Tak beberapa lama ayah datang dan masuk ruangan. Ibu masih di luar karena ada yang perlu dibeli. Marvel, karyawanku yang lain, izin ke luar ruangan. Mungkin sungkan dengan keberadaan ayah. Di ruangan kini tinggal ayah, Sheily, dan aku.Ayah membawa buah-buahan banyak sekali. Melihat ayah menata buah-buahannya di atas meja, Sheily spontan membantu ayah.“Maaf, kalau boleh biar saya saja Pak. Bapak boleh duduk di kursi saja agar tidak terlalu lelah.”Mendapati tawaran Sheily ayah tersenyum senang. Selain mengiyakan ia bergumam ngacau. “Waah.. Senang sekali rasanya jika punya mantu kayak kamu Sheil. Selain cantik dan baik juga perhatian. Vid, kalau cari istri minimal kayak Sheily dong. Bukan kayak Renata. Kalau Renata jelas aku tak setuju.”Mendengar namanya menjadi pembicaraan Sheily tersipu malu. Aku tak berniat merespons balik mengingat kejadian kemarin-kemarin yang sampai hari ini belum kelar urusan
Last Updated : 2022-03-20 Read more