Home / Fiksi Remaja / A SPY IN LOVE / Chapter 1 - Chapter 10

All Chapters of A SPY IN LOVE: Chapter 1 - Chapter 10

28 Chapters

BAB 1: CALON SUAMI

"Mulai sekarang, ini semua adalah rahasia," kata Dova menatapku.  Aku mengangguk. "Benar. Jangan sampai ada siapa pun yang tahu identitas kita, termasuk seisi rumah ini." Dova lagi-lagi berujar, seolah tak yakin padaku. "Jangan katakan pada siapapun kalau kita adalah mata-mata." Aku mengangguk untuk yang kesekian kalinya. Percakapan itu mungkin salah satu hal yang paling aku rindukan dari sahabatku, Dova. Semenjak sibuk dengan urusan sekolah, ia dan aku jadi jarang berbicara atau pun sekedar bertegur sapa seperti dulu. Dova berubah menjadi lebih dingin padaku. Sampai suatu hari, saat hari terakhir liburan sekolah tiba, aku mendapat kabar mengejutkan. Dan perlahan-lahan entah mengapa, Dova mulai kembali akrab de
last updateLast Updated : 2021-12-23
Read more

BAB 2: SEKOLAH MATA-MATA

Aku dan Dova memisahkan diri begitu sampai di depan lift. Ia masuk ke lift kiri menuju asrama putra, sementara aku mengangkat dua koperku ke lift kanan menuju asrama putri. "Suri! Selamat pagi," sapa seorang gadis berkemeja kuning di depanku. Ia Freya, sangat pintar. Jago lima bahasa sampai ke bahasa kasar, halus, dan aksen-aksennya juga. Sebelum masuk ke akademi ini, ia adalah pemandu wisata yang sering keliling dunia. "Pagi, Freya! Kelihatannya aku terlambat," keluhku sambil berusaha menenteng koper. "Iya, cepat simpan kopermu di kamar, beres-beresnya nanti saja. Kita harus tepat waktu," perintah Freya sambil buru-buru keluar dari lift menuju lapangan sekolah. Saat pintu lift tertutup, aku segera menekan tombol ke
last updateLast Updated : 2021-12-23
Read more

BAB 3: PEMBOBOLAN DATABASE

Aku membuka laptopku sambil duduk di atas kasur. "Kalian ingat siapa nama samarannya? Mr. Lion?"  "Benar, Mr. Lion," jawab Manda.  "Aku sedang coba membobol data dari reservasi konser itu," ucapku pelan. Aku mengotak-atik laptopku sambil mencoba kode-kode yang telah kupelajari selama satu semester kemarin. "Aku tidak sabar," seru Freya dengan mata berbinar-binar. "Jika kita berhasil menjalankan misi ini, poin kita akan naik pesat. Nama kita akan diumumkan pada kelulusan." "Maaf aku tidak kompeten soal coding, Suri," sesal Manda saat duduk di sebelahku. "Tidak apa-apa, Manda. Aku yakin Suri juga tidak jago membaca gerak bibir. Iya kan, Suri?" sahut
last updateLast Updated : 2021-12-23
Read more

BAB 4: KONSER

Malam ini, kami bertiga memutuskan untuk menyamar dengan gaya penonton konser heavy metal pada umumnya. Mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki. Kami berencana naik mobil ke sana. "Kita sudah mirip fans Broadersonic belum?" tanyaku sambil bercermin, lalu tertawa sendiri melihat penampilanku. "Aku begadang semalam, demi pakai kutek hitam ini." "Yeah!" seru Manda memperhatikan jari-jariku, membentuk lambang metal di jarinya. "Jangan lupa jaket hitam." "Aku sudah daftarkan kita bertiga ke konser itu," kata Freya saat memegang stir mobil. "Ayo berangkat!"  Mobil pun melaju kencang melawan angin. **** 
last updateLast Updated : 2021-12-23
Read more

BAB 5: RENCANA B

"Aku .... hmmm sebenarnya ... aku yakin ini bahasa spanyol," gumam Manda. "Namun, aku tidak terlalu lancar bahasa spanyol. Hanya familiar saja." Gawat.  "Aku sangat lancar bahasa spanyol," kata Freya. "Aku dibesarkan di sana, kebetulan sekali." "Tapi, Freya," ucapku meragukan. "Kau pasti tidak bisa membaca gerak bibir." "Tidak, tapi aku bisa bahasa spanyol," kata Freya meyakinkan. Manda mengangguk. "Iya, tapi aku tidak bisa bahasa spanyol. Bagaimana caranya aku memindahkan informasi dari apa yang aku lihat kepadamu?" Manda geregetan. "Oh, iya juga sih." Freya terkekeh. 
last updateLast Updated : 2021-12-23
Read more

