"Cih! cepat sekali," decak Ampy Ang."Tentu saja dia tidak akan membiarkan siapapun membuka identitasnya, Ampy Ang, " ujar Meriy Ang."Huh!" Ampy Ang mendengus.Shen Ji mati setelah ia mengakui bahwa dirinya yang telah membunuh Pemimpin Keluarga Shen. Hal ini sangat mempermudah Shen Tu Han untuk menjelaskan kejadian yang terjadi sebenarnya kepada keluarga Shen yang lain. Kasus pembunuhan ini, benar-benar telah direncanakan oleh Shen Ji. Ibunya pun ikut andil dalam menebarkan racun di ranjang sang pemimpin.Setelah pemakaman Pemimpin dilaksanakan, Shen Rui dicambuk seratus kali kemudian diusir dari Kediaman Shen."Pemimpin telah dibunuh dan pewarisnya pun mati. Lalu siapa yang akan memimpin Keluarga Shen, sekarang?" ucap Nyonya Kedua Shen, berharap puteranya, Shen Di akan diangkat menjadi pewaris selanjutnya."Aku memahami keinginanmu, Kakak Ipar Kedua. Shen Di tidak buruk untuk menjadi pemimpin. Tapi, dia masih perlu banyak belajar tentang perniagaan untuk meneruskan bisnis ayahnya. J
Para ahli formasi itu terbang dengan hewan kendaraan yang telah disiapkan oleh Master Yu. Mereka menempatkan diri membentuk sebuah lingkaran mengelilingi Renggin Ang, Ampy Ang, dan Gu Rhi San."Formasi lingkaran matahari!"Muncul energi cahaya melingkar, makin lama semakin panas. Renggin Ang meminta Cai Cing untuk melahap energi panas itu dan mengeluarkannya dalam bentuk semburan cahaya api. Namun, karena mereka sedang terperangkap dalam sebuah formasi, serangan itu justru berbalik. Anak itu pun segera menangkis serangannya sendiri dengan perisai peang penjol cangkang keong."Kau harus menyerang mereka dengan kekuatan fisik, Renggin Ang. Dalam formasi ini, kekuatan spiritual akan dipantulkan menjadi senjata makan tuan," terang Meriy Ang."Cih! Bertarung di udara sangat merepotkan! Hei, Bocah! Panggil elangmu! Aku butuh bergerak bebas," ucap Gu Rhi San kepada Ampy Ang."Ai Lang!"Hap!Gu Rhi San dan Ampy Ang melompat ke punggung Ai Lang. Kemudian, mereka melesat terbang memutar melewati
Dengan tebasan sayap elang, akhirnya Ampy Ang berhasil merobek jaring api yang menjeratnya. Mereka jatuh tepat di punggung Ai Lang dan terbang menjauh dari para ahli tanda."Pancing mereka ke daratan!" seru Gu Rhi San kepada Ampy Ang.Dengan perintah gadis itu, Ai Lang pun melesat dan berhenti di pesisir pantai wilayah kekuasaan Keluarga Ding. Para ahli tanda terpancing dan ikut mendarat di pesisir pantai."Heh, bagus. Sekarang, kalian bahkan tidak akan memiliki waktu untuk melempar lembaran itu." Tiba-tiba, Gu Rhi San sudah berada di belakang para ahli tanda. Kuku-kuku jarinya berubah menjadi sangat runcing dan tajam. Matanya menyala oranye di bawah langit yang sudah setengah gelap.Gu Rhi San berubah menjadi seekor monster rubah yang sangat besar. Sembilan ekor di belakang tampak berjejer tak berhenti bergoyang. Deretan giginya menggertak mengeluarkan air liur seperti monster gila yang sangat haus akan darah.Rubah itu bergerak cepat ke sisi salah satu ahli tanda dan mencabik-cabik t
