"Hai Bidadari Nyasar, tumben pagi gini udah keluar?"Sebuah sapaan yang awalnya enak didengar, namun berakhir menjengkelkan itu pun langsung membuat Asta mendengus kesal. Sesaat kemudian ia berganti menyipitkan matanya ke arah laki-laki yang baru menyapanya itu."Kenapa?" tanya laki-laki tersebut sambil mengerutkan keningnya."Nggak," tukas Asta sambil melengos, lalu lanjut menaiki motor tukang ojek pesanannya itu.Laki-laki itu pun langsung berkomentar, "Dasar aneh.""Sat, diem ya. Jangan bikin hariku makin suram," sahut Asta sembari menunjuk wajah Satria dengan tatapan mengancam.Bukannya kesal, saat ini Satria malah tersenyum manis ke arah Asta. "Aku? Mana mungkin aku bikin hari kamu suram. Yang ada kamu itu harus bersyukur, karena pagi begini udah ngelihat wajah tampan pembawa keberuntungan milikku," ujarnya lalu mengedipkan sebelah matanya, mencoba menggoda Asta.Asta pun langsung berekspresi aneh untuk menanggapi kalima
Read more