Home / Romansa / Catatan Si Boi / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of Catatan Si Boi: Chapter 101 - Chapter 110

118 Chapters

BAB 101. Wisata Berujung Celaka

Mila, Bandung.Waktu belum mencapai tengah hari, masih ada satu pelajaran lagi. Tapi aku sudah mulai gelisah. Aku tidak sabar ingin segera pulang. Bahkan sebenarnya sejak pagi aku tidak bisa berkonsentrasi belajar. Hari ini tidak ada satu pun materi yang masuk. Aku terlalu fokus memikirkan kasus pencurian di pool.Ada dua hal yang membuat aku jadi ikut memperhatikan kasus itu. Yang pertama tentu saja nasib abah. Meski abah tidak terlibat langsung, bagaimanapun juga abahlah yang merekomendasikan pemuda itu untuk menjadi penjaga malam. Hal ini akan membuat kredibilitas abah menurun karena memasukkan orang yang bermasalah. Tapi selain nasib abah, sejujurnya aku juga mengkhawatirkan nasib pemuda itu.Pemuda itu seharusnya bertugas menjaga pool, tapi dia malah tidak ada di tempat. Dengan demikian dia bisa dianggap melalaikan tugas. Lebih parah lagi, dia bisa dicurigai bersekongkol dengan para pencuri. Dan jika pemilik travell menuntutn
last updateLast Updated : 2022-01-24
Read more

BAB 102. Si Penjaga Toko Buku

Hana, Bandung.Materi program kewirausahaan baru saja berakhir. Hari ini adalah hari terakhir pembelajaran di kelas. Besok kami sudah diminta untuk terjun langsung ke lapangan untuk menjalani usaha yang kami pilih sendiri. Aku tidak memiliki pengalaman apa pun dalam menjalani usaha. Jadi aku memilih usaha yang menurutku paling mudah dijalankan, usaha kuliner.Agar para peserta serius dalam menjalankan usahanya, program kewirausahaan memakai aturan yang ketat. Selama program berlangsung, kami tidak boleh menerima dana apa pun baik dari orang tua, teman atau beasiswa. Kami hanya boleh menggunakan modal awal yang telah ditentukan jumlahnya. Dengan memutar modal itu kami harus bisa menjalankan usaha sekaligus memenuhi kebutuhan sehari-hari.Sebelumnya aku sudah melakukan survei kecil-kecilan makanan apa yang cocok untuk dijual. Modal yang ditentukan oleh program tidak banyak, tidak cukup untuk menyewa tempat apalagi untuk menggaji karyawan. Aku harus menjalankan usa
last updateLast Updated : 2022-01-27
Read more

BAB 103. Karyawan Swasta Jakarta

Mila, BandungRumah sakit umum daerah Bandung Selatan tidak sebesar rumah sakit di kota Bandung. Kegiatan di rumah sakit ini tidak terlalu ramai karena memang pasien yang berobat atau dirawat bisa dikatakan tidak banyak. Aku adalah salah satu pasien yang menjalani rawat inap, meski luka-luka di tubuhku tidak parah. Berbeda dengan abah.Abah terluka cukup parah karena saat mobil terlempar ke jurang, mobil tersebut membentur tanah di sisi kanan. Dan karena posisi abah sebagai pengemudi, dia yang paling merasakan efeknya. Pecahan kaca menimbulkan banyak luka di tubuh abah dan body mobil yang ringsek melukai kaki kanannya sehingga abah tidak bisa lagi berjalan dengan normal.Hatiku hancur saat dokter menjelaskan keadaan keluargaku. Apalagi saat mengetahui bahwa ibu dan abang tidak selamat karena luka dalam akibat benturan. Keduanya memang tidak memakai sabuk pengaman. Aku yang duduk di depan dan memakai sabuk hanya mengalami luka ringan. Tapi luka di hatiku
last updateLast Updated : 2022-01-28
Read more

