Home / Fantasi / The Peacemaker / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of The Peacemaker: Chapter 21 - Chapter 30

35 Chapters

Bab 21. Arga Mengumpulkan Orang

 "Satu lidi mudah patah,  seratus lidi tak mudah patah oleh tangan.  Apabila lawannya gergaji listrik? Mungkin satu lidi malah bisa selamat." "Tidak ada sih,  Alan, hanya ada teman akrabku yang mengalami kehilangan orang-orang tercintanya.  Aku jadi sedih dan ikut merasakan penderitaannya." Arga tak hendak membomgkar soal reinkarnasinya sekarang pada Alan.  "Baik banget kamu,  Ga.  Aku salut.  Semoga nanti partisipasiku akan   bermanfaat ya? Aku juga ingin sekeren kamu!" Alan memeluk Arga dengan erat.  Saat mereka sudah menghabiskan kopinya, mereka lalu berpisah dan sama-sama sepakat untuk bertemu lagi secepatnya **Makin hari,  kelompok yang Arga kumpulkan makin membesar. Selain banyak tambahan dari orang-orang, secara alami dari seluruh penjuru Bumintara juga ada beberapa dari orang-orang dekat Arga yang datang dengan send
last updateLast Updated : 2022-01-16
Read more

Bab 23. Persiapan

    "Sebuah jiwa yang bersih tetaplah akan terjaga kesuciannya,  cita-cita dan tujuan hidupnya."     Arga kini makin sibuk saja mempersiapkan semuanya.  Dia tipikal perfectionis sehingga meneliti semua hal sampai hal yang terkecil.  Pertemuan pertama dengan semua pengikut pergerakan "BB" alias Bumintara Bangkit  secara offline atau bertemu darat akan segera dilakukan bulan depan.   "Iyup kau detil person,  Bro. Keren!  Sedikit berbeda dengan si Arga  dulu yang cenderung agak ceroboh," puji Ryan tulus. Itu juga pengingat juga buat dirinya agar lebih teliti saat mengerjakan apapun yang diperintahkan Arga.   "Oya?  Kuanggap itu pujian, Yan. Hmm detil person?  Emang ada ya istilah seperti itu?" Arga menoleh pada sahabatnya itu dengan kening berkerut.  "Ya nggak ada haha.  Istilah aku aja baru tercipta tadi hihihi."
last updateLast Updated : 2022-01-21
Read more

Bab 22. Siapa Kamu?

  "Kehadiran seseorang yang mempesona khalayak ramai dengan banyak kelebihan sedikit kekurangan."     Arga akhir-akhir kembali ke kebiasaan lamanya, berkaca di depan cermin!  Dia memandang dirinya dari ujung rambut sampai ke kaki hanya saja kali ini dia tidak tersenyum. Justru bibir anak muda ini malah terkatup rapat, tak ada sedikitpun tarikan di kedua sudut bibir eloknya.   Alis tebal Arga berkerut,  mengumpulkan kulit mudanya ke tengah dahi.   Arga mempertanyakan dirinya sendiri dalam diam.  Dia kini meragukan identitas dirinya yang sesungguhnya.  Siapakah jiwanya yang lebih dominan? Arga si penuntut balas dendam yang sudah mati 5 tahun yang lalu? Ataukah Arga kini yang  jadi anak orang kaya?  "Siapa kau,  Arga?  Siapa dirimu yang begitu sombong hidup di dunia  ini? Kenapa kau petantang-petenteng menarik banyak manusia mengikuti langkah bod
last updateLast Updated : 2022-01-21
Read more

