Home / Romansa / AKIBAT ORANG KETIGA / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of AKIBAT ORANG KETIGA : Chapter 81 - Chapter 90

110 Chapters

PULANG

      Pagi itu, semua sudah sibuk. Hari ini, Davina akan pulang ke Tasik, dan Kamania akan pulang ke Jakarta. Tania sudah sibuk memasak sejak usai salat subuh. Gilang sedang asik berbincang dengan Erlangga dan Ivan di teras. Sementara Davina, Kamania, dan Kinanti membantu Tania di dapur. Sementara Arjuna asik bermain play station bersama Elvano dan Elvira. Betul- betul keluarga besar.    "Na, nanti bawa makanan ini buat mama kamu ya. Bunda udah bikin  banyak. Davi juga, nanti bawa masakan ini buat Ibu." Kata Tania sambil menyerahkan masing-masing satu kotak tupperware berisi pepes ikan gurami. Selalu seperti itu. Hanya buah tangan sederhana, tapi Tania membuatnya dengan penuh cinta. Karena bagi Tania, Hesti dan Fahira sudah seperti saudaranya sendiri. Jadi, Tania selalu menyempatkan diri untuk memasak buat mereka."Bunda jadi ngerepotin, padahal kemarin Kamania nggak sempet bawain apa- apa loh waktu ke sini.""Iya, D
last updateLast Updated : 2021-12-21
Read more

BICARA DARI HATI

 Sudah beberapa hari Andrea tidak kuliah, tidak keluar kamar. Makan hanya jika ia benar-benar merasa lapar. Ia merasa begitu hina dan tidak memiliki harga diri lagi. Apa yang menjadi kebanggaannya sebagai seorang wanita sudah tiada lagi. Apa yang nanti harus ia persembahkan kepada suaminya kelak? Andrea betul- betul menyesal. Ia bergabung dengan geng Kanaya bukan untuk kehilangan mahkotanya, tetapi untuk ketenaran. Untuk gengsi dan harga diri. Bukan untuk merendahkan dirinya sendiri.    "Kau bodoh Andrea kau betul- betul bodoh!" Andrea bermonolog memaki dirinya sendiri. Saat ini dia betul-betul kalut bahkan ia takut sekali. Bagaimana jika ia sampai hamil akibat kejadian itu? Andrea tidak bisa membayangkan apa yang akan dikatakan Arini. Apa ia masih bisa menatap Ivan dengan percaya diri. Apa ia masih berharga? Rasanya tidak. Jika kemarin dia masih bisa memiliki suatu kebanggan dan memiliki rasa percaya diri, sekarang itu semua sudah hilang.
last updateLast Updated : 2021-12-21
Read more

BICARA DARI HATI

    Arini terkejut dengan kedatangan Fahira dan Kamania yang tanpa kabar sebelumnya. Ia memang tau, kalau Ivan menyusul Kamania ke Bandung. Dan ia juga tau Ivan dalam perjalanan pulang tapi,dia tidak menyangka kalau Ivan akan pulang bersama Fahira dan Kamania."Aduuuh,  Jeng Fahira. Saya nggak tau Jeng mau ke sini. Si Ivan nggak bilang-bilang juga. Duh, saya jadi nggak enak nggak ada persiapan," sambut Arini."Walah, repot sih Mbak. Saya cuma mampir aja, abis ini mau ke butik. Tapi, antar Ivan pulang dulu. Nanti, Kamania baru antar saya. Oya, ini ada oleh- oleh dari Bandung. Kamania beli di Kartika Sari.""Kok jadi ngerepotin sih, Nia?""Nggak kok tante. Eh, iya Andrea ada?""Ada di kamarnya.  Mau ketemu?"  tanya Arini."Kalau boleh ... Tante? Tapi mama mau ke butik ya, aku ngobrol sama Rea bentar boleh, Ma?""Aku aja yang anter mama kamu, gimana?" Ivan menawari.    Fahira tersenyum
last updateLast Updated : 2021-12-21
Read more

