Home / Romansa / Istri Imutku / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Istri Imutku: Chapter 61 - Chapter 70

79 Chapters

Bab 60

Kevin keluar dari kamar pada pukul lima dini hari, Almira tidur di kamar sebelah dengan Serifa. Dengan perlahan Kevin menutup pintu, berjalan ke dapur untuk meneguk air mineral, tenggorokannya terasa sangat kering.Setelahnya Kevin duduk, pikirannya saat ini sangat tidak beraturan, tapi satu hal yang tidak bisa Kevin lupakan, Varka. Namun semakin hari, ingatan Kevin semakin membaik, tapi tidak sepenuhnya, hanya Varka yang saat ini Kevin ingat dan sosok perempuan mungil yang bayangan wajahnya masih buram.Kevin kembali ke kamar, membongkar barangnya dan menemukan dompet di sana. Tapi tidak ada ktp ataupun sim dan benda pengenal lainnya, hanya beberapa lembar uang merah dan kartu debit. Dompet di kantungi oleh Kevin, tanpa ponsel ia pergi keluar dari rumah. Masih pukul lima, beberapa orang terlihat baru pulang dari masjid setelah sholat subuh.“Mas, warga baru ya?” tanya salah satu pria yang lewat di depan Kevin.“Ah, saya kur
Read more

Bab 61

Sesekali Dion menoleh ke arah Kevin yang duduk di sampingnya, sejujurnya Dion heran bagaimana cara Kevin bisa sampai Cianjur, padahal kecelakaan terjadi ada di daerah Bandung, apa iya Kevin mental? Sepertinya tidak mungkin mental sejauh itu.“Kak Kevin sebenarnya selama ini tinggal di mana?”Kevin tidak menjawab, ia juga tidak begitu yakin dengan tempat tinggalnya selama dengan Almira, dan Kevin juga tidak begitu yakin jika wanita itu adalah istrinya. Kevin sempat mendengar suara saat beberapa menit sebelum ia benar-benar sadar. “Kalau sadar nanti tolong maafkan aku, dan semoga saja kamu tidak ingat siapa keluargamu agar kita bisa memulai kehidupan baru.”Suara itulah yang membuat Kevin meragukan Almira. Seolah kalimat itu di sengaja, Almira menjauhkan ia dari keluarga meskipun Kevin tidak tau alasannya apa, saat ini pikirannya sedang belum membaik. Yang perlu Kevin syukuri adalah Almira memperlakukannya deng
Read more

Bab 62

Dion mengayunkan kakinya yang tergantung saat ia duduk di pos ronda, sesekali melihat jam dan melihat ke arah di mana terakhir Kevin tidak terlihat.“Ini kak Kevin udah hampir setengah jam kok gak nali-balik ya?” batin nya. Sembari menunggu Kevin kembali, Dion memilih mendengarkan musik dari eraphone nya.Sementara itu Kevin masih berada di rumah Almira, saat ini Kevin kesulitan mengendalikan emosi, bahkan rasa pusing yang kembali muncul di kelapanya tidak dapat mengurangi emosi yang Kevin rasakan.“Mana kartu identitasku yang asli, kamu pasti sembunyikan itu, kan?” tuding nya.“Kevin, aku gak akan biarin kamu pergi dari sini.” Almira dengan cepat langsung memeluk Kevin, melingkarkan tangan dengan erat.“Lepas.” ujar Kevin dengan dingin.“Aku gak akan lepasin kamu, aku ingin kamu tetap di sini. Kita akan menikah sungguhan dan aku akan jadi istrimu sama seperti Liora.”Kevin m
Read more