Di istana Kerajaan Wong, Tu Lung Dong mendapat kabar dari para mermaid melalui siulan kerang ajaib. Kerang ajaib biasa digunakan sesama mermaid untuk berkomunikasi jarak jauh. Akan tetapi, komunikasi ini akan terhubung apabila si pengirim suara dan penerima suara sama-sama memiliki kerang ajaib."Tuan, di atas permukaan laut pelangi bagian barat laut, terjadi sebuah pertempuran. Hamba melihat seorang anak laki-laki berkekuatan naga sedang menghadapi kesulitan, dia menahan serangan dari seorang master api," ujar seorang mermaid melapor kepada Tu Lung Dong."Renggin Ang! Apakah anak itu benar-benar sedang bertarung dengan Master Yu?" Tu Lung Dong bangkit dari tempat duduknya."Ada apa, suamiku?" tanya Puteri Sin."Anak itu sedang dalam masalah besar. Salah satu mermaid mendapatinya sedang bertarung dengan Master Yu.""Master Yu yang dulu datang ke sini untuk mencari Tabib Tang?""Benar.""Astaga, cepatlah! Bantu dia!" ujar Puteri Sin.Tu Lung Dong meminta Puteri Sin agar menunggunya di i
Akhirnya Renggin Ang dan Ampy Ang membawa lelaki paruh baya itu menghadap Puteri Sin dan Tu Lung Dong. Si lelaki paruh baya pun menceritakan kronologi kejadian yang telah terjadi."Segera lakukan penyelidikan ke seluruh wilayah Kerajaan Wong!" Puteri Sin memerintah beberapa pengawalnya dengan lantang.Empat puluh pasukan bergerak menjalankan perintah. Masing-masing sepuluh pengawal menyelidiki Ibu Kota, wilayah Han, wilayah Cang, dan wilayah Lan. Untuk wilayah Cang, di mana wilayah itu adalah tempat tinggal orang tua angkat Renggin Ang, Tu Lung Dong dan Puteri Sin datang secara khusus ke wilayah tersebut untuk melakukan penyelidikan.Saat mereka hendak berangkat bersama, tiba-tiba renggin melihat mata Ampy Ang berkaca-kaca. Ada apa dengannya? Apakah dia bersedih karena tidak bisa bertemu dengan Ayah dan Ibu? Pikirnya."Hey, ke mana adikku yang ceria dan usil? Kenapa kau terlihat bersedih?" ucap Renggin Ang mencubit kedua pipi Ampy Ang yang menggemaskan.Gadis itu sesekali tersengguk se
Di sebuah gudang istana Kerajaan Bai. Sebuah cambuk melesat beberapa kali ketubuh seorang wanita tua di hadapan Berkan Tong. Kedua tangan wanita itu dibelenggu dengan besi yang menancap kuat di dinding"Serahkan lembaran-lembaran catatan racunmu!" bentak seorang pengawal kepada Berkan Tong.Diam, tak ada jawaban.Cethaaaaar!Lagi-lagi cambuk melesat ke tubuh si wanita hingga sepuluh kali cambukan. Satu kali pertanyaan dan tidak ada jawaban, maka sepuluh kali cambuk dilesatkan."Jika kau tidak segera menyerahkan catatan racunmu, istrimu akan mati, Pak tua!" ucap Pangeran Pertama Kerajaan Bai terkekeh. Dia adalah dalang dari penculikan kedua orang tua angkat Renggin Ang. Pemuda itu Ingin menguasai teknik pembuatan racun untuk menembus pertahanan Kerajaan Wong."Percuma saja kau terus merudung kami seperti ini, Pangeran. Aku sudah tidak lagi bersentuhan dengan racun. Dan aku sudah membakar semua lembaran-lembaran yang berisi tentang catatan racun hingga menjadi abu. Jadi, walaupun kau me
Saat Renggin Ang terpental melayang di udara, pasukan Kerajaan Bai bertambah banyak. Dari 100 pasukan bertambah 400 pasukan lagi dipimpin oleh Jendral Terum Bai. Tidak hanya itu, bahkan di belakang pasukan yang sedang datang mendekat, ada 500 pasukan lagi memegang busur panah bersama Sang Kaisar Kerajaan Bai, Cha Bai.Klon-klon Renggin Ang pun berhasil di musnahkan dan kini kedua orang tua angkat Renggin Ang kembali menjadi tawanan. Anak itu mendarat di taman kerajaan. Kebetulan, di sana ia melihat seorang wanita muda sedang berdiri menikmati indahnya bunga bermekaran.Renggin Ang menarik wanita itu dan menjadikannya sebagai sandera."Lepaskan kedua orang tuaku atau dia akan mati!" ucap Renggin Ang mencekik leher wanita itu.Ternyata wanita muda itu adalah anak perempuan Jendral Terum Bai, Melam Bai. Sekaligus kekasih pangeran kedua dari Kerajaan Kai."Kau cukup berani menyentuh kekasihku di wilayah kekuasaan kami, Anak Kecil!" ucap seoran pria datang dari belakang Renggin Ang. Dia me
