Home / Fiksi Remaja / KISAH DI PENGHUJUNG SMA / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of KISAH DI PENGHUJUNG SMA: Chapter 51 - Chapter 60

82 Chapters

BAB >< 050

Satu hari menjelang ulang tahun Pelita Husada, semua pelajaran diliburkan. Dari pagi sampai sore semua orang sudah disibukkan dengan segala persiapan acara.Tahun ini terkesan istimewa karena ada dua kali perayaan, yakni pagi dan malam hari. Untuk acara pagi hari, akan dilaksanakan di tempat terbuka, yaitu lapangan upacara karena area itu cukup luas untuk menampung banyak orang. Dan yang lebih istimewa lagi adalah, pihak sekolah membuka secara umum siapa saja yang ingin datang untuk menyaksikan persembahan yang telah dipersiapkan setiap kelas.Sedangkan untuk acara malam, yaitu pesta topeng akan diadakan di dalam aula karena pestanya lebih tertutup dan hanya melibatkan siswa-siswi Pelita Husada saja.Para panitia yang semuanya diambil dari kelas sepuluh dan sebelas sudah sibuk menata panggung dan menyusun kursi untuk penonton. Sebenarnya persiapan itu sudah dimulai sejak kemarin sore dan hari ini tinggal merapikan beberapa bagian.Jika di lapangan semua o
Read more

BAB >< 051

Seperti yang sudah-sudah, kehadiran Atlan selalu berhasil menarik perhatian orang-orang di sekitarnya. Jika biasanya mereka menatap Atlan karena kagum, kali ini kekaguman itu berubah menjadi heran.Selama ini Atlan terkenal anti dekat dengan cewek. Ia mungkin hampir setiap hari dibicarakan oleh banyak orang tapi semua menyangkut ketampanan wajahnya, prestasi, juga kekayaan orang tuanya. Sama sekali tidak ada yang bergosip masalah asmara cowok itu. Karena sejak naik di kelas sebelas dan dua belas, Atlan tidak pernah lagi terlihat dekat dengan seorang siswi di Pelita Husada.Lalu, mendapati Neira turun dari mobil Atlan, tentu saja menjadi suatu pemandangan langka di sekolah itu.Sebelumnya Neira sudah meminta Atlan untuk menurunkannya di tempat biasa, yakni samping halte. Tapi, cowok itu justru membawanya sampai di parkiran. Sontak saja  hal itu langsung menjadi buah bibir dari semua orang yang tak sengaja melihat kedatangan mereka berdua."Tindakan Lo
Read more

BAB >< 052

Jam dua siang semua acara dihentikan dan akan dilanjutkan pada pukul tujuh malam nanti di pesta topeng.Semua orang membubarkan diri dan kembali ke rumah masing-masing untuk bersiap-siap. Yang tinggal hanya para panitia karena masih harus merapikan panggung yang digunakan tadi dan mempersiapkan aula untuk acara malam nanti.Neira sendiri sudah lebih dulu meninggalkan sekolah dan kini tengah menunggu kedatangan Atlan di dekat halte.Jika tadi pagi saat datang ke sekolah Atlan berhasil memaksa Neira agar turun di parkiran, maka ketika pulang Neira bersih keras agar mereka bertemu di tempat biasa. Hal itu ia lakukan untuk menghindari kecurigaan orang-orang jika mereka kembali terlihat pulang bersama.Tentu saja permintaan Neira sempat ditolak oleh Atlan. Tapi gadis itu mengancam akan pulang menggunakan ojek online jika saja cowok itu masih nekat. Akhirnya untuk kali ini Atlan pun memilih mengalah.Sepuluh menit berlalu, tapi Atlan belum juga tampak be
Read more

