Ditanya begitu, Bu Rina tersenyum simpul."Begini, rumah ini kan rumah Mia. Mia istri anakku, jadi rumah ini otomatis juga menjadi hak Azmi. Anakku berhak mengatur siapa-siapa saja yang boleh tinggal di sini. Jadi, kalau sekiranya terlalu banyak, harus ada yang mengalah karena rencananya saya dan anak-anak juga mau tinggal di sini," sahut Bu Rina dengan enteng lalu berdiri dari tempat duduknya dan mengitari ruangan dengan gaya jumawa.Saat mata wanita itu tertumbuk pada pigura foto dinding, ia kembali membuka mulut."Mi, nanti foto adik sama ibu bapakmu yang digantung di situ, kalau ibu pindah ke sini, ganti aja sama foto ibu dan adik-adik ya, malulah kalau ketahuan orang, kamu pajang foto dengan latar belakang perkampungan gitu. Bisa-bisa tetangga kanan kiri tahu kalau kamu aslinya dari kampung, dan ....""Bu, cukup! Jangan kurang ajar di rumah ini! Maksud ibu ngatur-ngatur apa? Yang bilang rumah ini rumah Azmi siapa? Yang bilang aku mau rujuk sama anak ibu siapa? Yang mau nyuruh ibu
Read more