Tak disangka, di malam harinya, mereka mendapat kabar dari penjaga perbatasan Wilayah Han, bahwa benteng pertahanan telah diratakan. Setelah Pangeran Bing Kai kembali ke kediamannya, rupanya Kaisar Kerajaan Kai menolak perdamaiaan dan langsung bergerak menyerbu Wilayah Han."Kakak, sepertinya kau harus menunda kepergianmu ke akademi," ucap Ampy Ang kepada Renggin Ang."Baiklah! Aku bersama Kakak San dan Ampy Ang akan pergi ke Wilayah Han untuk mengatasi pasukan Kerajaan Kai." Renggin Ang berubah wujud menjadi dirinya yang asli.Mereka pergi ke Wilayah Han, dengan membawa 500 pasukan. Untung saja, saat itu para penduduk masih berada di tenda ungsian di ibu kota, sehingga tidak perlu dikhawatirkan akan adanya korban di antara mereka.Setelah pasukan Kerajaan Kai meratakan benteng pertahanan, mereka bergerak menuju Kediaman Han dan mengobrak-abrik tempat itu."Tidak ada siapapun di kediaman ini, Ayah," ujar Mhe Lu Kai, Pangeran Pertama Kerajaan Kai."Tuan Tu Lung Dong telah mengungsikan m
Renggin Ang berada di tingkat master tahap pertama, Ampy Ang berada di tingkat jendral tahap pertama, sedangkan Sina Hun berada di tingkat master tahap sembilan. Mereka melawan Master Yu yang barada di tingkat legend tahap ketiga."Kakak, bukankah kau bilang tadi punya rencana?" tanya Ampy Ang."Ah, itu. Aku memiliki racun pencuci otak. Aku tidak yakin ini akan berhasil jika digunakan kepada Master Yu.""Itu tidak akan berhasil! Master Yu telah mencapai tingkat legend dan telah membentuk kekebalan tubuh anti racun. Jadi itu akan sia-sia," kata Sina Hun. "Aku memiliki cara yang lebih ampuh untuk mengalahkannya.""Apa itu?" tanya Renggin Ang dan Ampy Ang bersamaan."Kau sudah mendapatkan buku itu kembali bukan?"Renggin Ang mengangguk."Buka bab teknik penggabungan roh hewan spiritual khusus untuk orang yang memiliki energi spiritual panas dan dingin!" ucap Sina Hun."Adakah teknik seperti itu?" tanya Renggin Ang. "Aku pernah mendengarnya dari kakekku.""Kakek buyut?""Benar."Renggin A
Saat sedang mengobrol dengan Pemimpin Keluarga Dong, Tu Lung Dong mendengar kerang ajaibnya bersiul. Dia mendapat kabar dari para mermaid bahwa Laut Pelangi bagian selatan sedang diserang pasukan monster ular putih yang dipimpin oleh ratu siluman ular putih, Shi Yue. Mendengar kabar tersebut, Tu Lung Dong tidak bisa diam. Dia pun menyampaikan hal tersebut kepada Ampy Ang."Pergilah, Tuan! Tidak perlu mengkhawatirkan kami di sini. Para mermaid itu membutuhkan Anda sekarang," ujar Ampy Ang kepada Tu Lung Dong.Selang beberapa detik kemudian setelah Tu Lung Dong pergi, datang seorang wanita yang tampak sangat lemah. Bahkan menjalankan kakinya pun harus dibantu. Ampy Ang melihat seorang gadis yang tadi mendahuluinya saat hendak menghampiri Renggin Ang, dia bergegas menyambut wanita lemah itu seraya berseru."Ibu!""Ibu? Apakah itu raga Ibu? Mengapa Sera Yu memanggilnya ibu?" tanya Renggin Ang kepada Meriy Ang mencari kejelasan."Itu memang raga Ibu. Tapi, dalam tubuh itu ada jiwa seseorang
