Keneswari mencubit perut Suryawijaya saking lamanya pria itu terdiam. “Jawab, Kang Mas. Sebel ah, diam terus.”Suryawijaya sempat tersentak dengan kekacauan yang baru saja terjadi. Rasa panas pun menjalar di bagian tubuh yang dicubit Keneswari. "Baik-baik bisa tidak?" ucapnya tanpa emosi. sambil memandangi Keneswari."Habis Kang Mas melamun. Sakit, ya?" Keneswari mengusap bekas cubitannya sambil membalas tatapan Suryawijaya.“Maaf deh, habis gemas. Kamu nggak berubah."Suryawijaya tercengang. Jantungnya seakan-akan nyaris melompat dari tempatnya. Rabaan itu benar-benar bahaya, pelan dan menggoda.Suryawijaya berdehem. "Cukup, oke." ucapnya sambil menahan pergelangan tangan Keneswari. "Kuku panjangmu mirip cakar macan, bahaya." selorohnya untuk mengalihkan pembicaraan."Enak aja Mas bicara. Ini cantik tau, bagus, dibilang mirip cakar macan!" sahut Keneswari sambil memandangi kukunya yang lentik, lancip dan berwarna merah muda. Bibirnya pun mengerucut seolah sebal dengan penuturan Sury
Last Updated : 2022-04-06 Read more