Porsche yang dikemudikan Rivan melaju dengan kecepatan sedang membelah jalan raya. Meskipun wajah si asisten tampak datar dan kaku, sebenarnya tengah diserang keresahan. Namun, dia mampu menyamarkan segala macam ekspresi. Sementara itu, Gilang yang menjadi penyebab keresahan Rivan duduk di jok belakang sambil membolak-balikkan majalah bisnis.Rivan merasa terintimidasi dengan tindak-tanduk Gilang usai pulang dari rumah sakit. Atasannya itu menolak pengawal dan supir dengan alasan ingin pergi berdua saja. Jadilah, Rivan yang kini mengemudi.“Kau pasti ingin menertawakanku yang begitu pengecut bukan? Bahkan, untuk menemani putraku saja tidak bisa. Begitu Papi meminta kembali untuk mengurus perusahaan, aku langsung pergi, padahal Eka belum sadarkan diri,” celetuk Gilang tiba-tiba memecahkan keheningan yang tadi begitu mencekam.“Tidak mungkin saya berani, Pak Gilang,” sahut Rivan sesopan mungkin.Gilang tergelak. Namun, tawanya itu te
Last Updated : 2022-03-29 Read more