali?" tanya Az
Read more

Bonus Part 6

[ Bonus Part 6 ][ Azalea Achazia Clifford ]Setelah hampir seminggu aku di rawat di rumah sakit, akhirnya kini aku sudah boleh pulang oleh Dokter.Selama hampir seminggu itu pula, Om Alixander terus saja menemaniku. Aku tidak tau apakah dia tidak ada kerjaan karena selalu bersamaku, hal itu tentu saja membuatku tidak enak.Sudah berkali kali aku menyuruhnya pergi, namun ia pergi untuk kembali. Maksudku, ia pergi hanya sebentar membeli makanan, lalu kembali lagi ke ruanganku."Sudah siap?" tanya Om Alixander."Om, kenapa baik sih sama aku ... Nanti aku bisa salah paham loh sama kebaikan Om ini."Om Alixander malah tersenyum, hal yang baru ku sadari jika senyumannya sangat mempesona."Salah paham bagaimana?" tanyanya pura pura tidak tau, tapi aku yakin dia jelas sudah tau maksudku."Aku bisa pulang sendiri." kataku mengalihkan pembicaraan."Bagaimana caranya? Jalan kaki?" tanyanya."Masih banyak taksi dan ojek online." balasku kesal.
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status