BAB >< 053

Sebelumnya Neira berpikir bahwa mengenakan make up pada acara pernikahannya adalah kali pertama dan terakhir. Karena hal itu memang bukan kebiasaannya. Lalu paksaan Frida yang menyuruh dirinya berdandan untuk menghadiri pesta topeng di sekolah membuat sekali lagi pemikirannya salah.Tidak peduli seberapa keras Neira menolak, Frida tetap berhasil membujuknya dan kini berakhir di sebuah salon langganan Frida. Tentu bukan salon pinggir jalan tetapi salon ternama bahkan sering di datangi artis-artis. Neira tahu hal itu berlebihan, tetapi bagi Frida tidak ada yang lebih penting dari sebuah kesempurnaan. Dan polesan make up di wajah Neira menjadi pelengkap gaun yang membalut tubuh gadis itu.Jika sebelumnya Atlan bahkan tidak ingin melihat ke arahnya, kini dialah yang sulit memalingkan wajah dari Neira."Astaga, Neira. Kamu super cantik sekali. Bunda sampai pangling." Frida memperhatikan Neira dari ujung rambut sampai ujung kaki. "Kalau begini jangankan Atlan, semua o
Read more

BAB >< 054

Sudah pernah dikatakan sebelumnya bahwa Atlan bukanlah tipe cowok yang menyukai keramaian. Apalagi ikut berkumpul bersama orang banyak di sebuah pesta. Keberadaannya di aula sekolah di mana pesta topeng sebagai penutup rangkaian acara perayaan anniversary Pelita Husada diselenggarakan hanya untuk mengawasi Neira.Atlan tidak tahu, kapan naluri ingin melindungi Neira itu muncul. Tapi sebagai seorang suami ia tentu berkewajiban untuk mengetahui dan mengawasi ke mana serta apa yang dilakukan istrinya. Meski dari jarak jauh seperti yang dilakukannya saat ini.Hanya untuk Neira. Jika bukan karena gadis itu, Atlan tidak mungkin mau menghabiskan malamnya dengan menyaksikan orang-orang berdansa.Satu jam sudah berlalu sejak pesta dimulai. Sebelumnya kepala sekolah sudah memberikan penyambutan, serta pidato suka citanya atas usia Pelita Husada yang kini menginjak usia dua puluh lima tahun. Setelah itu barulah para guru-guru memberikan kebebasan kepada siswa-siswi yang da
Read more

BAB >< 055

Atlan langsung membawa Neira menuju mobil dengan menggendongnya ala bridal style. Tidak peduli dengan banyaknya pasang mata yang memperhatikan mereka. Baginya yang terpenting saat ini adalah Neira."Atlan, Lo mau bawa Neira ke mana." Wawa yang mengikuti Atlan dari belakang mencoba bertanya sekali lagi setelah tadi terus diabaikan.Sampai di mobil, atas inisiatif sendiri Wawa membantu Atlan membuka pintu mobil lalu cowok itu meletakkan Neira di kursi penumpang.Saat Atlan ingin masuk ke kursi kemudi, Wawa menahannya. "Ih, Lo jawab dulu dong. Mau bawa Neira ke mana. Gue ikut."Belum selesai dengan Wawa, Aydin datang dengan melayangkan pertanyaan yang sama. "Lan, Lo mau bawa Neira ke mana?""Kalian berdua bisa diam, gak? Balik ke dalam sekarang dan biar gue yang urus Neira.""Tapi ...."Atlan segera masuk ke mobil. Menyalakan mesin lalu menjalankan mobil itu meninggalkan area sekolah sekaligus pertanyaan di benak semua orang.Saat
Read more

BAB >< 056

Persis ketika ingin berangkat, di mana Atlan masuk lebih dulu ke dalam mobil. Saat sampai di sekolah, cowok itu juga keluar lebih dulu dengan meninggalkan Neira sendiri tanpa mengucapkan sepatah katapun.Kondisinya tidak jauh berbeda dengan kemarin ketika Neira datang bersama Atlan. Semua orang langsung memperhatikannya. Namun, kali ini dibarengi dengan bisikan-bisikan.Tidak hanya di parkiran, tapi di sepanjang lorong lantai satu penuh dengan orang yang seakan sengaja menunggu kedatangannya. Diperhatikan seintens itu oleh banyak orang tentu membuat Neira tidak nyaman. Terlebih ia tidak tahu apa yang orang-orang itu pikirkan tentang dirinya.Menyiram kepala menggunakan air dingin memang berhasil membuat pusingnya hilang, tapi tidak dengan pikirannya yang mulai dipenuhi dengan pertanyaan. Tentang apa yang sebenarnya terjadi di pesta topeng kemarin malam. Kesalahan apa yang sudah diperbuatnya sampai-sampai semua orang kini hanya memperhatikannya.Neira mera
Read more

