Home / Romansa / Cintai Rembulan / Chapter 1 - Chapter 5

All Chapters of Cintai Rembulan: Chapter 1 - Chapter 5

5 Chapters

001. Malam Kelam

Tumpuan pada kaki Jevan sudah melemah seolah ingin ambruk saat itu juga. Tidak, tidak boleh seperti itu, seorang Jevan Biantara memiliki image yang tangguh dominan disegani. Personal branding-nya bukanlah lelucon belaka hingga rasanya ia akan lemah jika seisi hotel ini melihat keadaannya sekarang. Untuk pertama kalinya, Jevan mengabaikan kehadiran cahaya rembulan yang bahkan tidak mampu menghibur Jevan untuk malam ini."Will you marry me, Carrabella?" suara Jaffa terdengar nyaring menusuk gendang pada telinga Jevan yang padahal ia berada sekitar tujuh meter jauh dari lelaki itu. Carrabella, iya, Carrabella. Jevan merasa tak rela nama itu disebut oleh Jaffa untuk melengkapi kalimatnya.Jevan mendesah frustrasi ketika nama Carrabella disebut-sebut oleh Jaffa di tengah kerumunan termasuk keluarga dan teman-temannya. Seolah Jaffa ingin menegaskan bahwa Carrabella adalah miliknya atau mungkin memang akan menjadi miliknya? Tidak, tidak boleh putus
Read more

002. Feray, Cahaya Rembulan

“Feray?” Jevan bertanya lemah dengan suara seraknya serta pandangan yang kabur.Jika Carrabella adalah gadis yang betul-betul ia cintai, maka Feray adalah kebalikan dari itu. Menurutnya, ia adalah orang yang selalu mencari masalah kepadanya semenjak berada di bangku Sekolah Menengah Atas. Feray yang merupakan adik kelas satu angkatan di bawahnya sekaligus menjabat sebagai pengurus OSIS ini selalu melaporkannya kepada pihak kemahasiswaan setiap dirinya tertangkap basah merokok di atap gedung sekolah.Beberapa kali gadis ini selalu menggagalkan rencananya untuk merokok dengan berbagai cara. Bahkan pernah pula ia berani membuang rokok milik Jevan. Jevan pikir, gadis ini terlalu ikut campur dalam kehidupannya dan Jevan tak suka akan itu.               “Kakak ngapain ada di sini?” tanya Feray terkejut.“Harusnya gue yang nanya, ngapain lo di sini? Bikin suasana
Read more

003. Dua Kemungkinan

Jevan membuka matanya remang-remang terusik oleh sinar matahari yang menyelinap di balik tirai-tirai tipis pada kaca kamar hotelnya. Ia masih belum sadar sepenuhnya menguap tak karuan dengan rasa kantuk yang masih dirasa. Hingga pada akhirnya, Jevan merasakan sesuatu melekat pada lengan sebelah kirinya. Lebih tepatnya ada kulit yang menempel dengan kulitnya di sana.Jevan terkejut bukan main ketika mendapati wajah Feray yang tertidur nyenyak tepat di sebelahnya berbagi satu selimut untuk berdua di atas ranjang. Sungguh, Jevan ingin teriak karena terlalu panik. Namun, ia mesti memastikan sesuatu terlebih dahulu. Perlahan ia menyingkapkan selimut yang melekat pada tubuhnya juga tubuh Feray.“Damn!” umpat Jevan.
Read more

004. Bintang dan Sahabat

Feray terkesiap mendengar gebrakan pada pintu kamarnya yang ditendang secara kasar oleh wanita yang ingin ia hindari saat ini namun mustahil. Ia tinggal menumpang pada wanita ini, bagaimana bisa menghindar? Ya, Feray merasa tak tahu diri.“Tante! Apa bisa Tante membangunkan Feray dengan baik?” Feray bertanya dengan nada sedikit tinggi. Untuk pertama kalinya ia berani untuk melawan Renata, tantenya. “Satu lagi, Feray bukan pengangguran,” lanjutnya.“Saya mau titip anak saya apa salah, hah?” Renata semakin meninggikan nada bicaranya.“Tante kalau mau titip Arlo ke Feray silahkan, toh biasanya juga sama Feray kan? Tapi bisa secara baik-baik gak? Feray sakit, Tan. Bukan gak mau jagain Arlo.”
Read more

005. Stay with Me

Jevan mengunjungi kafe favoritnya yang selalu ia kunjungi bersama Carrabella. Beberapa jam yang lalu, gadis itu meneleponnya penuh ekspresif dan bahagia. Lantas Carrabella meminta Jevan untuk bertemu dengannya di kafe biasa. Dapat Jevan tebak bahwa gadis itu akan menceritakan hal yang membuatnya bahagia.Sebentar, Carrabella masih mau bercerita kepadanya? Artinya gadis itu masih menganggap dirinya? Sangat sederhana namun mampu membuat Jevan bahagia.Carrabella berjalan dari arah pintu masuk dengan style yang selalu membuat Jevan terpana setiap menatapnya. Entah apa yang membuat Jevan selalu terpana dengan penampilan Carrabella, padahal gadis ini hanya mengenakan celana jeans serta atasan berwarna putih dengan lengan model balon. Carrabella menghampiri Jevan yang sudah duduk di hadapannya sambil meneguk cangkir berisi kopi.“Jevan!” sapa Carabella dengan sangat riang. Jevan ikut tersenyum menyapa Carrabella yang menyapanya antusias.
Read more
DMCA.com Protection Status