Home / Fantasi / KINGMAKER (Indonesia) / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of KINGMAKER (Indonesia): Chapter 91 - Chapter 100

117 Chapters

91. Siasatmu dan Siasatku

Hanya dalam satu helaan nafas dari Ditrian, Sheira tahu ada sesuatu yang tidak beres."Ada apa?" bisiknya."Evelina ... dia ingin menemuiku," katanya malas."Oh ...," air muka Sheira terlihat sedikit sedih. Meski ia berusaha keras menyembunyikannya, Ditrian menjadi masam.Ditrian langsung menggenggam tangan putih istrinya di bawah meja, sengaja supaya tetap terlihat bahwa ia menggandengnya erat. Ia juga menggeser kursi agar lebih dekat pada Sheira.Dalam sekali gestur tangan yang malas, pengawal itu tahu kalau raja telah mengijinkan Regina baru istana untuk menemuinya. Pengawal membungkuk dan segera meninggalkan paviliun. Sheira pun telah menyiapkan batinnya untuk momen seperti ini. Ia menegakkan duduknya.Tak butuh waktu lama untuk sebuah rombongan wanita bergaun cantik, juga beberapa dayang yang Sheira kenali berjalan di belakang Lady Evelina, termasuk Lady Emma. Wajahnya elok dan cerah beserta sepasang telinga anjing berwarna coklat, sena
last updateLast Updated : 2022-10-26
Read more

92. Malam Pertama

Jantung Evelina berdebar-debar. Ia memakai baju tidur ... atau gaun malam yang modelnya sedikit memalukan. Dia telah menjadi Regina hari ini. Hari ini pula dia akan mulai tidur di kamar ratu. Lady Emma memenuhi permintaannya.Lady Emma bilang, secara aturan lama istana, Regina adalah hak Yang Mulia Raja. Raja boleh tidur dengan Regina apabila menginginkannya. Dan ... Evelina meminta Lady Emma untuk mempersiapkannya sebaik-baiknya. Kamar ini telah dipenuhi aroma bunga-bungaan yang sedap dan menarik.Meski kemungkinannya kecil ... Evelina begitu berharap, setidaknya Raja Ditrian akan mengunjungi kamarnya, basa-basi mengucap selamat malam atau apa.Memikirkan kalau dia telah menjadi bagian istana ini, telah menjadi milik Ditrian ... itu saja telah membuatnya melayang-layang. Meskipun ... masih ada duri dalam daging ... yaitu selir raja. Bagaimana menyingkirkan wanita itu?Evelina masih duduk di sofa ruang tamu sambil memainkan rambutnya. Entah berapa kali di
last updateLast Updated : 2022-10-26
Read more

93. Hari Pertama

Sheira tak pernah bermimpi untuk menjadi ratu. Membayangkannya saja tidak pernah. Ya dia memang seorang putri. Tapi dulu dia berada di bawah bayang-bayang Reghar kakaknya, putra mahkota Kerajaan Galdea. Dia hanya pernah membayangkan kalau dirinya mungkin akan dinikahkan dengan pangeran kerajaan tetangga, Kerajaan Wei misalnya. Tak pernah tahu kalau ada sebuah kerajaan di wilayah kekaisaran yang dihuni oleh Direwolf. Melihat mereka saja tidak pernah, apalagi berpikir untuk menjadi ratunya. Kini disinilah ia ... di kastil Kerajaan Canideus, dengan Raja Ditrian, raja segala Direwolf sebagai suaminya. Disinilah ia ... tengah mengandung anak dari Raja Ditrian yang bijaksana dan adil. Tak pernah berpikir dirinya akan betah di istana ini, atau bahagia memiliki anak dalam perutnya, anak pria itu. "Saya sudah bilang harus benar-benar matang!" tegur Barry. Dia selesai menginspeksi sepotong daging panggang yang akan disantap oleh Putri Sheira. Buru-buru pelayan mengambil lagi daging itu dari
last updateLast Updated : 2022-11-02
Read more

94. Raja Para Elf

  "Tentu. Saya dan Yang Mulia menghabiskan malam bersama kemarin," dustanya. "Wah! Benarkah?!" gadis-gadis itu terkesiap. "Itu berarti Yang Mulia Raja memang mencintai Lady Evelina!" "Selamat ya, Lady Evelina! Saya harap Anda segera benar-benar menikah dengan Yang Mulia Raja!" "Ahh ... sayang sekali pernikahan Anda harus diundur, ya Lady Evelina," sambung yang lain. Evelina kini beralih sendu. Gerombolan gadis-gadis itu saling berbisik dan menyenggol kawannya yang terakhir bicara. "Kau jangan ngomong begitu dong!" desis mereka. "Aduh ... maafkan saya, Lady. Saya tidak bermaksud untuk-."
last updateLast Updated : 2024-04-17
Read more

95. Anjing Kaisar

Mata emas Ditrian terbelalak. Baru pertama kali ini ia melihat yang disebut-sebut sebagai raja para Elf. Seperti dirinya yang merupakan raja para Direwolf.Theodre von Fenrir.Konon katanya, ia berusia delapan ratus tahun. Pastilah pengalaman dan kesaktiannya akan ilmu sihir tidak tertandingi. Dahulu sekali saat guru-gurunya menjelaskan soal Elf, dia pikir yang namanya Theodre von Fenrir pastilah seorang Elf yang jangkung melebihi langit-langit kamarnya. Rambutnya putih panjang menjuntai hingga ke lantai."Siapkan makanan untuk mereka. Jangan ada daging atau telur," bisik Ditrian pada Fred."Baik, Yang Mulia," jawab Fred. Pria itu segera meninggalkan ruang tahta."Salam, Raja Ditrian," ucap Theodre.Yang berhadapan dengan Ditrian adalah seorang Elf pendek yang tingginya hanya setengah tinggi tubuh Ditrian. Seperti seorang anak manusia berumur tiga belas tahun mungkin. Namun sorot matanya begitu tenang dan berwibawa. Dari situ saja Ditrian sudah tahu kalau Elf ini bisa jadi adalah mahl
last updateLast Updated : 2024-10-20
Read more