RAHASIA ANDREA

Dan akhirnya Kamania pun menghabiskan waktu di rumah Ivan bersama Andrea, Arini dan Ivan tentu. Andrea terlihat lebih tenang. Mungkin karena dia merasa lebih tenang setelah menceritakan bebannya kepada Kamania. Arini yang melihat anak dan calon menantunya itu rukun tentu saja merasa senang. Arini membuatkan banana muffin dan martabak mini untuk camilan mereka."Nanti, kamu bawa pulang ini buat mama  dan adikmu ya, Na.""Loh, kok jadi ngerepotin kayak gini sih, Tante," ujar Kamania."Nggak repot, kok. Ini kebetulan  tante lagi cuti. Jadi bisa bikin makanan kayak gini. Biasanya mana sempat sih.""Biasanya aku sama kak Ivan yang jadi koki," timpal Andrea sambil menyomot banana muffin. Arini dan Ivan saling pandang dan tersenyum. Pertama kalinya Andrea terdengar seperti Andrea setelah lama mereka tidak mendengar perkataan Andrea yang manis."Emang Ivan bisa masak, Re? Aku kok meragukan ya," sahut Kamania meledek Ivan."Eiits, jangan me
last updateLast Updated : 2021-12-21
Read more

NGGAK ADA AKHLAK

    Kanaya asik menghisap rokoknya. Ia menatap Damian yang tengah berbaring di ranjangnya. Ya, begitulah kehidupan Kanaya sehari- hari. Bebas, tidak ada batasan. Kedua orang tuanya jarang di rumah. Kalaupun di rumah mereka akan sibuk sendiri. Lagipula Kanaya menempati faviliun yang ada di rumah besar ini. Sehingga, orang tuanya tidak akan tau siapa saja yang berkunjung ke paviliun itu."Andrea, kawanmu itu ....""Ah, kenapa dengan dia, beb?" tanya Kanaya sambil mengenakan kembali pakaiannya yang berserakan di lantai.."Rangga bertemu denganku kemarin di Crown. Dan, menurut Rangga mereka sudah menginap bersama saat pulang dari pestamu. Ia bertanya padaku, bisakah kau mengatur kembali pertemuan mereka. Rangga sepertinya tertarik dengan Andrea.""Kau yakin mereka bersama?""Rangga bilang, Andrea masih perawan ketika mereka melakukannya."    Kanaya tertawa lepas. "Hhahah, betulkah? Jadi, dia sudah tidak gadis lagi?
last updateLast Updated : 2021-12-21
Read more

PENGAKUAN ANDREA

    Ivan membuka pintu kamar Andrea, ternyata Andrea sedang membaca buku. Saat melihat Ivan masuk, Andrea langsung memperbaiki sikap duduknya."Ada apa Kak?" tanya Andrea.Ivan melangkah masuk dan duduk di sofa."Waktu tadi kakak pulang ... Kanaya, Damian dan seorang kawan mereka datang. Tapi, kakak suruh mereka pulang.""Kawan mereka? Siapa?""Sepupu Kanaya, namanya Rangga."    Wajah Andrea memucat seketika. Dan, Ivan melihat perubahan wajahnya."Kamu kenal? Katanya, dia bersamamu di malam minggu itu?"Andrea terdiam, air mata mengalir di kedua netranya. "Kok malah nangis? Siapa dia sebenarnya? Pacar kamu? Ada hubungan apa kamu sama dia? Nggak mungkin dia cari kamu sampai ke rumah, Rea."    Andrea menundukkan kepalanya, ia tidak berani menatap Ivan. Ivan menghela napas, lalu menghampiri adiknya itu. Perlahan ia mengelus rambut Andrea dan merangkul Andrea."Kamu ada m
last updateLast Updated : 2021-12-22
Read more

JANGAN MENCARI KERIBUTAN

    Hari itu, Andrea sudah kembali ke kampus. Saat ia ke kantin, ternyata Kamania dan Yunita sedang makan siang. Andrea langsung menghampiri mereka. Melihat Andrea, Yunita langsung memasang wajah angker pada Andrea."Ngapain lo ke sini? Mau cari ribut lagi?!" hardik Yunita."Sttt ... Ta, jangan gitu. Sini, Rea duduk," kata Kamania.    Yunita menatap Kamania tak percaya. Lebih tak percaya lagi, saat Andrea langsung duduk di samping Kamania."Aku belum cerita, kami udah baikan kok. Udah, kalian juga jangan ribut. Malu tau dilihat sama orang," ujar Kamania. Yunita memicingkan mata masih menatap Andrea penuh selidik. Kamania yang melihat hal itu hanya menyenggol tangan Yunita.“Benar, kamu udah minta maaf pada Kamania? Nggak pura- pura kan?" selidik Yunita."Bener kok, Ta. Aku dan  Kamania udah baikan. Tanya saja pada kak Ivan kalau nggak percaya. Tuh, orangnya dateng," kata Andrea sambil menunjuk ke ara
last updateLast Updated : 2021-12-22
Read more

