All Chapters of Si Bodoh yang Luar Biasa (LDN Seri 1): Chapter 111 - Chapter 120

128 Chapters

111. Upacara pemakaman

"Ayo ke Kediaman Shen sekarang, Kakak!" ajak Ampy Ang berjalan keluar dari rumah makan diikuti oleh Gu Rhi San. Renggin Ang cepat-cepat membayar tagihan makanan yang telah mereka makan dan segera menyusul Ampy yang. Mereka membiarkan makanan yang masih tinggal beberapa suap tercecer di sana.Sesampainya di Kediaman Shen, Ampy Ang langsung menerobos masuk gerbang depan tanpa peduli dua orang penjaga yang sedang berdiri di sana."Berhenti!" teriak mereka mengejar Ampy Ang.Ampy Ang menahan gerakan mereka dengan belenggu rantai emas. Kemudian Gu Rhi San dan Renggin Ang pun ikut menerobos dibelakang gadis itu.Tampak orang-orang keluarga Shen sedang berduka atas kematian pemimpin mereka. Sebagain ada yang menangis tersedu-sedu dan ada juga yang berteriak menjadikan Shen Tie Er sebagai kambing hitam yang telah membunuh ayahnya sendiri. Faktanya, Shen Tie Er menghilang bersamaan dengan kepala ayahnya yang terpotong, membuat seisi kediaman mencurigainya."Kakak Tie Er tidak mungkin melakukan
last updateLast Updated : 2023-01-14
Read more

112. Perjanjian roh pedang

"Dia, anak yang beberapa hari lalu datang ke Hutan Bukit Awang-awang bersama Shen Tie Er," gumam Shen Tu Han melihat Ampy Ang. Kemudian pandangannya beralih tertuju pada anak laki-laki di sampingnya.Anak itu, aku merasa sedikit familiar dengan tingkahnya. Pikir wanita itu.Renggin Ang menggunakan wajah aslinya, sehingga membuat orang-orang dari Perguruan Rasa tidak mengenalinya. Dia sendiri tidak bisa mengungkapkan bahwa dirinya adalah Chen Tong.Para Keluarga Shen sangat terheran-heran. Dengan situasi saat ini."Apa yang terjadi? Bukankah itu Bibi Shen? Mengapa ia menyerang Kakak Pertama dan malah membela orang luar?" ujar Shen Nan, Nona Muda Ketiga Keluarga Shen."Adik Ipar Shen, mengapa kau datang dan langsung menyerang anakku! Kami sedang melaksanakan pemakaman Pemimpin. Sikapmu yang seperti ini sama sekali tidak menghormati kakakmu!" ucap Shen Rui, istri pertama Pemimpin Keluarga Shen atau ibu dari Shen Ji."Heh! Menghormati kakakku? Kau sungguh pandai berpura-pura Nyonya Pertam
last updateLast Updated : 2023-01-15
Read more

113. Musuh bebuyutan hadir kembali

"Cih! cepat sekali," decak Ampy Ang."Tentu saja dia tidak akan membiarkan siapapun membuka identitasnya, Ampy Ang, " ujar Meriy Ang."Huh!" Ampy Ang mendengus.Shen Ji mati setelah ia mengakui bahwa dirinya yang telah membunuh Pemimpin Keluarga Shen. Hal ini sangat mempermudah Shen Tu Han untuk menjelaskan kejadian yang terjadi sebenarnya kepada keluarga Shen yang lain. Kasus pembunuhan ini, benar-benar telah direncanakan oleh Shen Ji. Ibunya pun ikut andil dalam menebarkan racun di ranjang sang pemimpin.Setelah pemakaman Pemimpin dilaksanakan, Shen Rui dicambuk seratus kali kemudian diusir dari Kediaman Shen."Pemimpin telah dibunuh dan pewarisnya pun mati. Lalu siapa yang akan memimpin Keluarga Shen, sekarang?" ucap Nyonya Kedua Shen, berharap puteranya, Shen Di akan diangkat menjadi pewaris selanjutnya."Aku memahami keinginanmu, Kakak Ipar Kedua. Shen Di tidak buruk untuk menjadi pemimpin. Tapi, dia masih perlu banyak belajar tentang perniagaan untuk meneruskan bisnis ayahnya. J
last updateLast Updated : 2023-01-16
Read more

