"Maafin aku yah," celetuk Rizhan menatap dalam wajah Herra. Herra juga ikut menatap mata coklat gelap itu untuk mencari kebohongan. Nihil, mata itu memancarkan ketulusan. "Kamu yakin? Aku akan menerima permintaan maafmu jika kamu bersungguh-sungguh enggak akan melakukan hal itu lagi," ucap Herra "Iya deh, aku akan janji untukmu. Tapi, bisakah kamu menerima permintaanku?" tanya Rizhan "Apa?" tanya Herra balik. "Kamu harus hati-hati dengan orang asing yang mendekatimu. Aku hanya enggak mau terjadi apa pun padamu," pintar Rizhan seraya mengelus dengan pelan pipi Herra. "Iya, aku akan hati-hati kok. Kamu tenang aja," balas Herra dengan senyuman. "Jadi, aku dimaafin nih?" tanya Rizhan
Baca selengkapnya