Bab 63

Liora terbangun dari tidurnya, hal pertama yang ia cari adalah Kevin. Liora takut yang semalam benar-benar mimpi, tempat di sampingnya kosong dan perasaan Liora nyaris kembali remuk. Tapi saat Liora menoleh, matanya melihat Kevin sedang menggendong Varka.Kekhawatiran Liora sirna, ternyata bukan mimpi, Kevin sudah kembali dan sekarang lelaki itu sedang menggendong putranya. Liora tersenyum haru, ia berjalan mendekati Kevin yang ada di balkon kamar, melingkarkan tangan mungilnya di perut Kevin.“Sudah bangun?”Liora mengangguk dengan posisi tak melepaskan pelukanya pada Kevin. Pipinya di dekatkan ke punggung Kevin, merasakan kehangatan di sana.“Aku kira semalam aku mimpi ketemu kamu, aku takut saat aku bangun semuanya berakhir, tapi ternyata kamu ada, kamu di sini.”Kevin tersenyum tipis, ia berbalik ke arah Liora yang sudah mendongak menatap wajahnya lebih dulu.“Maaf baru pulang sekarang, kamu pasti cemas bang
Read more

Bab 64

Kevin baru saja duduk saat teriakan sang adik mengganggu gendang telinganya.“KAK KEVIN..! KAAK..!”Brakk.! Pintu di buka kasar karena memang saat ini Kevin sedang berada di ruang kerja, itu ia lakukan untuk menghindari pertanyaan Liora. Dan sekarang, Karin datang dengan suara teriakan yang menggema sampai seisi rumah dengar semua, Karin sepertinya lupa jika dia sekarang adalah seorang ibu.Kevin ingin mengerjai Karin sedikit, kira-kira respon Karin nanti seperti apa.Ibu dari Saga itu menghampiri Kevin, menarik Kevin dari duduknya sebelum memeluk erat sang kakak dengan penuh kerinduan.“Aku gak pernah secemas ini sama kak Kevin, dua minggu hilang tanpa kabar kayak di telan bumi, kakak betah banget sih pergi dari rumah, kalau saja Dion tadi gak nelpon aku kalau kakak udah pulang, mana tau aku kalau kamu udah di rumah.”Setelah puas berucap, Karin melepaskan pelukan, menatap wajah Kevin yang tanpa ekspresi.
Read more

Bab 65

Udara pagi yang menyejukkan, Kevin mendorong kereta Varka, jalan-jalan santai di taman. Beberapa orang terlihat jogging, berlari dengan hewan peliharaan, ada pula yang menaiki sepeda.“Kamu setuju gak kalau kita luangkan waktu hanya berdua saja?”“Maksud kamu?” Liora menoleh.“Semenjak kita bersama, aku gak pernah ajak kamu jalan-jalan, kita sebentar lagi mau setahun loh, emang kamu gak pernah berpikir punya waktu berdua aja sama aku? Kayak honeymoon gitu.”“Kita udah punya Varka, bukannya orang honeymoon itu pengen punya anak? Lah kita udah punya anak.” Liora berucap polos membuat Kevin gemas.Gak semua orang liburan honeymoon itu hanya karena pengen anak, Kevin mengajak Liora liburan karena ia memang tidak pernah mengajak Liora kemana-mana, Liora lebih banyak menghabiskan waktu di rumah bersama Varka, kadang juga di butik Karin untuk ikut mendesain pakaian.“Kamu beneran gak mau liburan
Read more

Bab 66

Matahari bersinar terang di atas langit, saat ini pukul dua belas, di bawah pohon yang cukup menyejukkan, Kevin dan Liora duduk di bangku kayu dengan menyantap bakso yang mangkal di dekat taman.Ternyata hanya berjalan juga dapat membuat perut kelaparan, Kevin sudah mencari penjual seblak tapi tidak menemukan, alhasil mereka memilih makan bakso. Varka ada di depan mereka, jika sampai Varka hilang mungkin Liora bisa jadi gila.“Jangan kebanyakan sambelnya, nanti perut kamu sakit.” tegur Kevin ketika melihat Liora menambah sambel pada kuah baksonya.“Gak kok, dikit aja.”Selesai menyantap bakso, mereka duduk menikmati semilir angin selama beberapa menit sebelum memutuskan untuk pulang. Di rumah, Sandra juga sudah kembali dari Jakarta. Melihat putranya pulang membuat ibu dua anak itu merasa lega, segera ia memberikan pelukan pada Kevin.“Kevin, mama khawatir banget kamu hilang. Tapi syukurlah kamu masih ingat di mana ruma
Read more