114. Pertarungan di udara

Para ahli formasi itu terbang dengan hewan kendaraan yang telah disiapkan oleh Master Yu. Mereka menempatkan diri membentuk sebuah lingkaran mengelilingi Renggin Ang, Ampy Ang, dan Gu Rhi San."Formasi lingkaran matahari!"Muncul energi cahaya melingkar, makin lama semakin panas. Renggin Ang meminta Cai Cing untuk melahap energi panas itu dan mengeluarkannya dalam bentuk semburan cahaya api. Namun, karena mereka sedang terperangkap dalam sebuah formasi, serangan itu justru berbalik. Anak itu pun segera menangkis serangannya sendiri dengan perisai peang penjol cangkang keong."Kau harus menyerang mereka dengan kekuatan fisik, Renggin Ang. Dalam formasi ini, kekuatan spiritual akan dipantulkan menjadi senjata makan tuan," terang Meriy Ang."Cih! Bertarung di udara sangat merepotkan! Hei, Bocah! Panggil elangmu! Aku butuh bergerak bebas," ucap Gu Rhi San kepada Ampy Ang."Ai Lang!"Hap!Gu Rhi San dan Ampy Ang melompat ke punggung Ai Lang. Kemudian, mereka melesat terbang memutar melewati
last updateLast Updated : 2023-01-17
Read more

115. Kesulitan

Dengan tebasan sayap elang, akhirnya Ampy Ang berhasil merobek jaring api yang menjeratnya. Mereka jatuh tepat di punggung Ai Lang dan terbang menjauh dari para ahli tanda."Pancing mereka ke daratan!" seru Gu Rhi San kepada Ampy Ang.Dengan perintah gadis itu, Ai Lang pun melesat dan berhenti di pesisir pantai wilayah kekuasaan Keluarga Ding. Para ahli tanda terpancing dan ikut mendarat di pesisir pantai."Heh, bagus. Sekarang, kalian bahkan tidak akan memiliki waktu untuk melempar lembaran itu." Tiba-tiba, Gu Rhi San sudah berada di belakang para ahli tanda. Kuku-kuku jarinya berubah menjadi sangat runcing dan tajam. Matanya menyala oranye di bawah langit yang sudah setengah gelap.Gu Rhi San berubah menjadi seekor monster rubah yang sangat besar. Sembilan ekor di belakang tampak berjejer tak berhenti bergoyang. Deretan giginya menggertak mengeluarkan air liur seperti monster gila yang sangat haus akan darah.Rubah itu bergerak cepat ke sisi salah satu ahli tanda dan mencabik-cabik t
last updateLast Updated : 2023-01-19
Read more

116. Siulan kerang ajaib

Di istana Kerajaan Wong, Tu Lung Dong mendapat kabar dari para mermaid melalui siulan kerang ajaib. Kerang ajaib biasa digunakan sesama mermaid untuk berkomunikasi jarak jauh. Akan tetapi, komunikasi ini akan terhubung apabila si pengirim suara dan penerima suara sama-sama memiliki kerang ajaib."Tuan, di atas permukaan laut pelangi bagian barat laut, terjadi sebuah pertempuran. Hamba melihat seorang anak laki-laki berkekuatan naga sedang menghadapi kesulitan, dia menahan serangan dari seorang master api," ujar seorang mermaid melapor kepada Tu Lung Dong."Renggin Ang! Apakah anak itu benar-benar sedang bertarung dengan Master Yu?" Tu Lung Dong bangkit dari tempat duduknya."Ada apa, suamiku?" tanya Puteri Sin."Anak itu sedang dalam masalah besar. Salah satu mermaid mendapatinya sedang bertarung dengan Master Yu.""Master Yu yang dulu datang ke sini untuk mencari Tabib Tang?""Benar.""Astaga, cepatlah! Bantu dia!" ujar Puteri Sin.Tu Lung Dong meminta Puteri Sin agar menunggunya di i
last updateLast Updated : 2023-01-20
Read more

117. Mencari jejak

Akhirnya Renggin Ang dan Ampy Ang membawa lelaki paruh baya itu menghadap Puteri Sin dan Tu Lung Dong. Si lelaki paruh baya pun menceritakan kronologi kejadian yang telah terjadi."Segera lakukan penyelidikan ke seluruh wilayah Kerajaan Wong!" Puteri Sin memerintah beberapa pengawalnya dengan lantang.Empat puluh pasukan bergerak menjalankan perintah. Masing-masing sepuluh pengawal menyelidiki Ibu Kota, wilayah Han, wilayah Cang, dan wilayah Lan. Untuk wilayah Cang, di mana wilayah itu adalah tempat tinggal orang tua angkat Renggin Ang, Tu Lung Dong dan Puteri Sin datang secara khusus ke wilayah tersebut untuk melakukan penyelidikan.Saat mereka hendak berangkat bersama, tiba-tiba renggin melihat mata Ampy Ang berkaca-kaca. Ada apa dengannya? Apakah dia bersedih karena tidak bisa bertemu dengan Ayah dan Ibu? Pikirnya."Hey, ke mana adikku yang ceria dan usil? Kenapa kau terlihat bersedih?" ucap Renggin Ang mencubit kedua pipi Ampy Ang yang menggemaskan.Gadis itu sesekali tersengguk se
last updateLast Updated : 2023-01-20
Read more

