“Pak Johnny Kivandra?” suara seorang perempuan menyapa pendengaran Johnny.“Iya, mohon maaf ini dengan siapa?”“Saya Erika, Pak. Wali kelasnya Revian,” Perasaan Johnny mulai tak enak, sesuatu pasti terjadi pada anak bungsunya itu.“Ada apa, Bu?” Johnny masih berusaha terdengar tenang.“Revian terlibat perkelahian dengan temannya—Naren, Pak. Sekarang anak Bapak berada di ruang BK, dimohon kehadirannya sekarang di sekolah,” Johnny terkesiap sesaat—perasaan tak enaknya tadi ternyata benar adanya.“Baik, Bu. Saya akan segera kesana sekarang,” Johnny memutus sambungan teleponnya, ia raih jas dan kunci mobilnya. Saat ia keluar dari ruangannya, sang sekretaris menghadangnya.“Maaf, Pak. Ada berkas yang harus ditandatangani,”“Nanti saja, saya ada urusan mendadak,” Johnny berl
Read more