Fiona membuka jendela kamar, angin malam langsung berhembus menerpa wajah cantiknya. Rambut hitam panjangnya dia biarkan terurai, terpaan angin membuat rambutnya menari-nari diudara.Sungguh, satu ciptaan Tuhan yang sangat sempurna.Dari tatapan mata bening itu terlihat kosong, seolah menerawang jauh, entah apa yang tengah difikirkan oleh pemilik hatiku ini. Ingin bertanya, namun lidah ini begitu kelu. Untuk pertama kali dalam kebersamaan kami, aku melihatnya seperti ini."Sayang ..." ragu, aku bersuara.Fiona menoleh, dan melempar senyum termanisnya."Apa ada yang mengganggu, fikiranmu?" ucapku hati-hati.Fiona mendesah lelah, dan menggelengkan kepalanya."Kamu tidak nyaman tinggal disini?" lagi aku bertanya."Nyaman." ucapnya. "Ibumu, sungguh baik padaku. Aku sangat diperhatikan," Fiona bicara dengan tatapan yang entah kemana."Apa lagi Putri, dia sangat menghormatiku." sambungnya.
Last Updated : 2022-02-14 Read more