Aku mengabaikan tatapan mama dan om Rendi yang melihatku kembali dengan baju basah. "Lunar ke atas dulu mau mandi dan ganti baju," kataku sambil melewati mereka. "Iya, Lunar buruan mandi nanti sakit," jawab mama. Saat aku sudah sampai di kamarku. Aku melirik ke arah kamar Serafin dia sedang berdiri di balkon dengan baju basahnya. Sesekali dia memasukkan cookies yang kuberikan tadi ke mulutnya. "Lunar, cookies enak banget. Pasti karena kita membuatnya dengan penuh cinta," teriaknya dari arah balkon. Aku langsung keluar dari kamarku dan menuju balkon."Cinta, matamu!" kataku sewot. Dia langsung ngakak sampai gigi yang berbaris rapi miliknya terlihat. "Duh galaknya jadi pengen gigit," katanya lalu menirukan ekspresi sedang menggigit. "Matamu! Dasar buaya, kadal buntung, kucing garong!" balasku lagi. "Gue bukan buaya, bukan kadal apalagi kucing garong. Gue hanya seorang laki-laki yang sedang berjuang mendapatkan cint
Last Updated : 2021-12-16 Read more