Beranda / Romansa / Mata Elang / Bab 51 - Bab 60

Semua Bab Mata Elang: Bab 51 - Bab 60

136 Bab

Beda Masalah

      “Mbak!! Buka pintunya!!” pinta Vanya lembut.   Anita tidak membuka pintu, dia hanya diam tanpa ada jawaban yang keluar dari mulutnya.   “Mbak Anita, jangan lah seperti ini. Aku sangat menghawatirkanmu, Mbak. Tolong buka ya!! Please Mbak!!” mohon Vanya.   Anita masih tetap saja tidak mau membukakan pintu. Vanya bingung bagaimana cara membujuk Anita untuk tidak mengunci diri seperti itu.   Duh!! Kenapa mbak Anita jadi uring-uringan begini?? Bagaimana aku tahu jika dia tidak membiarkan aku masuk kamar? Batin Vanya.   Vanya melipat tangannya sambil bersandar di tembok kamar Anita, dia memutar otaknya untuk mencari cara.   Aha!! Aku punya ide!! Batin Vanya.   “Hallo!! Iya betul!! Saya istrinya Purnomo,” kata Vanya dengan sengaja mengeraskan suara sambil mendekatkan mulutnya di depan pintu. &
Baca selengkapnya

Korban itu Bondan

        “Masalahnya adalah apakah dia mengusikku lagi? Kalau tidak bagaimana aku bisa menangkapnya?” jawab Anthony.   “Ehmm!! Susah juga ya ternyata!! Kira-kira siapa pelakunya?? Apa motivasi dia melakukannya?”   “Apa tetanggamu ada yang tidak suka denganmu, Ton?” tanya Sean, mereka sedang menyantap makan malam sambil membahas pelaku perusakan kandang Anthony.   “Aku rasa tidak ada, Sean. Mereka semua baik kok, bahkan mereka memberiku masukan bagaimana cara menernak ayam,” timpal Anthony, dia sudah selesai makan.   Anthony berjalan ke dapur untuk mencuci piring kotor, ketika dia membuka keran air. Sean berteriak, “Biar aku yang mencuci piringnya, Ton!”   Tidak lama kemudian Sean datang menghampiri Anthony, lalu menyambar piring yang di pegang Anthony.   “Sudah serahkan kepadaku!! Mulai sekarang, aku bagian m
Baca selengkapnya

Bank Sampah

      Dua hari setelah kecelakaan Bondan, dia sering datang ke rumah Anthony. Entah itu hanya mampir sebentar, atau kadang menginap di rumah Anthony. Bahkan dia sudah akrab dengan Sean juga.   Anthony sering belanja sayur ke pasar, karena jarak pasar dari rumah tidak begitu jauh. Biasanya dia naik sepeda yang baru dia beli beberapa hari yang lalu. Seperti hari ini, dia bangun pagi lalu belanja ke pasar.   “Asap lagi!! Kenapa mereka suka membakar sampah? Bikin polusi saja!!!” gerutu Anthony, sambil melihat asal asap itu datang.     Anthony melewati rumah berikutnya, dia terkena asap lagi. Sampai pasar dia sudah menemui 7 warga yang membakar sampah.   “Semua berapa, Bu?” tanya Anthony, dia sudah memilih sayur yang ingin dia masak dan sekarang tinggal bayarnya.   “30 ribu, Mas,” jawab ibu penjual sayur.   Antho
Baca selengkapnya

Kabur

      Anthony melewati Purnomo dan Mawar yang sedang masuk rumah salah satu warga di daerah kampungnya. Dia ingin sekali ikut masuk ke dalam, akan tetapi dia ragu dan tidak menemukan alasan apa dia masuk ke dalam rumah warga.   Alhasil Anthony hanya mengambil foto mobil Purnomo, lalu mengirimkannya kepada Vanya. Setelah itu dia pergi meninggalkan rumah warga tersebut, sementara itu Purnomo keluar dari rumah Mawar.   “Kenapa Mas?” tanya Mawar sambil melongok ke arah yang Purnomo lihat.   “Kamu lihat orang yang naik sepeda tadi tidak??” tanya Purnomo balik.   “Mana? Aku nggak lihat,” jawab Mawar.   Perasaan aku tadi lihat Anthony. Oia!! Ini kan kampung Anthony juga, batin Purnomo.     “Mungkin aku salah lihat. Ayo kita masuk!!” ajak Purnomo sambil merangkul Mawar untuk masuk rumah.    
Baca selengkapnya

Terpesona Untuk Kesekian Kalinya

    “Ton, ikut yuks!! Temani aku belanja di Mall, aku mau beli baju ni!! Kemarin cuman sedikit aku bawanya,” ajak Sean.     “Boleh. Kapan? Sekarang?” tanya Anthony.   “Iyalah!! Masak tahun depan,” celetuk Sean.   “Kirain saja!! Nunggu tahun lebaran monyet. Hahaa. Ya sudah aku ganti baju dulu ya,” timpal Anthony, lalu dia segera masuk kamar.   Sean sudah siap, dia pulang kerja langsung mandi. Selesai memakai baju, barulah dia ke depan untuk mengajak Anthony ke Mall.     Mereka sudah sampai di Mall yang cukup jauh dari rumah Anthony, Sean segera menuju stan toko baju, lalu dia pergi memilih pakaian.   “Ton, makan disini saja. Aku yang traktir,” kata Sean sambil menunggu antrean untuk membayar di kasir.   “Siap Bos!! Saya terima dengan senang hati,” sahut Anthony.   Set
Baca selengkapnya

