Setelah Winda berdiri Aneet mendapati pipi bibinya itu memar dan keluar darah hari hidungnya, pergelangan tangan kanannya keseleo karena dipelintir oleh Yuli.“Bibi tahan dulu ya, Habis ini kita ke klinik,” ucap Aneet lalu menghapus darah di hidung bibinya dengan lengan bajunya yang panjang.“Win! Bisa jalan kan?” tanya Annan yang baru bisa mendekat karena kesusahan mencari parkiran.“Bisa kak Annan,” jawab Winda untuk pertanyaan Annan. “Bibi diantar ke markas saja ya, kita obati di sana saja,” pinta Winda kepada Aneet.Dengan sabar Aneet yang dibantu oleh Annan berjalan memapah Winda sambil tertatih karena sakit yang di rasakan oleh Winda.Jarot yang sedang bersandar di kursi ruang tamu sembari memijat kepalanya. Sontak bangkit dari posisinya ketika mendengar suara mobil Annan memasuki halaman markas, dirinya mencoba melihat dari jendela untuk memastikan dugaan dia benar.Dan benar saja, mobil Annan
Terakhir Diperbarui : 2021-12-10 Baca selengkapnya