Hujan turun semakin deras. Menyingkirkan semua pengendara di jalan. Raut wajah putus asa terlihat jelas dari wajah Prabu. Kakinya terus berjalan hingga menuntunnya ke ujung sungai. Saat hujan besar seperti ini, arus sungai dan air semakin meninggi. “Ck, aku kira siapa. Ternyata hanya seorang bocah,” ucap sesosok lelaki yang berdiri tegap dengan pakaian serba hitam dari balik semak-semak. “Si-siapa disana?” tanya Prabu yang penasaran dengan sumber suara.“Tenanglah bocah. Kalau berisik, akan kubunuh kau!” ancamnya. Prabu mulai memicingkan matanya. Mungkin karena lama terkena air hujan, darah di sekitar penglihatannya ikut tersapu. Walau samar, kini ia bisa melihat sekilas pria dewasa itu. Dengan memakai penutup wajah, hanya sorot matanya saja yang terlihat. “Kamu juga terluka. Apa anda baik-baik saja?” Prabu segera bertanya begitu meli
Baca selengkapnya