Home / Fantasi / Reinkarnasi Ke-dua Di Dunia Lain / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of Reinkarnasi Ke-dua Di Dunia Lain: Chapter 91 - Chapter 100

110 Chapters

Part 52 : Amphiptere

Di kota Danirmala, Ratu Elf dan Ratu Peri bersantai di atas pohon milik Nay, mereka menunggu Noa dan Nay yang sedang menuju kota Araves. Karena pohon yang sangat tinggi, mereka rebahan sambil memandangi lautan luas yang ada tepat di pinggir kota. Kota Danirmala yang pada reinkarnasi Al yang kedua sudah berganti nama menjadi kota Danir. Kota kuno yang terkenal dengan akademi sihirnya, namun tidak ada yang mengetahui pasti lokasinya. "Bagaimana kalau Al memang benar tidak ada hubungannya dengan dua gadis kemarin? Bagaimana kalau Al kecewa dengan kita?" Nia mendekatkan posisi duduknya kepada Noe. "Jangan khawatir, Al tidak mungkin semarah itu kepada kita," ujar Noe yang masih terlihat jelas raut gelisah di wajahnya. "Jangan khawatir bagaimana!? Kamu saja masih bingung harus bagaimana kan!?" teriak Nia yang membuat Noe menjadi murung. Di sela-sela heningnya keadaan, tiba-tiba saja No
last updateLast Updated : 2021-12-06
Read more

Part 52.5 : Suku Tribal

Hanya dengan sekali getakan sayap yang memutar, Violet bisa memotong kedua sayap ular terbang itu. Amphiptere itu terjatuh ke rawa-rawa dan ternyata masih bisa bergerak, ia berenang melewati akar pohon yang tergenang oleh air rawa menuju pemukiman ini. "Violet!" teriakku yang berada di depan salah satu rumah pohon. Violet segera melesat, ia mampu melewati sela-sela pepohonan dengan menekuk sayapnya ke belakang. Dia terkam ular tadi di badannya dan kemudian terbang lagi membawanya. Hembusan angin sangat kencang saay Violet mengepakkan sayapnya untuk terbang. "Cepat masuk ke dalam!" teriak seorang pria yang berpakaian minim, pakaian yang masih ditenun secara kasar. Dia menyuruh seorang perempuan yang masih berlari di jembatan kayu. Jembatan kayu yang menghubungkan antar rumah pohon itu ikut terhempas karena angin yang ditimbulkan oleh Violet. Erin dengan sihir gravitasinya membuat kayu-kayu yang beterb
last updateLast Updated : 2021-12-07
Read more

Part 53 : Ignis sang Naga Magma

Di salah satu sisi gunung berapi itu, terdapat lubang berbentuk segitiga seperti dinding gunung yang sobek. Di antara dinding itu terdapat jalan batu yang cukup lebar, tapi di sisi kanan dan kirinya merupakan kolam lava. Jade berjalan di depan kami dengan masih didampingi oleh Wyvern miliknya. "Kok tidak terasa panas?" Aku bingung karena udara di sini terasa dingin, namun kadang ada hembusan angin yang cukup hangat. "Posisi kita di dunia bagian selatan, sehari perjalanan udara bisa sampai kutub selatan," ujar Jade sambil tetap berjalan terlebih dahulu di depanku. "Erin, tidak sekalian kau pulang ke benuamu sendiri?" sindirku kepada Erin yang dibuang oleh kakaknya sendiri demi tahta penguasa ras Vampir.  Benua Cora yang merupakan wilayah Vampir berada di sisi barat gunung ini dan hanya berjarak beberapa puluh kilometer saja. "Memangnya kau sudah cukup kuat untuk melawan kakak
last updateLast Updated : 2021-12-08
Read more