Bab 67

Tudak ada tanda-tanda hujan akan turun sebelumnya, hanya kurang dari satu jam, langit mendung menurunkan hujan yang sangat deras. Cuaca terasa lembab, angin terdengar berhembus kuat di luar.Brakk..!Liora yang sementara akan masuk ke dalam kamar mandi terlonjak kaget saat jendela balkon tertutup seperti akan memecahkan kacanya. Varka yang terkejut kini menangis, padahal bayi itu baru saja terlelap.Segera Liora mendekati jendela, menutupnya dengan rapat agar angin tak berhembus kuat masuk ke dalam kamar. Setelahnya Liora harus kembali menenangkan Varka.“Cup, cup, cup, anak mama yang paling ganteng. Itu tadi cuman angin kok.” Liora mengayunkan Varka di ayunan elektrik, sesekali Liora menoleh ke luar, Kevin baru saja keluar rumah sebelum hujan turun, dan sekarang suaminya itu masih belum pulang.Segera Liora mengambil ponsel, menghubungi nomor baru Kevin. Beberapa deringan tak di jawab, Liora mulai panik, tapi beberapa detik kemudian te
Read more

Bab 68

Liora menyiapkan hasil masakannya di atas meja, Kevin terlihat kagum dengan lima jenis menu yang Liora siapkan dalam waktu satu jam setengah.“Makan di restoran nih, cuman versi buatan istri.” goda Kevin.Liora tersenyum simpul, memberikan piring untuk Kevin dan menuangkan makanan yang ia buat. “Kamu mau nyoba yang mana dulu?” tanya Liora.Kevin mengambil sendok di tangan Liora. “Gak ada pilihan, semuanya keliatan enak.” dan tanpa permisi Kevin menyendok kuah kari buatan Liora. Kevin manggut-manggut lalu mencoba udang tumis asam manis.“Enak, aku suka.” puji Kevin, Liora semakin tersenyum, Kevin menarik Liora duduk di pangkuannya, menyendokkan makanan untuk menyuap istri.“Kevin, malu di liatin sama mbak Nunik dan mbak Husni.” bisik Liora.“Gak papa, biar mereka tau kalau keluarga kita tuh sangat harmonis. Sekarang buka mulutmu, tanganku pegel nih.”Liora me
Read more

Bab 69

Dua hari kemudian.Kevin dan Liora baru pulang dari rumah Karin pada pukul sembilan malam. Sandra di rumah menjaga Varka, Kevin sekarang sudah kembali mengambil laih perusahaan sehingga pekerjaan yang Sandra lakukan tidak begitu banyak, ia masih sempat bermain dengan kedua cucunya bergantian.“Tumben sampai malam?” tanya Sandra.“Tadi ada sedikit masalah kecil, Ma.” jawab Kevin dengan wajah yang terlihat lesu. “Masalah? Karin sama Altar kenapa emang? Saga gak lagi sakit kan?”Kevin menatap Liora, begitupun juga Sandra. Liora dan Kevin tidak menjawab yang membuat Sandra penasaran.“Masalah apa, Vin? Adik kamu gak kenapa-napa kan?” ujar Sandra mulai tidak sabaran.Kevin menghela nafas. “Gak papa kok ma.” katanya, tapi nada suara tidak berkata demikian. Sandra berdiri menggendong Varka.“Bilang sama mama, apa yang kalian sembunyiin?”“Ma, udah
Read more
PREV
1
...
345678
DMCA.com Protection Status