96. Raja Utara dan Selatan

Sheira terbelalak panik. Ia tiba di ruangan penuh dengan para Elf. Elf-elf yang terlihat tua dan sakti. Sheira tidak siap jika harus melawan mereka semua. Tubuhnya membeku di pintu ruang makan. Sheira ketakutan.Ditrian yang menyadari itu segera bangkit dan menghampiri."Sheira ....""D-Ditrian ... apa ini?" tanyanya dengan suara bergetar."Tenang saja. Mereka dari Kerajaan Fenrir. Aku akan menjagamu," ucap Ditrian pelan.Pria itu menggenggam erat tangan Sheira. Ia menggandeng wanita itu duduk di sampingnya. Ditrian kini melihat wajah Theodre, si Elf yang bertubuh bocah dan berambut putih panjang semakin berbinar. Sepertinya ini adalah yang ia tunggu-tunggu."Suatu kehormatan bisa bertemu dengan Anda, Putri Sheira," ucapnya sopan.Sheira membungkuk sedikit."Beliau adalah Raja Theodre von Fenrir," kata Ditrian memperkenalkan."S-Salam ... Yang Mulia," kata Sheira takut-takut. Semua Elf tua itu juga memperhatikan Sheira.
last updateLast Updated : 2024-10-22
Read more

97. Troll Gunung

"Apa ini pertanda baik? Atau buruk?" lirih Sheira.Ditrian hanya bisa termenung. Mereka berdua minum teh di ruang kerja raja. Tepatnya di balkon. Mata emas Ditrian mengarungi pemandangan langit cerah siang itu. Ia mengira-ngira seberapa luasnya benua ini. Berapa banyak negeri yang telah jatuh dan berdiri selama berabad-abad, bermilenia yang lalu."Aku tidak tahu. Aku tidak pernah menemui dalam sejarah manapun keadaan kita yang sekarang.""Aku ... aku tidak ingin kita berperang lagi," ucap Sheira pelan sambil memegangi perutnya. "Aku takut kehilangan lagi ...."Ditrian menggenggam erat tangan putih istrinya."Aku akan menjagamu dan anak-anak kita. Aku bersumpah,
last updateLast Updated : 2024-10-24
Read more

98. Ramuan-ramuan

"Ibu ... tolong rahasiakan surat ini. Kalau ada balasannya ... simpan dan rahasiakan dari siapapun sebelum aku yang membacanya."Itu pesan Evelina sebelum ia berangkat dari istana untuk melakukan penobatan sebagai Regina. Hari ini ... dia telah menerima sebuah balasan dan sebuah kotak kayu antik.Evelina membuka surat itu.'Salam, Lady Evelina von Monrad.Aku tidak mengira akan menerima surat darimu. Sejujurnya aku tersinggung karena Lady menganggap bahwa ramuanku tidak manjur pada Raja Direwolf. Ramuan cinta yang kuberikan dahulu adalah salah satu yang paling kuat. Seharusnya Lady menunggu dulu agar ramuannya bereaksi. Ah ... tapi sudahlah. Itu sudah berlalu. Waktu tidak akan bisa diputar kembali.
last updateLast Updated : 2024-10-26
Read more

99. Kue Lemon

Siang tengah hari. Sheira sudah tidak diperbolehkan lagi untuk sering-sering bekerja. Hanya satu sampai dua jam saja. Lalu Fred akan mengusirnya ketus.Dia bilang, "Menjaga keturunan Yang Mulia Raja Ditrian adalah prioritas utama. Kalau Anda mengacau gara-gara pekerjaan ini, saya tidak akan pernah mengijinkan Anda menginjakkan kaki di kantor ini."Tentu dengan mata galak di belakang lensa kacamata. Belum lagi sepertinya ia terlihat gugup dan tegang. Sesekali ketika mengomel seluruh pandangannya akan jatuh pada perut Sheira yang terlihat masih rata.Kini Sheira duduk khidmat dengan sebuah buku di tangan. Bersamaan dengan teh hangat dan damainya udara di gazebo rumah kaca."Putri Sheira."Wanita itu tersentak. Ia tahu jelas suara siapa itu. Padahal pelayan-pelayan dan Lady Emma pun masih berdiri mendampinginya. Tapi ia tidak menyadari kehadiran Evelina sama sekali. Ya Evelina. Regina istana saat ini yang sedang jadi omongan pegawai-pegawai.Se
last updateLast Updated : 2024-10-28
Read more

100. Makan Malam

"Saya ... ingin ... mengucapkan selamat pada Tuan Putri," lirih Everon. Mata pria itu tidak memilih memandang Sheira. Ia tertunduk pada meja bundar gazebo rumah kaca. Sendu. Suaranya pun bergetar perih."Terimakasih, Yang Mulia Grand Duke. Saya merasa terhormat mendapat ucapan selamat dari Anda."Kini Everon melirik ke samping. Hening."Tapi ... sepertinya Anda tidak terlalu senang dengan berita ini?" terka Sheira."Hhhh," Everon menghela napas. "Tuan Putri ... apa Anda membaca surat-surat dari saya?""Tentu, Yang Mulia.""Jadi ... Anda pasti tahu bagaimana perasaan saya?"
last updateLast Updated : 2024-11-01
Read more
PREV
1
...
789101112
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status