"Nanti malam, tolong ambil dompet, perhiasan dan kunci mobil milikku yang ada di laci dekat ranjang," ucapku dengan nada rendah kepada seseorang melalui sambungan telepon. "Baik, Bu," jawabku cepat. Aku mengangguk pelan, satu sudut bibirku terangkat. "Bagus! Kamu dan temanmu tidak usah khawatir akan tertangkap, karena kami sudah mengatur semuanya." Aku terdiam sejenak, mendengarkan derap langkah yang semakin mendekat. "Ingat! Ikuti rute yang aku arahkan." Segera kumatikan sambungan telepon. Lalu, mengarahkan jari ke salah satu aplikasi berjualan online, berpura-pura menggulir layar, memperhatikan satu-persatu barang yang sebenarnya tidak aku butuhkan. Aku berpura-pura tetap diam, saat pintu kamar terbuka, menampilkan seorang yang memang ingin aku hindari. "Sayang, sedang apa?" Mas Chandra mendekat, merebahkan diri di sampingku. Dia nampak sedikit mengintip layar ponselku. "Mau belanja online, Mas," jawabku tanpa mengalihkan sedikitpun pandangan dari layar ponsel. "Tumben, meman
Read more