BAB 6: MENYELINAP

Setelah sibuk melacak titik GPS yang sudah terpasang di jaket target, akhirnya kami bertiga sampai di pertigaan yang bercabang ke sebuah rumah. "Kita berhenti di sini saja, daripada ketahuan," perintahku sambil menghapus make-up dan segala aksesoris yang mengganggu pergerakanku. "Kita tunggu sampai malam." "Oke," kata Freya mematikan mesin mobil. "Sambil kita susun rencana juga, kalau bisa." "Rencananya adalah," jelas Manda. "Jangan sampai gagal. Minimal dapat informasi tambahan lah." "Iya, tapi lebih baik gagal daripada mengorbankan keselamatan," bantahku. "Misi merah tidak butuh sampai barang buktinya. Hanya informasi saja."  "Aku berharap banyak pad
last updateLast Updated : 2021-12-23
Read more

BAB 7: TERPESONA COWOK GANTENG

Aku celingak-celinguk mencari CCTV yang dimaksud. Ah, itu dia! Segera aku ambil karet superku, lalu aku tarik kuat-kuat hingga terpental ke arah lensa CCTV hingga retak.  "Tembakan yang jitu, Suri!" "Aduh Manda, lama-lama kau terdengar seperti komentator sepak bola," celotehku. Lalu di ujung sana, kudengar Manda malah terkekeh. Setelah memastikan situasi benar-benar aman, aku berpindah tempat mendekati pintu. Keren. Tak kusangka akan semudah ini.  "Sepertinya aku tidak bisa lagi memantau sampai ke bagian dalam rumahnya,
last updateLast Updated : 2021-12-23
Read more

BAB 8: CINDERELLA DADAKAN

"Oh, memang," kataku kikuk. "Ini kan hari kerja. Kalau sensus penduduk dilakukan pada siang hari, tidak akan ada orang di rumah. Semuanya pergi bekerja." "Alibi yang bagus." sahut Manda. "Oh iya, sepertinya tadi kau lupa mengunci pintu," lanjutku basa-basi. Tiba-tiba aku merasa sangat beruntung karena tidak pernah absen mengambil kelas kewarganegaraan. Lalu aku menghela napas, berusaha mengatur irama napasku senormal mungkin. Tapi degup jantungku tetap tidak karuan. Entah karena tertangkap saat menjalankan misi, atau karena tatapan mata cowok ini begitu hangat. Seandainya waktu dapat berhenti sebentar saja. "Memangnya apa yang sed
last updateLast Updated : 2021-12-23
Read more

BAB 9: LELANG MISI

Keesokan harinya, kami melakukan apel pagi di stadion seperti biasanya. Semua murid dan guru di Elite Mastermind Academy berkumpul di bawah terik matahari pagi yang sehat.  Apel pagi diawali dengan kemunculan Pak Catra, selaku penanggung jawab divisi misi kuning.  "Halo semua, selamat pagi," sapa Pak Catra melambaikan tangan ke seluruh murid yang sedang membentuk barisan rapi, baik putra maupun putri. "Langsung saja, ya. Dari tiga puluh misi kuning, ada empat misi yang akan dilelang pada hari ini." Jika ada misi rahasia yang dilelang, itu artinya misi tersebut telah gagal. Oleh karena itu, misi tersebut akan dilempar ke tim lain dengan cara dilelang. Hadiah dari sebuah misi yang akan dilelang bernilai minimal dua kali lipat poin dari misi baru, jika berhasil. Norma
last updateLast Updated : 2021-12-30
Read more

BAB 10: COWOK KULKAS

Dova berdiri bersandar pada tembok, menatapku dengan dingin. "Kau gagal rupanya, Suri."  Aku tertawa kecut. "Sebenarnya aku berhasil, kok. Hanya saja saat itu ada sesuatu terjadi." Dova mengangkat bahu. "Nyatanya tadi? Misimu dilelang." "Oke, oke," celotehku melipat kedua lengan. "Terserah mau bilang apa." "Kurasa pergerakanmu kurang cepat, sehingga kau disatukan dengan tim lain yang bisa menutup kekuranganmu," ucap Dova sambil memasukkan tangan ke dalam saku celananya. Serius deh, Dova itu kalau dilihat-lihat keren juga, asalkan ia berhenti bersikap dingin padaku. "Untuk itu, berlatihlah lebih sering, Suri." "Hey, Cordova," seru seseorang. "Jadi ini y
last updateLast Updated : 2021-12-30
Read more
PREV
123
DMCA.com Protection Status