Bab 24. Pandangan Pertama Mempesona

   "Hanya  yang mengalami sakitnya  akan memahami cara meredakannya walau itu tidak akan menjamin kesembuhannya."  "Oiya,  Yan.  Jangan lupa kasih dana cukup ke Pak Toni supaya masalah konsumsi beres dan memuaskan. Tenaga pejuang yang kuat salah satunya berasal dari makanan yang baik dan bergizi.  Ingat itu!" Arga berfilosofi.  "Iya beres, Bos!  Aku akan mengatur agar ada  sinergi antara dana yang ada dengan kebutuhan makanan yang tercukupi.  Bagian akunting juga lagi merekap semua biayanya kok." Ryan menenangkan hati bosnya.  "Sip.  Jangan terlalu sayang uang,  dana kita cukup banyak kok, apalagi untuk keperluan konsumsi.  Apalagi papaku dengan manisnya juga kirim uang lagi tadi pagi. Tapi sebaliknya jangan gegabah dan boros juga sih.  Perjuangan kita mungkin akan berlangsung lama,  tidak hanya setahun dua ta
last updateLast Updated : 2022-01-27
Read more

Bab 25. Sebuah Pertemuan Akbar

  "Perasaan berjalan sesuai titahnya,  tidak kuasa diatur si otak.  Walau mereka masih dalam satu tubuh sama."  Ryan tersenyum sambil melirik Arga yang balik ke ruang penyeleksian akhir guru IT Arga nanti.  "Arga ... akhirnya aku paham kepergianmu yang tiba-tiba kemarin dari ruang seleksi pegawai baru kemarin." Ryan tersenyum geli. "Apa maksudmu, Bro? Hai hapus seringaian bodohmu itu!  Jelek tau!" Arga tertawa."Kau tertarik sama si Tenny eh Maya itu kan?  Dia sangat persis kriteria gadis idolamu. Cerdas,  cantik,  hmm uhuy!""Huss!  Ngawur.  Siapa bilang?" Arga jadi gusar."Aku lah,  Bos. Aku cuma menyinkronkan kondisi dan ini cocok!  Hahaha.""Enak aja.  Aku hanya ... hanya bingung." Arga juga tidak bisa menjelaskannya. "Santuy,  Ga.  Kala
last updateLast Updated : 2022-01-30
Read more

Bab 26. Pertemuan Pertama Pergerakan yang Mengesankan

  "Perjuangan baru dimulai dan ini akan sangat terbentang luas di depan sana, segala hambatan juga tantangan, sanggupkah kau bertahan?"   "Apakah kalian yakin mau menempuh jalan panjang bersamaku?" tanya Arga sekali lagi karena semua nampak terdiam.   Apakah para pengikut pergerakan BB menjadi ragu dan takut karena pertanyaan Arga? "Kenapa diam?  Ayo semangat!  Yuk yuk semangat!" Tiba-tiba Alan muncul dan membantu Arga membangkitkan jiwa penyemangat pengikut BB.  Arga memandang Alan dengan isyarat ucapan berterimakasih yang sangat besar. Alan mengacungkan jempolnya. Dia bangga menjadi teman kepercayaan Arga, yang sangat menginspirasinya selama sebulan terakhir ini.  "Kami akan setia bersamamu,  bersama BB Bumintara Bangkit! Kita akan berjanji setia dan semangat selamanya! Selama dan sepanjang apapun jalan harus ditempuh!" Ada satu anggota bersuara keras.  Rupa
last updateLast Updated : 2022-02-06
Read more

Bab 27. The Tough Princess

  "Dendam bisa menimpa hati siapa saja,  wanita maupun pria. Karena sakit hati tidak memandang gender."   Beberapa hari setelah pertemuan akbar pergerakan BB yang pertama,  Arga secara khusus mulai mendelegasikan beberapa tugas di buku besarnya dulu. Tepatnya banyak catatan penting dalam buku besar yang kini sudah dia rubah menjadi bentuk file yang praktis di komputer.  Ryan tentu saja tetap menjadi tangan kanan utamanya,  dan Ryan menunjuk Pak Toni, Alan dan Coky sebagai asistennya.  Semua menjadi sinergis yang terpadu manis.  "Aku boleh menunjuk orang kepercayaanku sendiri kan, Bos?" Ryan tersenyum ragu-ragu,  kadang Arga sikapnya sangat tak bisa diduga. "Tentu saja boleh! Aku percaya pada penilaianmu, Yan." Arga menegaskan penuh keyakinan.  "Begini Ga,  sepertinya aku akan menunjuk pak Toni sebagai pemegang utama mengurus materi dan perlengkapan.
last updateLast Updated : 2022-02-09
Read more

