Alfonso mengira telinganya salah dengar. Tapi Siena terus menatapnya dengan wajah serius. "Apa katamu? Keluarga?" Siena mengangguk pelan. "Iya, Alf…. Maaf, aku tak bisa segera hubungi kamu. Tapi ponselku ada di salah satu dari mereka, Pino atau Dino," sambungnya, sambil menunjuk bergantian ke arah kedua pria yang bersama Alfonso. "Mereka sedang cari kamu untuk memberi kabar, supaya kamu tak khawatir. Ternyata, aku tak menyangka kalau malah jadi begini…. Please, Alf…. Lepaskan dia…." Bagi Alfonso, menatap mata hazel Siena yang indah adalah salah satu kelemahannya. Siena sudah di depan matanya, apalagi yang dia inginkan selain bertemu Siena? Perlahan ia mengendorkan tangannya yang menjepit leher Pino, dan memasukkan pistol ke dalam saku mantelnya. Pino langsung menarik napas panjang setelah akhirnya bisa bernapas dengan bebas, sambil memegang lehernya yang sudah memerah. Rekannya
Last Updated : 2021-09-22 Read more