"Alaaaannnnn! Kamu gak bisa kaya gitu sama Kakak! Kamu berdosa, loh, sama Kakak!" teriaknya dari teras rumah.'Masih bisa bilang dosa? Lalu, apa yang dia lakukan selama ini, mencibir, menghujat, menghina, menentang suaminya sendiri, berhutang riba tanpa izin suaminya, aaah terlalu banyak untuk disebutkan satu persatu.'"Bu Meelllyyyyy ... Lyyyy ... Lyyyyy ...," teriak Bi Sum yang sudah membentangkan lengannya."Bibiiiii ... gimana kabarnya, Bi?" Melly memeluk Bi Sum."Baaik, baik, Bu. Masyaallah, Bibi kangen buanget sama Bu Mel.""Sama, Melly juga kangen, Bi. Maaf, ya, Melly ninggalin Bibi di sini.""Jangan pikirin Bibi, Bu Mel. Sekarang rumah ini sepi gak ada yang ngomel-ngomel lagi walaupun Bibi udah kebal sama omelannya." Dengan serunya Bi Sum bercerita. Belum selesai di situ … cerita Bi Sum masih sangat panjang sekali, tetapi Melly terlalu lelah dan meminta Bi Sum untuk melanjutkan cerita keesokan harinya.Hari senin
Baca selengkapnya