BAB 104. Cintaku Ada di Australia

Hana, KuninganHari masih pagi. Matahari belum lagi tinggi. Tapi ayah sudah meminta sopirnya untuk menyiapkan mobil. Setelah mendengar sebuah nama dari mulutku, ayah langsung tak sabar untuk segera menemuinya. Dia ingin segera meminta pertanggungjawaban pemuda itu. Bertanggung jawab terhadap perbuatan yang tidak pernah pemuda itu lakukan.Semenjak kepergian ayah, hatiku selalu gelisah. Berbagai rasa campur aduk di dada. Ada harapan, cemas bahkan sedikit penyesalan. Aku berharap dia mau menerima tuntutan ayah untuk menikah denganku. Toh wajahku tidak bisa dikatakan jelek, dan meski samar aku merasakan ada sedikit getaran di antara kami. Tapi aku khawatir harga diri akan membuatnya menyangkal semua tuduhan yang memang tidak benar adanya. Jika memikirkan hal itu, aku menyesal kenapa tidak menjelaskan keadaan yang sebenarnya pada ayah. Tapi semua terjadi begitu saja, aku tidak diberi kesempatan untuk berpikir. Kini aku hanya bisa berdoa semoga tidak ada hal bu
last updateLast Updated : 2022-01-30
Read more

BAB 105. Dinas Luar Kota

Mila, Jakarta.Sebagai kota metropolitan, kemacetan di Jakarta sudah bukan rahasia lagi. Bahkan orang dari luar daerah sudah sering mendengarnya. Tapi mendengar ternyata sangat berbeda dengan mengalaminya sendiri. Baru kali ini aku merasakan kemacetan yang luar biasa. Apalagi aku berangkat ke kantor naik mobil.Untungnya aku berangkat lebih awal sehingga tidak sampai terlambat. Saat aku tiba, ruang kerja atasanku masih kosong. Tapi sudah ada beberapa berkas yang tergeletak di meja. Ruang kerja direktur adalah tempat yang memiliki privasi tinggi. Artinya tidak sembarang orang bisa keluar masuk ruang itu. Jadi semua dokumen harus melewati mejaku terlebih dahulu. Tugaskulah untuk menyeleksinya.Dari beberapa dokumen itu aku jadi tahu nama asli pemuda itu. Ternyata Boi adalah nama panggilan saja, nama aslinya Galang. Aku harus mulai membiasakan diri memanggilnya Bapak, jangan sampai ada pegawai lain yang mendengar aku memanggil 'Aa. Bisa-bisa aku jadi bahan pembicar
last updateLast Updated : 2022-02-02
Read more

BAB 106. Tiga Gadis Lain

Hana, AustraliaPesantren cabang di Australia punya banyak kegiatan keislaman. Di negara ini jumlah orang Islam masih sedikit sehingga masjid hanya ada di kota-kota besar. Karena itu masjid di pesantren cabang Australia rutin mengadakan acara seperti salat Jumat dan ceramah umum.Sejak kedatangan pemuda itu ke Australia, praktis tidak ada kegiatanku yang berubah. Kegiatan rutin di pesantren masih tetap sama. Jika ada yang berbeda, mungkin ada pada hatiku. Aku kini lebih tenang. Rasa bersalah yang sekian lama terpendam kini hilang. Apalagi sebelum pergi, pemuda itu juga mengungkapkan perasaan. Meski dia tidak memilihku, kenyataan bahwa dia memiliki rasa yang sama sudah cukup bagiku.Selain hatiku, kedatangan pemuda itu juga berpengaruh pada hidup ayah. Kini aku melihat wajah ayah sudah tenang seolah beban yang selama ini dia pendam akhirnya hilang. Tapi sayang penyakit yang ayah derita sudah mengakar, tidak ikut terangkat bersama beban di hatinya. Semakin hari ko
last updateLast Updated : 2022-02-05
Read more

BAB 107. Kecelakaan Kedua

Mila, Jakarta.Jalan protokol di Jakarta pada jam berangkat kerja di hari Senin penuh sesak seperti biasa. Tapi kali ini, sesaknya jalan itu tidak seberapa dibanding sesaknya dadaku. Ada orang yang sengaja menyebar fitnah lewat foto yang diambil saat peresmian pesantren akhir pekan ini.Aku mengetahui informasi tentang foto itu dari sekretaris lain saat baru tiba di Jakarta. Aku langsung membukanya lewat HP dan membaca beberapa komentar keji pada foto yang memuat gambar aku dan Galang. Semua komentar itu ditulis secara anonim, jadi aku tak tahu siapa pelakunya. Dan kurasa percuma saja aku membalas komentar di sana. Justru hal itu yang mereka harapkan.Jadi aku tetap pergi ke kantor dan berusaha bekerja seperti biasa. Sayangnya keadaan kantor tidak lagi sama. Hampir semua karyawan sudah melihat foto-foto itu. Meski tidak ada yang berani menuduhku langsung, bisikan pembicaraan sebagian karyawan kadang terdengar di telinga."Oooo jadi sekretaris itu bukan sa
last updateLast Updated : 2022-02-07
Read more

