Home / Romansa / DILAMAR ANAKNYA DINIKAHI AYAHNYA / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of DILAMAR ANAKNYA DINIKAHI AYAHNYA: Chapter 41 - Chapter 50

101 Chapters

41. Kecurigaan Rumi Pada Foto USG

Keheningan menyelimuti malam di kamar nomor 20. Tidak ada perbincangan hangat di antara dua anak manusia yang kini sudah berbaring di tempat tidur dingin dan empuk. Setelah melalui waktu lebih dari satu bulan, inilah pertama kali keduanya kembali tidur satu ranjang.Rumi tentu saja merasa sangat canggung. Rasanya sama seperti mereka pertama kali tidur dalam status suami istri. Hanya suara embusan napas yang mengiringi denting jarum jam ketika dua anak manusia sedang merapatkan bibirnya dengan mata terpejam."Saya sangat menyesal atas semua apa yang telah kamu lewati," suara Angkasa sedikit berat dengan kepala menoleh ke samping untuk menatap istrinya yang belum benar-benar tertidur. "Pasti kamu sayang kepayahan di kota orang sendirian, dalam keadaan hamil muda," lanjut Angkasa lagi. Mata Rumi penuh sesak dengan air mata. Wanita itu ikut menoleh, menatap suaminya. Gurat lelah, dewasa, dan garis keriput samar, mulai nampak di wajah suaminya. Walau sama sekal
last updateLast Updated : 2021-12-06
Read more

42. Cinta Satu Malam

"Apa? Kencan satu malam? Ya ampun, Mbak, apa Mbak pikir aku percaya? Kita bukan berada di dunia novel, Mbak. Mbak Tiara jangan berbohong. Sini, lihat saya!" Rumi duduk dengan tak sabar di depan Tiara yang tengah menunduk sambil menahan air mata. Wanita itu sudah bersumpah di dalam hatinya, sampai ia mati pun Rumi dan orang lain tidak akan tahu, bahwa Bari adalah pria yang melakukan semua ini padanya."Mbak, jujur sama saya. Apa ini alasannya Mbak pergi dari Jakarta? Saya akan bicara pada Bang Angkasa dan memintanya untuk bertemu dengan lelaki itu. Di harus bertanggung jawab," kata Rumi bersungguh-sungguh."Tidak Rumi, jangan lakukan itu dan jangan katakan apapun pada Pak Angkasa atau orang lain, atau dengan keluarga besar suamimu. Biar Mbak seperti ini, mungkin ini lebih baik. Mbak yakin akan ada pelajaran berharga dari setiap kisah Mbak." Pipi Tiara sudah basah oleh air mata. Rumi tersenyum penuh haru, lalu menarik Tiara ke dalam pelukannya. Keduanya mena
last updateLast Updated : 2021-12-06
Read more

43. Diajak Mandi Bersama

Angkasa dan Rumi kembali ke penginapan sore hari. Mereka membawa oleh-oleh untuk Tiara yang sepertinya masih nyaman di dalam kamarnya. "Sebaiknya kita mandi dulu, baru antarkan ini untuk Mbak Tiara. Kita habis bepergian dari luar, kasian nanti yang sedang hamil," kata Angkasa mengingatkan. Rumi mengangguk setuju. Angkasa membuka pintu kamarnya dengan menggunakan kartu, lalu mendorong daun pintu agar terbuka lebar. Rumi masuk sambil membawa dua paper bag dan satu plastik makanan untuk Tiara. Rumi meletakkannya di atas nakas. "Apa mau mandi bersama?" tanya Angkasa pada istrinya. Sontak Rumi kembali merona, lalu menggeleng pelan. Angkasa pun tertawa kecil, memaklumi perasaan Rumi yang terlihat masih sangat canggung. "Yakin? Pahalanya lebih besar mandi berjamaah, daripada sendirian," goda Angkasa lagi sebelum benar-benar masuk ke dalam kamar mandi."Hi hi hi ... Gak mau!" Rumi terkekeh geli, lalu pergi menjauh dari suaminya. Ang
last updateLast Updated : 2021-12-06
Read more

