Rahma benar-benar tidak sabar untuk menemui Alif. Pertanyaan Bastian tentang Alif tidak sempat dijawabnya. Dia segera berlari menuju mobil."Nanti kujelaskan, Bas. Sekarang kami sedang terburu-buru," kata Romi berlari menyusul Rahma."Bas, kau di rumah saja. Sebentar lagi Dokter Samir datang, katakan kondisimu dengan jujur padanya, ya? Bunda pergi dulu," kata Bunda Asti sambil meraih tasnya di atas nakas.Bastian terduduk kembali di meja makan, setelah sebelumnya dia berdiri menyaksikan seluruh keluarganya terlihat panik, ah tidak ... bukan panik, tetapi gembira sekaligus panik.Bastian segera melanjutkan sarapannya, dia memasukkan ke mulut nasi goreng telur ceplok itu, mengunyah dengan pelan. 'Ah, sepertinya aku pernah memakan nasi goreng seperti ini, tapi di mana?' batinnya."Hmmm, rasanya gurih, enak dan nampol banget pedesnya. Aku pernah memakannya, apakah Bik Wati yang membuatnya?" gumamnya sambil terus menikmati sarapan paginya.
Last Updated : 2021-12-29 Read more