"Memangnya ada sesuatu dengan lukisan itu, sampai Paman berteriak?" tanya Eva. "Hmmm. Lu-lukisan itu milik direktur rumah sakit. Maaf ya, Ren. Bikin kamu kaget," jawab Erik sedikit gagap. "Tidak apa-apa, Pak. Lain kali saya akan berhati-hati. Tapi, kenapa lukisan itu ada di ruangan Pak Erik? Seharsunya 'kan berada di ruang direktur?" tanya Rendra berusaha mengulik kebenaran. "Dulunya ini ruangan mantan direktur yang kini sudah meninggal. Karena saya direkturnya sekarang, jadi saya yang menempati ruangan ini," jawab Erik membeberkan kebenarannya. Eva terlihat terkejut, "Paman direktur rumah sakit ini? Kok Eva tidak tahu? Sudah berapa lama." "Baru satu tahun. Begitulah kira-kira, oke? Oh ya, bagaimana kalau kita dinner bersama?" Erik mengalihkan pertanyaan lain. "Dinner?" Eva menoleh ke arah Rendra. "Iya." "Oke. Kamu mau pergi 'kan Ren?" tanya Eva. "Iya." Rendra tersenyum tapi terlihat kurang nyaman dan merasakan hal yang aneh dengan Erik. *** Keesokan harinya, Rendra mendapat
Terakhir Diperbarui : 2022-01-13 Baca selengkapnya