Ketika Laiv menginjak kediaman Hirawan, tidak ada jejak arogan yang tercium walaupun tempat itu memajang berbagai benda berharga di sekelilingnya secara terang-terangan. Sebaliknya, justru terdapat kehangatan yang memancar dan seolah-olah berkata, "Ini adalah rumahmu". "Tempat tinggal kakekmu sangat nyaman," komentarnya ringan. "Aku juga merasa seperti itu," tanggap Yepa tanpa menoleh. Jelas ia sangat menyukainya. "Ngomong-ngomong, kau beruntung masih bisa bertemu dengan kerabatmu," lanjutnya. "Yang lain belum tentu." Apalagi dengan status sosial seperti ini. Pasti sangat sulit, pikir Laiv. Yepa tidak balik bertanya, tetapi ia tersenyum tipis dan malah berkata dengan enteng, "Di kehidupan ini aku memang agak mujur."
Last Updated : 2021-12-31 Read more