Kesemsem

        Malam ini Anthony bisa tidur dengan nyenyak, dia tidak berhenti tersenyum di perjalanan pulang. Sean juga tidak berhenti bertanya, akhirnya dia menebak-nebak kejadian yang menimpa Anthony dan dia sangat tepat mengiranya.     Begitu pula dengan Vanya, dia sangat senang bisa melihat Anthony yang mempunyai mata hijaunya. Dia selalu membuat Anita mengernyitkan dahi ketika diajak bicara jawabannya selalu tidak sesuai, karena pikirannya sedang jauh dari raganya.     “Vany, malam ini kita tidur dimana? Apa kita menginap di hotel kayak waktu itu?” tanya Anita.   “Echh!! Ke restoran, Mbak,” jawab Vanya.   “Hah!! Restoran? Kita akan tidur disana?” tanya Anita bingung.   “Ngapain Mbak tidur di restoran?? Kan ada hotel,” timpal Vanya.   “Aduh Ampun deh!! Ni anak kepalanya kejedot kali y
Baca selengkapnya

Pacar Mawar?

    Atmosfer malam ini beraneka ragam, dimana perasaan senang, kecewa, marah, ragu dan yang terakhir adalah gairah menyelimuti rumah tangga Purnomo yang memiliki 3 istri itu memiliki hati yang berlawanan rasa.   Mawar pulang ke rumah mewahnya, dia sedang dimabuk asmara. Bagaimana tidak kekasihnya itu lebih muda, kuat dan tampan daripada Purnomo.   Seorang pria berpenampilan modis berdiri di dalam teras rumah Mawar. Dia tersenyum lebar ketika melihat mobil Mawar masuk ke halamannya.   Dengan sigap, pria itu menghampiri Mawar untuk membukakan pintu untuknya. Mawar merasa sangat senang dengan perhatian yang diberikan oleh pacarnya.   “Terimakasih Arka. Apa kamu sudah lama menunggu?” tanya Mawar sambil berjalan beriringan dengan Arka.   “Aku tidak mau jawab, kenapa kamu tidak memanggilku dengan sebutan ‘Sayang’?” timpal Arka sambil melengos.  
Baca selengkapnya

Anthony Baru Tahu

    Purnomo bangun kesiangan untuk pergi bekerja, akan tetapi dia masih santai saja tidak peduli. Perutnya sangat lapar, di meja makan tidak tersedia makanan sama sekali karena Anita yang biasanya memasak untuknya tidak ada di rumah.     “Apa yang ada di kulkas ya?” gumam Purnomo.   Purnomo berjalan menuju kulkas yang bahan makanannya habis, isinya hanya ada telur yang membuatnya alergi dan beberapa lembar roti. Dia mengambil roti, lalu dia makan begitu saja tanpa selai.   “Bleh!! Makanan apa ini!! Nggak ada rasanya!!” gerutu Purnomo sambil membuang roti ke dalam keranjang sampah.   “Anita!!! Pulanglah!! Apa kamu sudah tidak mencintaiku lagi?” rengek Purnomo tanpa ada orang yang menanggapi.     Anita sendiri makan dengan kenyang di sebuah restoran bersama Vanya, walaupun dia bisa makan tidak dipungkiri jika pikirannya masih meng
Baca selengkapnya

Kotoran Kuda

      Siapa pria itu?? Apakah dia pacarnya? Apa pacarnya tidak tahu bahwa wanita itu sudah bersuami? Batin Anthony.   Anthony tenggelam dalam pikirannya, dia tidak sadar ketika Mawar menghampiri dan kini sudah di hadapannya.   “Hei!!! Mas!!” panggil Mawar.   Anthony melihat ke sumber suara, dia tambah kaget ketika Mawar sedang memanggil di depan matanya.   “Iya Mbak, ada apa?” tanya Anthony.   Kenapa wanita ini memanggilku?? Apa mungkin dia mengenalku, tapi tidak mungkin, batin Anthony.   “Tolong motornya digeser ya!! Aku tidak bisa membuka pintu mobil ni!!” protes Mawar.   “Ohh kirain apa!!! Sebentar Mbak!!” timpal Anthony sambil menggeser motor, dia memang belum membetulkan posisinya karena terperangah ketika melihat Mawar bersama pria lain.   Mawar segera masuk ke dalam mobil
Baca selengkapnya

Murti Stroke

      Suami siri Mawar yaitu Purnomo sedang pusing, hari ini dia tidak bekerja dan hanya diam saja di rumah tanpa ada daya untuk melakukan apa-apa.   Purnomo sudah menelepon Mawar berkali-kali, akan tetapi tidak ada jawaban darinya. Di juga menelepon Anita, tapi ponselnya mati. Mau telepon Vanya, nomornya yang baru saja tidak tahu.   “Sial!!! Sial!! Padahal istriku 3, kenapa nasibku hari ini mengenaskan sekali!!!” gerutu Purnomo.   Purnomo meratapi nasibnya di atas ranjang dengan pintu terbuka, dia tidak sadar dengan kedatangan Anita yang baru saja memasuki rumah.   Tuh kan!! Apa kataku?? Mas Purnomo apa bisa menjalani hari tanpaku?? Jadi hari ini dia memilih tidak masuk kerja?? Batin Anita.   Anita hanya bisa menggelengkan kepala, dia tidak habis pikir kenapa harus mencari istri lagi jika ada wanita seperti dirinya yang mau bertahan dengan
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
14
DMCA.com Protection Status