"Tidak ada apa-apa, Pak. Oh, iya, sudah siap?" Ramdani mengangguk pelan, dia memangku Rion yang tidak bisa diam. "Pah, mana mainan truk, Ion?" tanya Rion pada Ramdani. Tapi, semua orang juga tahu, kalau Rion menginginkan mainan truk yang di maksud Dandy. Ramdani sempat melirik sekilas ke arah Dandy yang sedang menggaruk tengkuknya, pria itu memandang keluar jendela. Sementara Rion, hanya menatap kedua orang yang ada di hadapannya dengan polos. "Sayang, 'kan mainan truk di rumah juga ada, pake yang ada aja, ya!" "Gak mau! Ion, mau mainan yang baru." Rion tiba-tiba histeris, membuat Dandy semakin bingung saja. "Rion, jangan nangis, 'kan Om sudah janji, bakal beliin Rion mainan." Baru ketika mendapat bujukan dari Dandy, Rion sedikit tenang, meskipun dia masih terisak kecil. Padahal sebelumnya dia san
Terakhir Diperbarui : 2021-11-26 Baca selengkapnya