Hana, KuninganHari masih pagi. Matahari belum lagi tinggi. Tapi ayah sudah meminta sopirnya untuk menyiapkan mobil. Setelah mendengar sebuah nama dari mulutku, ayah langsung tak sabar untuk segera menemuinya. Dia ingin segera meminta pertanggungjawaban pemuda itu. Bertanggung jawab terhadap perbuatan yang tidak pernah pemuda itu lakukan.Semenjak kepergian ayah, hatiku selalu gelisah. Berbagai rasa campur aduk di dada. Ada harapan, cemas bahkan sedikit penyesalan. Aku berharap dia mau menerima tuntutan ayah untuk menikah denganku. Toh wajahku tidak bisa dikatakan jelek, dan meski samar aku merasakan ada sedikit getaran di antara kami. Tapi aku khawatir harga diri akan membuatnya menyangkal semua tuduhan yang memang tidak benar adanya. Jika memikirkan hal itu, aku menyesal kenapa tidak menjelaskan keadaan yang sebenarnya pada ayah. Tapi semua terjadi begitu saja, aku tidak diberi kesempatan untuk berpikir. Kini aku hanya bisa berdoa semoga tidak ada hal bu
Last Updated : 2022-01-30 Read more