Master Yu tampak tidak menikmati pertandingan. Kemudian, pria itu mengeluarkan sebuah buku yang menjadi masih menjadi sebuah misteri baginya. Biasanya pria itu hanya menaruhnya di atas rak pada tumpukan buku-buku yang berdebu."Cih! Aku tidak menyangka buku ini akan tertulis dengan tulisan yang tidak bisa kumengerti. Baru kali ini aku mendapatkan tulisan serumit ini! Hah, sial! Sia-sia saja aku merebut buku ini dari bocah itu. Bagaimana bisa Master Wang memahaminya? Tidak hanya itu, dia bahkan bisa mempelajari segala isi buku ini hingga mengaktifkan formasi tujuh bintang untuk menyegel jiwa Meriy Ang," ucap Master Yu menggerutu.Master Wang adalah salah satu murid kakek buyut Renggin Ang dari generasi kelima Keluarga Hun. Dia yang telah menghasut para keturunan generasi keenam Keluarga Hun, sehingga menimbulkan pertikaiaan perebutan buku kuno itu. Lelaki itu juga yang telah berpura-pura menyarankan agar buku kuno itu disembunyikan. Dengan begitu, dia bisa dengan mudah merebut buku kuno
"Ada apa?" tanya Shi Kiel Dong."Aku melihat bayangan seseorang di luar!" Renggin Ang bangkit dari ranjang dan membuka jedela kamarnya. "Kakak San, Tetaplah di sini bersama Tuan Muda Kiel! Aku akan pergi mengeceknya. Kalian boleh tidur terlebih dahulu jika aku tak kunjung kembali." Dia melompat dari jendela mengikuti bayangan itu.Tampak seseorang berpakaian serba hitam dan hanya terlihat matanya saja. Dia bergerak, lari, dan melompat dengan cepat. Tiba-tiba berhenti di sebuah pekarangan yang cukup lapang. Kemudian, dia duduk di bawah sebuah pohon yang rindang dan lebat. Dia pun melepas kain penutup wajahnya.Fiuh!Hembusan napas kasar menyertainya. Tampak seorang gadis yang berumur setahun lebih muda dari Renggin Ang sedang mendongakkan kepala bersandar pada pohon besar di belakangnya."Sera Yu!"Suara Renggin Ang sangat rendah, sehingga hanya terdengar oleh dirinya sendiri."Apa yang ia lakukan di tengah malam begini di sana?"Renggin Ang menghampiri gadis itu dan duduk di sampingnya
"Kau memiliki rubah yang bagus, Tuan Muda Kiel." Fen Yu berjalan memutari mereka sembari terus memandang ke arah Gu Rhi San. Dia tampak terkagum-kagum dengan bentuk tubuh rubah Gu Rhi San yang bersih dan berbulu lebat. "Rubah ini sangat cantik, aku menyukainya. Bisakah kau memberikannya kepadaku sebagai hadiah?" ucapnya memaksa."Cih! Aku bukan betina!" celetuk Gu Rhi San kesal."Ka-kau bi-bisa bicara?" Fen Yu kaget."Tentu saja. Aku tidak mau memiliki Tuan bodoh sepertimu. Kau bahkan tidak bisa membedakan jenis kelamin! Huh!""Apa kau bilang!" Fen Yu menggertak.Datang seorang gadis dari belakang Fen Yu mendekati pemuda itu dan menjewernya."Paman mencarimu. Kau membolos latihan lagi, Kakak Sepupu! Bukanya meningkatkan kultivasi malah bermain-main! Dasar pemalas!" ucap gadis itu memarahi Fen Yu."Aargh! Ayolah Sera Yu! Sekali-kali kau juga harus menikmati hidup. Tidak perlu kau terlalu memperdulikan ocehan ayahmu yang semakin hari semakin tua itu. Lagipula, kompetisi Benua Yu masih t
Renggin Ang yang awalnya berencana untuk berlatih di akademi Gendon, sang kakek malah menyuruhnya berlatih di Akademi Dongu di Benua Yu. Demi merebut kembali buku kuno sang leluhur, Renggin Ang pun mengikuti saran sang kakek. Dia keluar dari kamar melewati jendela bersama Gu Rhi San. Lagi-lagi anak itu mengambil jalur belakang."Kakak San, ayo!" ajaknya telah bersiap untuk terbang bersama Cai Cing.Renggin Ang mengubah dirinya menjadi Chen Tong dan memakai kalung yang diberikan Kakek Mo kepadanya. Dia mendarat di sebuah wilayah sebelah selatan Benua Yu. Anak itu berjalan dari pantai hingga mendapati keramaian di pemukiman."Maaf, Ki Sanak. Kalau boleh tau, apa nama wilayah ini?" tanya Renggin Ang kepada seorang kakek tua."Ini ... emm." Kakek tua itu tampak berpikir."Bukankah tinggal menyebutkannya saja? Apakah kakek ini sudah pikun?" gumam Renggin Ang.Kemudian kakek tua itu menoleh ke sana ke mari seperti sedang memastikan sesuatu. Lalu, dia mendekat kepada Renggin Ang dan berbisik.
