"Aleen—AW! ASTAGA!" Aleena hampir menganga setelah melayangkan tendangan ke seseorang di samping. Rupanya seseorang yang menciptakan suara ketukan langkah lain dari belakang adalah Azka. Aleena memandang bingung Azka yang mengelus tulang kakinya bekas tendangan Aleena. Karena kekesalannya memuncak, lantas Aleena menggeplak pundak Azka. "Sialan kamu, Azka! Kenapa sih harus kayak tadi, ha?! Kamu pikir itu lucu? Menyenangkan ya bikin orang lain takut?" Bagaimana Aleena tidak kesal kalau Azka tiba-tiba muncul di sela suasana sunyi lorong koridor ini. Aleena sedang berjalan sendirian, seharusnya Azka tidak mengejutkannya seperti itu! Di sampingnya, Azka meringis. "Aduh, tenaga sumo..." "Apa?!" Aleena meninggikan suara. "Makanya jangan macam-macam! Tanganmu itu loh gatal sekali ke leherku!" Menegakkan tubuh, Azka berdecak. "Iya, iya, maaf. Namanya juga iseng." Aleena mendecak. "Namanya juga iseng," cibirnya mengulang jawaban Azka. Pandangannya beralih ke de
Last Updated : 2022-01-19 Read more