Ok, anggaplah hari ini memang adalah hari yang benar-benar sial untuk Rose. Belum sempat raganya mendudukkan diri untuk sekedar minum kopi. Kini, netranya menatap kertas dari tangan lentik milik sekertaris pribadi sekaligus salah satu Dokter di Rumah Sakit ini, parasnya cantik, semua mengakui."Kau gila?" Rose membanting kertas itu sampai ke lantai, anggaplah Rose saja yang gila, bukan wanita di depannya. Namun, bagi Rose, sekertaris yang merangkap menjadi teman semasa sekolah menengah atasnya, dulu, lebih gila darinya.Shane. Nama wanita itu Shane, pribadi dengan pawakan bak model, molek aduhai yang tengah menghembuskan napas beratnya. "Boleh aku berbicara sebagai teman?""Ya, silahkan," jawab ketus Rose."Sekarang apa masalahmu Rose, ayolah, ini demi Rumah Sakit, " bujuk Shane akhirnya, sangat serius bahkan beribu-ribu kali lipat lebih serius.Rose tetap diam ketika tubuh menjulang tinginya itu sudah duduk tenang di kursi kebesarannya. Direktur U
Last Updated : 2021-10-15 Read more