Arsya dan Sera berada di rumah Rian, mereka dikabari oleh asisten pribadi Rian bahwa Rafa sakit. Akhirnya mereka memutuskan untuk datang ke sini guna merawat Rafa. Ia kasihan dengan Rafa, anak sekecil itu harus mendapatkan ujian seberat ini. Sekarang Rian berjuang antara hidup dan mati, pantas saja Rafa sakit. Dengan telaten Sera mengelus kepala Rafa yang dipenuhi oleh peluh, Rafa sudah tertidur setelah rewel cukup lama. Apalagi berhari-hari dia tak melihat wajah Rian sama sekali, mengingat ini semua membuat Arsya dan Sera merasa sedih. Rafa demam tinggi, kulitnya memerah karena cuaca dingin. "Rafa harus sembuh, nanti kakak ajak ketemu papa kamu," lirih Sera menatap mata yang tertutup itu. "Biarkan Rafa istirahat, kita keluar dulu," ajak Arsya. Sera menggeleng pelan. "Kamu aja yang keluar, nanti sewaktu-waktu Rafa bangun dan nangis," jawab Sera sembari berbaring di samping Raf
Last Updated : 2021-12-24 Read more