Setelah sekian lama Renggin Ang mendaki, anak itu belum menemukan satu bahan pun untuk dijadikan pil. Hingga malam tiba, dia menginjakan kaki di puncak gunung, matanya melebar menatap takjub. Di sana anak itu melihat berbagai jenis tanaman dan tumbuhan. Lahan di atas gunung itu, terlihat seperti kebun. Banyak kunang-kunang berkeliaran menerangi gelapnya malam. "Woaah! Apakah semua ini adalah tanaman obat?""Hati-hati! Sebagian dari tanaman yang ada di sini mengandung racun!" cegah sang leluhur.Kemudian, mata Renggin Ang tertuju pada sebuah pohon berwarna abu-abu tua. Pohon itu berbau khas, kayunya berwarna merah coklat muda dengan daun tunggal, kaku seperti kulit, letak berseling, panjang tangkai daun 0,5 – 1,5 cm, dengan 3 buah tulang daun yang tumbuh melengkung."Kakek Leluhur, bukankah ini pohon kayu legi?" tanya Renggin Ang menunjuk pohon itu."Benar. Ambil beberapa jika kau memerlukannya, dan lihatlah ke arah sana!" Duata Hun mengacungkan telunjuknya ke arah sebuah tanaman berdau
Terakhir Diperbarui : 2022-08-02 Baca selengkapnya