118. Melawan pasukan Kerajaan Bai

Di sebuah gudang istana Kerajaan Bai. Sebuah cambuk melesat beberapa kali ketubuh seorang wanita tua di hadapan Berkan Tong. Kedua tangan wanita itu dibelenggu dengan besi yang menancap kuat di dinding"Serahkan lembaran-lembaran catatan racunmu!" bentak seorang pengawal kepada Berkan Tong.Diam, tak ada jawaban.Cethaaaaar!Lagi-lagi cambuk melesat ke tubuh si wanita hingga sepuluh kali cambukan. Satu kali pertanyaan dan tidak ada jawaban, maka sepuluh kali cambuk dilesatkan."Jika kau tidak segera menyerahkan catatan racunmu, istrimu akan mati, Pak tua!" ucap Pangeran Pertama Kerajaan Bai terkekeh. Dia adalah dalang dari penculikan kedua orang tua angkat Renggin Ang. Pemuda itu Ingin menguasai teknik pembuatan racun untuk menembus pertahanan Kerajaan Wong."Percuma saja kau terus merudung kami seperti ini, Pangeran. Aku sudah tidak lagi bersentuhan dengan racun. Dan aku sudah membakar semua lembaran-lembaran yang berisi tentang catatan racun hingga menjadi abu. Jadi, walaupun kau me
last updateLast Updated : 2023-01-21
Read more

119. Menang

Saat Renggin Ang terpental melayang di udara, pasukan Kerajaan Bai bertambah banyak. Dari 100 pasukan bertambah 400 pasukan lagi dipimpin oleh Jendral Terum Bai. Tidak hanya itu, bahkan di belakang pasukan yang sedang datang mendekat, ada 500 pasukan lagi memegang busur panah bersama Sang Kaisar Kerajaan Bai, Cha Bai.Klon-klon Renggin Ang pun berhasil di musnahkan dan kini kedua orang tua angkat Renggin Ang kembali menjadi tawanan. Anak itu mendarat di taman kerajaan. Kebetulan, di sana ia melihat seorang wanita muda sedang berdiri menikmati indahnya bunga bermekaran.Renggin Ang menarik wanita itu dan menjadikannya sebagai sandera."Lepaskan kedua orang tuaku atau dia akan mati!" ucap Renggin Ang mencekik leher wanita itu.Ternyata wanita muda itu adalah anak perempuan Jendral Terum Bai, Melam Bai. Sekaligus kekasih pangeran kedua dari Kerajaan Kai."Kau cukup berani menyentuh kekasihku di wilayah kekuasaan kami, Anak Kecil!" ucap seoran pria datang dari belakang Renggin Ang. Dia me
last updateLast Updated : 2023-01-22
Read more

120. Siapa di balik semak-semak?

Tak disangka, di malam harinya, mereka mendapat kabar dari penjaga perbatasan Wilayah Han, bahwa benteng pertahanan telah diratakan. Setelah Pangeran Bing Kai kembali ke kediamannya, rupanya Kaisar Kerajaan Kai menolak perdamaiaan dan langsung bergerak menyerbu Wilayah Han."Kakak, sepertinya kau harus menunda kepergianmu ke akademi," ucap Ampy Ang kepada Renggin Ang."Baiklah! Aku bersama Kakak San dan Ampy Ang akan pergi ke Wilayah Han untuk mengatasi pasukan Kerajaan Kai." Renggin Ang berubah wujud menjadi dirinya yang asli.Mereka pergi ke Wilayah Han, dengan membawa 500 pasukan. Untung saja, saat itu para penduduk masih berada di tenda ungsian di ibu kota, sehingga tidak perlu dikhawatirkan akan adanya korban di antara mereka.Setelah pasukan Kerajaan Kai meratakan benteng pertahanan, mereka bergerak menuju Kediaman Han dan mengobrak-abrik tempat itu."Tidak ada siapapun di kediaman ini, Ayah," ujar Mhe Lu Kai, Pangeran Pertama Kerajaan Kai."Tuan Tu Lung Dong telah mengungsikan m
last updateLast Updated : 2023-01-23
Read more
PREV
1
...
8910111213
DMCA.com Protection Status