44. Flash back Tiara

Sudah satu Minggu berlalu dan Angkasa serta Rumi belum kembali juga dari Bali. Tentu saja hal itu membuat Bari resah dan gundah. Walau tidak dipungkiri, perkataan papanya perihal hubungannya dengan Rumi yang tidak mungkin bisa disambung kembali karena hukum agama, membuat Bari merasa tidak ikhlas. Bukankah sudah tidak menjadi istri papanya jika nanti mereka berpisah? Lagian bukan ibu kandungnya juga. Bari merasa kepalanya mau pecah jika mengingat aturan agama yang bertentangan dengan keinginannya. Ditambah lagi Rumi yang nampak pasrah dengan takdir Tuhan, semakin membuat Bari terpojok dan bingung menentukan pilihan. Jika ia tidak bisa bersama Rumi, apakah ia egois jika papanya juga tidak boleh bersama Rumi? Apa dia berani setega itu membuat papanya menderita nantinya?Bep! Bep!Ponselnya berbunyi, Bari membaca pesan yang masuk. Ternyata info di grup keluarga yang mengomentari foto perjalanan balik Rumi dan juga Angkasa yang sedang berada di bandara. Di sam
last updateLast Updated : 2021-12-07
Read more

45. Flashback 2

"Mbak bilang apa barusan?" Pluk!Tiara terlonjak kaget hingga martabak telur yang ada dalam genggamannya terlepas. "Jatuh cinta pada pacar adik sendiri?" Bari menanyakan ulang perkataan yang Tiara gumamkan."Jangan suka suudzon. Aku lagi mikirin novel online yang judulnya seperti itu. Aneh sekali, masa jatuh cinta sama pacar adik sendiri. Gila'kan? Emangnya gak ada cowok lain?" Tiara berjalan menjauh dari Bari sambil memutar bola mata malasnya, tetapi pemuda itu menahan lengan Tiara."Saya tahu mana yang benar, mana yang bohong, Mbak," kata Bari berbisik, lalu melepaskan tangannya dari Tiara. Wanita itu tidak menyahut. Ia pergi meninggalkan Bari begitu saja dengan ekspresi sedatar mungkin. Sejak saat itu, Bari tidak banyak bicara dengan Tiara. Ia yang biasanya ramah dan murah senyum, sejak malam itu tidak pernah lagi berbincang dengan Tiara. Rumi tidak curiga sedikit pun karena memang saat Bari datang, Tiara tidak menampakk
last updateLast Updated : 2021-12-07
Read more

46. Kenyataan yang dihadapi Angkasa

"Aku rasa, aku tidak tuli mendengar geraman Mas Bari di telepon tadi, cepat katakan, siapa yang mau Mas Bari habisi? Ya Tuhan, aku tidak percaya ini, Mas Bari yang begitu aku hormati bahkan sampai saat ini masih aku sayangi, adalah penjahat." Rumi sangat syok dengan pendengarannya. Niat ke kantor Bari untuk meluruskan masalah mereka dan menyelesaikan semua hubungan yang masih mengganjal ternyata membawanya melihat sosok lain Bari yang begitu mengerikan."K-kamu salah d-dengar, Rumi, m-me ...."Bep! Bep!Rumi menarik napas panjang lalu mengeluarkan ponsel dari dalam sakunya. Matanya membulat sempurna saat melihat nama Tiara yang ada di layar ponsel."Halo, Mbak, assalamualaikum.""Maaf, saya Bu Luh Sekar tetangga dari Mbak Tiara. Mbak Tiara masuk rumah sakit, Mbak, tolong kemari segera. Semoga Mbak Tiara masih bisa tertolong." "A-apa? K-kenapa Mbak saya?""Saya tidak tahu, Mbak. Dokter sedang memeriksa keadaan Mbak Tiara, cepat M
last updateLast Updated : 2021-12-07
Read more

47. Rahasia yang Diketahui Rumi

["Kamu yakin, Jo?"]["Yakin sekali, Pak. Informasi yang saya dapat cukup akurat. Lim bulan lalu keduanya menikah siri di sebuah masjid, tanpa sepengetahuan siapapun kecuali wali nikah Pak Supri namanya."]["Baik, Jo. Terima kasih atas informasi ini. Untuk sementara jangan lakukan apapun dulu, tunggu kabar dari saya."]Angkasa terdiam dengan mata berkaca-kaca. Kenapa Bari tega melakukan ini padanya, pada Rumi, dan pada Tiara? Angkasa merasa dadanya sesak dan tidak mampu berbicara. Dua petugas kepolisian dan wanita tetangga Tiara hanya bisa memandangnya dengan penasaran. "Apa Pak Angkasa baik-baik saja?" tanya salah satu petugas itu."S-saya hanya sedikit lemas saja," jawab Angkasa yang tidak berani mengatakan apapun pada petugas kepolisian itu, karena jika ia mengatakannya maka Bari bisa saja langsung ditangkap untuk dimintai keterangan. Apakah ia tega pada anaknya sendiri? Keluarga besarnya tidak pernah sama sekali terbelit masalah hukum deng
last updateLast Updated : 2021-12-07
Read more