BAB >< 057

Seminggu sudah berlalu sejak kejadian di pesta topeng yang menjadi awal mula tersebarnya gosip kedekatan antara Atlan dan Neira. Dan sejak saat itu pula hubungan keduanya memburuk.Semua diawali dengan sikap Atlan yang tiba-tiba berubah. Semua orang tahu bahwa cowok itu cuek, tapi sikapnya kepada Neira kali ini lebih pantas disebut sengaja menghindar.Atlan dan Neira memang tinggal di satu rumah yang sama. Tapi intensitas pertemuan mereka hampir tidak ada. Selain di kamar ketika ingin tidur, atau di ruang makan untuk sarapan, keduanya hampir tidak pernah bertemu.Begitu juga saat di sekolah. Mereka hanya bersama ketika dalam perjalanan ke sekolah dan ketika ingin pulang ke rumah. Tapi mereka seperti orang asing. Bagai supir taxi dan penumpangnya. Bahkan supir taxi masih berbicara dengan penumpangnya sesekali, sedangkan Atlan dan Neira seperti tidak menganggap keberadaan satu sama lain.Pernah di suatu malam Neira mencoba mengajak Atlan bicara. Neira senga
Read more

BAB >< 058

Di dunia ini, ada tiga hal yang paling Atlan utamakan. Orang tua, pelajaran, dan futsal. Setelah bertahun-tahun Atlan menekuni olahraga bola itu, untuk pertama kalinya ia bolos dalam latihan.Pikirannya sedang kalut dan konsentrasinya terbagi. Dibanding harus bermain dengan buruk saat latihan bersama teman-temannya, Atlan memutuskan pulang lebih awal.Atlan pikir dengan menghindari Neira beberapa waktu bisa membuat dirinya sedikit tenang. Tapi apa yang justru terjadi, hal itu membuatnya tersiksa.Dan rupanya Atlan hanya mampu bertahan selama seminggu. Ia sudah tidak bisa lagi menghindar sehingga bertekad untuk menghapus jarak antara dirinya dan Neira.Setelah beberapa menit berdiam diri di dalam mobil, akhirnya Atlan memutuskan kembali ke rumah setelah tadi menepikan mobil di jalanan yang cukup sepi. Selain patuh terhadap kedua orangtuanya, Atlan juga selalu berusaha mematuhi peraturan berlalu lintas. Meski sudah tidak sabar untuk segera
Read more

BAB >< 059

Setiap kesakitan pasti akan disembuhkan. Begitu juga dengan orang yang bertengkar suatu saat pasti akan kembali berbaikan. Begitulah hubungan Atlan dan Neira. Setelah saling introspeksi diri dan menekan ego masing-masing, mereka sepakat untuk menghapus jarak yang beberapa waktu kemarin memisahkan keduanya.Mereka tidak lagi saling mendiami satu sama lain. Keakraban keduanya kembali seperti sebelumnya. Dan hal itu turut disadari oleh Frida ketika melihat Atlan dan Neira memasuki ruang makan dengan saling melempar guyonan."Bau-baunya ada yang baru saja baikan, nih," sindir Frida sekedar untuk menggoda putra serta menantunya.Atlan dan Neira saling pandang. "Emang siapa yang marahan?""Iya, sebelumnya kita juga baik-baik aja, kan," tambah Neira meminta persetujuan kepada Atlan.Mereka mungkin bisa menutupi semua hal dari Frida. Tapi bukan berarti wanita itu tidak akan tahu. Diam-diam Frida tetap memperhatikan interaksi keduanya meski tidak menegur se
Read more
PREV
1
...
456789
DMCA.com Protection Status