Di Hutan Mblesek tempat Kakek Mo dan Gu Rhi San berada. Kakek Mo bersi kukuh ingin kembali ke akademi."Hey, Kakek! Bagaimana nanti jika anak itu kembali?" ucap Gu Rhi San mengikuti langkah kaki Kakek Mo."Kau tunggu saja di sini! Biarkan aku kembali sendiri!""Bagaimana mungkin! Anak itu menyuruhku untuk menjagamu! Bagaimana jika sesuatu terjadi padamu, apa yang harus kukatakan padanya?""Haish! Berisik sekali!" Kakek tua itu mendengus.Gu Rhi San pun pada akhirnya mengekor hingga tiba di akademi."Woah! Ini kah akademi? Sangat berbeda dengan Perguruan Rasa di Wilayah Cang. Tempat ini tampak lebih megah!" ujar Gu Rhi San kagum."Tentu saja. Akademi ini tempat untuk berlatih para kultivator hingga menuju puncak. Sedangkan perguruan hanya mengajarkan keahlian tertentu sesuai bakat."Setelah Kakek Mo sampai di kediamannya, para murid-muridnya menyambut dengan hangat."Tetua Mo kembali!" teriak Go Yang girang."Apakah aku tidak salah melihat? Itu benar-benar Tetua Mo!" ucap San Tai membe
Selangkah demi selangkah, perlahan Renggin Ang dan Gu Rhi San mendekati semak-semak itu."Aaaaargh!"Dia mengerang semakin keras."Grrrrrrrr!"Renggin Ang merasa sedikit akrab dengan suara itu. Dia pun menyingkirkan semak-semak yang menutupinya dan mendapati seorang pria tua sedang meringkuk sembari meremas dadanya."Ka-kakek Mo!"Renggin melihat menyentuh pria itu, badannya dingin seperti es dan tubuhnya sangat pucat "Kau mengenalnya?" tanya Gu Rhi San."Dia adalah guruku di akademi sekaligus paman dari ayahku.""Sepertinya, dia terkena racun dingin," kata Gu Rhi San."Duduklah, Kakek!" Renggin Ang membangunkan pria tua itu dan mendudukkannya."Si-siapa kau?" tanya pria tua itu samar-samar melihat seorang anak lelaki dan seorang pria."Renggin Ang.""Ka-kau!""Iya Kakek, ini aku. Aku memakai topeng pengubah itu."Kemudian, Renggin Ang menekan penggungnya dengan kedua telapak tangan, lalu menyalurkan energi spiritual ke seluruh tubuhnya. Anak itu menekan racun tersebut dan mengumpulka
Tak disangka, di malam harinya, mereka mendapat kabar dari penjaga perbatasan Wilayah Han, bahwa benteng pertahanan telah diratakan. Setelah Pangeran Bing Kai kembali ke kediamannya, rupanya Kaisar Kerajaan Kai menolak perdamaiaan dan langsung bergerak menyerbu Wilayah Han."Kakak, sepertinya kau harus menunda kepergianmu ke akademi," ucap Ampy Ang kepada Renggin Ang."Baiklah! Aku bersama Kakak San dan Ampy Ang akan pergi ke Wilayah Han untuk mengatasi pasukan Kerajaan Kai." Renggin Ang berubah wujud menjadi dirinya yang asli.Mereka pergi ke Wilayah Han, dengan membawa 500 pasukan. Untung saja, saat itu para penduduk masih berada di tenda ungsian di ibu kota, sehingga tidak perlu dikhawatirkan akan adanya korban di antara mereka.Setelah pasukan Kerajaan Kai meratakan benteng pertahanan, mereka bergerak menuju Kediaman Han dan mengobrak-abrik tempat itu."Tidak ada siapapun di kediaman ini, Ayah," ujar Mhe Lu Kai, Pangeran Pertama Kerajaan Kai."Tuan Tu Lung Dong telah mengungsikan m