BAB 108. Santri-Santri Gunung Merapi

Hana, Jogjakarta.Pesantren di lereng Gunung Merapi sebelumnya merupakan pesantren yang mengkaji kitab-kitab klasik para ulama. Kemudian pesantren tersebut dipugar di bawah koordinasi pesantren di Geger Kalong yang beraliran modern. Karena itu, kini pesantren di Gunung Merapi berubah menjadi pesantren modern. Namun ilmu-ilmu pesantren tradisional tetap diajarkan untuk kalangan terbatas.Karena masih dalam proses merintis, pesantren ini membutuhkan banyak tenaga baik untuk mengajar maupun pekerjaan lain. Sebagai panitia yang ikut terlibat, aku juga ditawarkan untuk membantu kegiatan pesantren ini. Sebenarnya aku lebih memilih mengabdi di Geger Kalong. Selain lebih dekat dengan rumah, tempat itu juga memiliki banyak kenangan. Tapi akhirnya aku menerima tawaran itu. Alasannya sederhana, selain mengajar aku juga akan belajar materi pesantren tradisional. Aku akan menjadi santri Gunung Merapi, sama seperti Galang beberapa tahun lalu.Tanpa terasa aku men
last updateLast Updated : 2022-02-09
Read more

BAB 109. Ada Galang di Sisiku

Mila, Bandung.Ruangan tempat aku berbaring cukup besar. Ada beberapa ranjang yang tersedia, tapi tidak ada pasien di sana. Aku berada di ruangan itu sendiri. Bahkan saat ini tidak ada perawat atau pun dokter di sana. Tapi bukan itu yang membuat aku panik. Aku menjadi panik karena tidak bisa menggerakkan kaki.Untungnya aku pernah dirawat saat kecelakaan dulu, jadi aku lumayan tahu fasilitas yang ada di ruang rawat. Segera aku mencari tombol di sisi ranjang lalu menekannya. Tidak lama kemudian seorang perawat masuk ruangan. Sambil mendekat dia tersenyum dan berkata."Rupanya Anda sudah sadar. Apa yang Anda rasakan? Apakah ada yang sakit?""Apa yang terjadi dengan saya Suster? saya tidak bisa menggerakkan bagian bawah tubuh saya." aku bertanya dengan suara bergetar.Perawat itu kelihatan terkejut, tapi hanya sebentar. Dia kemudian memeriksa kakiku dan mencoba menggerakkannya. Setelah itu dia kembali berkata."Saya akan memanggil dokter untuk
last updateLast Updated : 2022-02-11
Read more

BAB 110. Proposal Cinta

Hana, Jogjakarta.Kesibukan santri di akhir semester memang luar biasa. Selain mengikuti ujian, para santri juga harus menyetor hafalan yang menjadi target kami. Tidak heran jam tidur kami jadi jauh berkurang. Sering kali kami tidur setelah larut malam dan bangun sebelum ayam jantan berkokok.Bagi santri yang berlatar belakang pendidikan umum, kami harus berusaha lebih giat lagi. Selain karena kami harus mempelajari bahasa arab terlebih dahulu, jumlah hafalan kami juga kalah jauh dibanding santri lain. Akibatnya selama seminggu ini aku hanya tidur tiga jam sehari.Untunglah masa itu sudah selesai. Kini adalah masa liburan. Kebanyakan santri daerah pulang ke kotanya masing-masing. Tapi aku memutuskan untuk tetap di pesantren. Bisnis yang diwariskan ayah bisa dibilang sudah autopilot, jadi ibu tidak terlalu repot mengurusnya. Karena itu, ibu bebas jika ingin ke mana saja dan jadi sering menginap di tempatku.Berbeda dengan santri lain, aku tidak pe
last updateLast Updated : 2022-02-13
Read more
PREV
1
...
789101112
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status