Part 53.5 : Kembali bertemu

"Hahaha kau cukup naif juga ternyata!" teriak Ignis sambil mengangkat salah satu tangannya dan terpancar energi di genggaman tangan itu.  Aliran lava yang ada di sekitar aula ini bergerak, lava dari berbagai arah itu menuju kepadaku. "Guru!" teriak Jade yang sudah kembali melalui atas gunung ini. "Oh." Ignis membatalkan serangannya dan dengan perlahan, lava tadi bergerak kembali ke tempat semula. "Ehh!?" Aku cukup terkejut dan tentu saja bersyukur karena Ignis tidak jadi menyerangku. "Hahaha aku hanya bercanda, aku tidak ingin terlibat konflik dengan sesama Naga," ujar Ignis yang berjalan mendekati Jade. Setelah itu, kami menikmati buah-buahan yang dibawa oleh Jade dan berbincang-bincang. Aku benar-benar melupakan tujuan awalku ke tempat ini karena itu. Jade yang merupakan satu-satunya murid dari Naga Magma, ia dimanfaatkan untuk men
last updateLast Updated : 2021-12-15
Read more

107 -- Identitas asli Erin

Ternyata, di dalam pohon besar itu ada ruangan-ruangan yang digunakan untuk tempat tinggal kembar 4 dan kantor untuk mengurusi kota Danirmala. Ruangan yang cukup mewah, seperti hotel dengan sofa dan tempat tidur yang sangat luas."Kenapa sayang?" Noe melihatku dengan tatapan menggoda saat aku duduk sambil melihati mereka secara terus-menerus."Ahh tidak, hanya saja kalian cantik banget," jawabku sambil tersipu malu. Muka kembar empat yang sekarang berbeda dengan di dunia sebelumnya, tapi kecantikannya tetap saja terpancar. Semuanya memiliki rambut yang berwarna putih dan telinga panjang yang hanya dimiliki oleh Nia dan Noe."Jadi, cantikan kami apa mereka berdua!?" Noe mendekatiku, dia terus melihat mataku dengan tatapan tajamnya."Perlukah aku menjawabnya?" Aku menatapnya balik karena kesal dengan pertanyaan yang ia lontarkan itu. "Hahaha ini baru cowokku, tidak cengeng seperti tadi," "Tadi aku tidak menangis lah!"Nia yang dari tadi melihat kami perlahan mendekatiku dan duduk di
last updateLast Updated : 2022-05-16
Read more

108 -- Cucu tetua Elf

Walau sebelumnya mereka sangat marah kepadaku karena bersama Erin dan Violet, tapi sekarang malah memaksaku agar membuat mereka menjadi haremku juga. Tidak ada penolakan dari keduanya sama sekali, malah Erin sangat senang. Aku juga sebenarnya tidak menolak, tapi merasa aneh saja dengan kelakuan mereka.Mereka bercerita berbagai hal kepadaku, Nia dan Nay yang dulunya hanya peri pelindung hutan dan roh tanaman hingga Noa yang ternyata roh utama dari elemen api. Aku cukup terkejut karena Noa memiliki julukan Ratu es tapi ternyata roh api.Membuat kerusuhan dengan roh utama elemen lainnya hingga membunuh naga es dan menempati tubuhnya. Sama seperti Violet, ada beberapa naga lainnya juga.Berkumpulnya 3 saudari kembar yang kemudian menjadi ratu dari kawanan Elf hutan. Setelah beberapa ratus tahun kemudian lahirlah Noe dari ras Elf.Semua itu sesuai rencana dari sang Dewi Cahaya yang sekarang mengambil tubuh abadi dari purti Vampir. Nia sangat kesal saat mengetahui Erin merupakan Dewi Caha
last updateLast Updated : 2022-05-16
Read more

109 -- Raja Vampir

Kota yang berada di dalam teluk dengan akses masuknya hanya belasan meter saja, lereng bebatuan karang menutupi kota dari laut. Sedangkan di sisi lainnya dikelilingi oleh hutan dengan pohon yang sangat tinggi-tinggi. Selain akademi sihir Danirmala, ada beberapa bangunan megah. Karena penasaran, aku mencoba masuk ke salah satu bangunan yang ramai dikunjungi."Permisi, kenapa ramai sekali?" ucapku kepada seseorang yang terburu-buru memasuki bangunan megah itu."Cepat masuklah!" teriaknya sambil menarik tanganku."Rumah lelang sedang melakukan pelelangan, banyak barang-barang langka yang sedang mereka lelang," ujarnya sembari berlari."Wohh ramai sekali." Aku cukup terkejut melihat ribuan orang berkumpul di dalam satu bangunan. Panggung dengan lebar 10 meter berada di lantai bawah, sedangkan lantai ini ada deretan kursi panjang 360 derajat seperti sedang pertunjukan teater.Kami berdua akhirnya duduk di antara ribuan peserta lelang lainnya. Ternyata, di lantai bawah masih ada tempat unt
last updateLast Updated : 2022-05-16
Read more

