Feray terkesiap mendengar gebrakan pada pintu kamarnya yang ditendang secara kasar oleh wanita yang ingin ia hindari saat ini namun mustahil. Ia tinggal menumpang pada wanita ini, bagaimana bisa menghindar? Ya, Feray merasa tak tahu diri.“Tante! Apa bisa Tante membangunkan Feray dengan baik?” Feray bertanya dengan nada sedikit tinggi. Untuk pertama kalinya ia berani untuk melawan Renata, tantenya. “Satu lagi, Feray bukan pengangguran,” lanjutnya.“Saya mau titip anak saya apa salah, hah?” Renata semakin meninggikan nada bicaranya.“Tante kalau mau titip Arlo ke Feray silahkan, toh biasanya juga sama Feray kan? Tapi bisa secara baik-baik gak? Feray sakit, Tan. Bukan gak mau jagain Arlo.”
Read more