48. Tidak Mau Dipenjara

Angkasa terjebak dengan ucapannya sendiri. Ia tidak menyangka Rumi berada di belakangnya tengah mendengarkan ucapannya dengan sangat jelas pada Bari. Rumi masih terus menatapnya, menanti jawaban yang keluar dari bibirnya. "Sayang, kamu kenapa keluar? Ayo masuk lagi," ajak Angkasa pada Rumi. Namun Rumi menepis tangan suaminya dengan kasar. "Kenapa pertanyaan saya tidak dijawab? Apa yang dilakukan Bari pada Mbak Tiara? Ceritakan, Bang, lengkap! Jangan ada yang ditutupi atau saya tidak akan pernah memaafkan Bang Angkasa." Pria dewasa itu menelan ludah sambil mengusap peluh yang membanjiri kening dan juga lehernya."Ayo kita masuk dulu. S-saya akan ceritakan semuanya di dalam. Tidak di sini karena nanti ditegur suster." Rumi berbalik badan tanpa menyahut ucapan suaminya. Dengan tubuh lemas dan hati hancur ia berjalan masuk ke dalam ruang perawatan VIP dan memilih duduk di sofa.Angkasa menutup pintu, lalu berjalan menyusul istrinya untuk duduk di
last updateLast Updated : 2021-12-07
Read more

49. Tindakan Keluarga

"Ya Tuhan, Bari. Apa … Oma ….” Bulan sangat sulit untuk meneruskan ucapannya. Napasnya terasa sesak dengan tubuh yang mendadak gemetar. Pengakuan cucunya membuatnya merasa ikut andil sebagai orang tua yang gagal mendidik cucunya. “Oma, Bari tidak mau dipenjara, Oma. Tolong Bari,” isak Bari dengan wajah ketakutan dan masih memeluk kedua kaki Bulan.“Lalu, waktu kamu melakukannya, apa yang ada di pikiran kamu? Kamu tidak takut Tuhan dan kamu dikuasai oleh setan. Oma tidak bisa menolong seorang pembunuh. Pergilah! Urus semua perkara ini dan jangan panggil saya Oma sampai semua masalah kamu beres. Bulan menepis tangan Bari dari kedua kakinya, lalu ia bangun dari duduk dan langsung berjalan meninggalkan lelaki yang telah menghancurkan hatinya, sekaligus nama baik keluarganya. Bari masih menangis, tetapi ia tidak  bisa berbuat banyak. Omanya menolak menolongnya dan ia harus minta tolong pada siapa la
last updateLast Updated : 2021-12-08
Read more

50. Permintaan Tiara

"Alhamdulillah Mbak sudah sadar," ujar Rumi dengan lembut saat mendekati brangkar Tiara. Wanita yang baru saja sadar dari komanya itu menatap Rumi dan Angkasa bergantian sambil mengerjapkan matanya beberapa kali. Lalu mata Tiara kembali terpejam. Angkasa dan Rumi saling pandang dengan bingung. Angkasa memutuskan untuk berlari ke meja suster yang tidak jauh dari sana, lalu berseru, "sus, saudari saya kenapa pingsan lagi?" Perawat menghampiri brangkar Tiara, lalu memeriksa tekanan darah, denyut nadi dan juga memeriksa bola mata Tiara yang kembali terpejam. "Sebaiknya Bapak dan Mbak tunggu di luar dahulu ya. Saya akan panggilkan dokter untuk memeriksa keadaan ini." "Tolong segera, Sus," ujar Angkasa tak sabar. "Bang, Mbak Tiara ...." Rumi baru saja bisa bernapas lega karena Tiara siuman, tetapi harus kembali menelan kecewa karena kondisi Tiara yang nampak belum benar-be
last updateLast Updated : 2021-12-08
Read more
PREV
1
...
34567
...
11
DMCA.com Protection Status