Bab 28. Saling Menipu Diri

  "Terkadang cinta itu lucu.  Sudah jelas dia musuh,  tapi hati malah memilihnya dengan buta."    Maya hanya mampu membuka mulutnya,  sebentar.  Menutupnya kembali dengan cepat, matanya melirik kanan dan kiri dengan gelisah.  Dia sungguh bingung menghadapi situasi tak terduga ini.  'Bagaimana cowok tajir ini bisa tahu? Astaga ...  bagaimana ini? Bukankah dia gaptek ya?  Sampai-sampai dia merekrutku jadi guru IT?'  Maya hanya bisa   menggelengkan kepala, sesaat bingung mau menjawab apa. Otaknya kosong mendadak, tak bisa diajak kompromi.  Dia menggaruk kepalanya yang tiba-tiba menjadi gatal. "Kenapa diam, Nona Maya?  Malah garuk-garuk kepala, haha ...  tadi pagi belum keramas ya?" sindir Arga kalem.  Seringai usil muncul di wajah Arga, meski hatinya sesungguhnya juga tak bisa tenang.  Arga tidak pernah melakukan ini s
last updateLast Updated : 2022-03-26
Read more

Bab 29. Maya Vs Arga

"Penyamaran sempurna adalah kebohongan yang dipoles dengan penghayatan sepenuh hati." Hari terus berlalu, dan Arga makin 'menekan' Maya. Jika menghadapi perempuan lain, Arga tak punya nyali, maka anehnya Maya membuatnya makin bernyali. "Tuan Muda yakin, mau membuka tabir putri Mr Albert?" Pak Toni pada awalnya terkaget-kaget saat dia tahu dari Ryan kemarin tentang identitas asli calon pegawai baru itu. "Memang kenapa Pak Toni?" Arga tersenyum. "Tuan Muda memang pandai bersandiwara ya?" cibir lucu Pak Toni sambil mengedipkan mata. "Hahaha!" Arga tergelak. "Yah maklum sih, Tuan kan aktor. Tapi ... Apa rencananya ke depan? Dia kan putri musuh Tuan? Bisa runyam kalau ketahuan nanti." Pak Toni memperingatkan dengan suara bisikannya. "Hmm, jujur, aku belum tahu sih, Pak. Just wait and see aja deh haha!" Arga geli sendiri. "Yah, Tuan Muda bikin saya makin kepo aja nih." Pak Toni pura-pura merengut. "Gitu deh, Pak. Maaf deh ya? Aku mengikuti apa kata hatiku aja. Menurut feelingku, Ten
last updateLast Updated : 2022-06-03
Read more

Bab 30. Maya Vs Arga Part 2

"Seringkali dalam perdebatan tanpa tujuan, malah menemukan hati yang mulai saling bertaut.""Memangnya kamu diapain, Ga?" Ryan sangat penasaran. Pak Tony juga ikut penasaran. Kenapa Tuan mudanya itu sampai terbatuk-batuk dengan sisa tertawa yang masih tertinggal."Nona berkaki cantik itu berbuat apa kepada Tuan Muda?"Arga makin tertawa ngakak, sambil sesekali melihat ke arah pintu masuk. Dia agak takut gadis itu tiba-tiba masuk dan makin malu. "Kamu lagi kumat gilanya ya, Ga?," tanya Ryan sambil memicingkan mata, "orang ditanya bukannya menjawab malah tertawa bahagia sendiri. Hah?!" Ryan pura-pura cemberut. "Iya nih, Tuan Muda sangat bahagia rupanya hari ini. Ya sudah Tuan Ryan, kita sebaiknya mengamini saja, ya kan?" kerling mata bapak tua itu dengan lucunya ke Ryan. "Ah, apa-apaan sih kalian? Aku itu baru menyadari sesuatu dan jadi tertawa karenanya. Begitu. Paham?""Bagi-bagi dong penyebab tertawanya. Pasti si gadis berkaki indah kan?""Iya sih." Arga menutup mulutnya sambil me
last updateLast Updated : 2022-06-19
Read more
PREV
1234
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status