Marco tiba di depan kamar sahabatnya itu, sekali tekan bel pintu telah di buka. Bryan menatap biasa saja, sementara lelaki yang di depannya itu sumringah. "Masuk, Co," ajak Bryan. "Tidak usah di suruh, gue juga bakal masuk," sanggah Marco melewati Bryan yang masih berdiri memegang pintu. Marco duduk di sofa sementara Bryan setelah menutup pintu rapat, duduk di tepi ranjang. Wajahnya sangat lesu dan bingung harus memulai dari mana. "Ada apa, sih?" tanya Marco menanti sahabatnya itu bicara. Bryan masih diam, beberapa kali matanya memperlihatkan keraguan saat menatap Marco yang terus menunggu dengan serius. "Yan, kalau kamu cuma ngajak gue kesini main diam-diaman, mending gue pulang. Berasa kayak orang bodoh duduk disini, hanya memperhatikan loe," keluh Marco mulai emosi. "Maaf, Co. Gue bingung mau memulai dari
Last Updated : 2022-01-26 Read more