110 -- Pelelangan

[Ada lonjakan energi sangat kuat,] Erin melakukan telepati kepada kembar 4 karena hanya dia dan Violet yang jadi mengikuti Al. Mereka berada di lantai utama rumah lelang dan hanya memantau keadaan energi milik Al.[Itu Victor, kenapa dia ada di sini!?] Erin terkejut saat mengetahui pemilik dari energi kuat yang terlonjak beberapa saat yang lalu.[Tuan terluka!] Violet panik, ia reflek akan berpindah menuju lokasi Al. Untung saja Erin segera menghentikannya.[Jangan gegabah! Al masih bisa mengatasinya, jangan sampai kau tertangkap dan menambah runyam masalah!] ujar Erin sambil menatap Violet dengan sinis.[Tenang saja Violet, dia tidak akan berbuat macam-macam di kota ini,] ujar Noe menenangkannya. Berbeda dari Violet yang langsung ingin beraksi, Noa tidak melakukan pergerakan sama sekali. Tetapi aura energinya keluar beberapa kali yang membuat saudari-saudarinya terkejut."Noaa, mau menyiksaku!?" ujar Nia geram."Maaf," jawabnya dengan cepat dan masih memasang muka serius."Energinya
last updateLast Updated : 2022-05-16
Read more

111 -- Sifat naif dan orang-orang licik

Setelah pelelangan selesai, aku diajak untuk pergi menuju ruang kepala pelelangan yang bernama Lize. Padahal peserta lelang yang lainnya dilayani oleh resepsionis lainnya, entah kenapa dia sendiri yang membantuku."Tuan Al, maaf hasil pelelangan hanya segini saja, tidak ada yang bisa mengolah material tersebut selain Tuan Jade. Semua hasilnya saya kasih pada tuan Al 100% tanpa potongan apapun atau, tuan mau yang lain?" Lize mendekatiku, matanya tidak pernah berpaling dari mataku, lalu mengusap pundakku dan turun ke dada secara perlahan."Singkirkan tanganmu, atau kau akan menyesal!" Aku mengancamnya, tapi tidak melakukan apapun selain menatapnya dengan sinis."Tenang saja, saya Ratu Elf sebelumnya, sedangkan kamu manusia yang paling mencolok. Bayangkan bagaimana anak kita nanti," ujarnya sambil terus mendorongku hingga tertahan oleh meja di belakangku. Aku pegang kedua tangannya, lalu aku balikkan posisi kami. Sekarang dia yang aku pojokan."Aku memang suka dengan wanita cantik sepert
last updateLast Updated : 2022-05-16
Read more

113 -- Pertemuan formal pertama kali

Tiba-tiba saja ada seseorang yang mendarat di antara aku dan Lize, ia mendarat dengan sangat kuat hingga seakan terjadi ledakan. Tanah menjadi retak dan debu bertebaran menyelimuti semuanya. "Yang Mulia!" Tetua Uwit dan para prajurit Elf berlari menuju Lize yang masih diselimuti oleh debu. Semua orang bertanya-tanya akan apa yang terjadi sambil batuk-batuk tersedak oleh debu. Tiba-tiba angin berhembus kencang dan menghilangkan debu yang menutupi pandangan. Sekarang terlihat dengan jelas sesosok laki-laki bertubuh besar yang ternyata adalah Jade."Raja Dwarf!?" Semua orang terkejut melihat kemunculan Jade."Maaf Yang Mulia, ada masalah apa dengan teman saja?" ujar Jade sambil mendatangiku."Ohh, kenalan tuan Jade? Tidak ada masalah apa-apa, ini hanya kesalahpahaman," ujar Lize yang langsung membuat tetua Uwit dan cucunya kaget."Maaf Yang Mulia! Manusia itu melukai cucu saya, setidaknya harus dihukum karena peraturan yang ada," ujar tetua Uwit sambil berlutut kepada Lize."Benar itu!
last updateLast Updated : 2022-05-16
Read more
PREV
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status