CURAHAN HATI

    Rangga mengempaskan tubuhnya ke atas kasur Kanaya yang empuk dengan kesal. Tentu saja hal itu membuat Kanaya bingung."Kenapa lo?""Gue kesel sama temen lo yang namanya Ivan itu. Ivan pukul gue gara- gara gue datengin dia ke kampus.""Dia? Maksud lo Andrea? Lo tadi ke kampus datengin Andrea?"  tanya Kanaya."Iya, gue tadi datengin dia ke kampus. Gue pengen ketemu dia.""Gila ya lo? Heran gue kenapa sih, kali ini lo bener-bener ngebet banget buat ketemu ? Emang berkesan banget ya cinta satu malam itu buat lo?!"     Rangga menghela napas, ia memang bukan anak baik. Ia lebih sering berada di kelab malam dibanding pergi ke kampus. Bahkan, terkadang ia menghabiskan waktu dengan memakai narkoba. Entah berapa banyak gadis yang sudah ia ajak berkencan. Rata- rata mereka adalah gadis- gadis malam yang dengan mudah menyerahkan tubuhnya demi sejumlah uang. Dan, bagi Rangga uang bukan masalah. Kedua o
last updateLast Updated : 2021-12-24
Read more

HARGA DIRI

HARGA DIRI     Kamania merasa sangat lelah sekali hari ini. Yunita ikut pulang ke rumahnya. Mereka pulang setelah Andrea tenang dan tertidur pulas. Kamania melarang Ivan untuk mengantarkannya pulang, karena Kamania khawatir Andrea tidak ada yang menjaga."Rumahmu sepi amat, Nia," komentar Yunita."Mama jam segini masih di butik. Arjuna hari ini ada les jadi dia pulang sore. Ayah, di rumah sakit seperti biasa.""Kamu nggak kesepian, Nia?""Makanya kamu sering- sering main ke sini, temenin aku.""Iya, kalau weekend aku ke sini. Aku kok,kasian ya sama Andrea. Sebenarnya gimana sih kejadiannya? Kok bisa kaya begitu?"     Kamania menghela napas panjang. Lalu ia pun mulai bercerita tentang kejadian yang menimpa Andrea. Yunita menyimak cerita Kamania tanpa memotong."Kelewatan sekali si Rangga itu. Dia nggak punya saudara perempuan apa? Gimana coba kalau adiknya yang diperlakuk
last updateLast Updated : 2021-12-24
Read more

MAAF

MAAFKAN AKU Sampai malam hari, Andrea belum juga sadarkan diri. Namun, suhu tubuhnya sudah mulai normal. Arini merasa sedikit lega. Bagaimanapun, Andrea adalah anaknya, meski tidak terlahir dari rahimnya. Namun, Arini sangat mencintai Andrea. Terlebih dengan apa yang sudah menimpa Andrea, Arini merasa sangat sedih.Tiba- tiba pintu kamar diketuk perlahan. Barata langsung membukakan pintu. Ternyata Fahira dan Kamania yang datang. Arini langsung menghampiri dan memeluk Fahira. Perlahan Fahira mengusap punggung Arini dengan lembut."Yang sabar, saya mengerti perasaan Mbak saat ini," ujar Fahira."Terima kasih mau mampir menjenguk. Oya, kok bisa tau kalau Andrea dirawat?" tanya Arini."Tante lupa, ayah kan bekerja di rumah sakit ini juga," jawab Kamania geli.     Arini menepuk dahinya."Ya Allah, kok sampai lupa.""Ayah tadi  liat waktu Andrea dibawa ke ruang UGD . Tapi, belum sempat menyapa.
last updateLast Updated : 2021-12-24
Read more
PREV
1
...
67891011
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status