Home / Urban / Sang Miliarder yang Tersembunyi / Chapter 151 - Chapter 160

All Chapters of Sang Miliarder yang Tersembunyi: Chapter 151 - Chapter 160

171 Chapters

151. Sikap Aneh Valentino

Valentino mengunci dirinya di kamarnya dan tak ingin diganggu oleh siapapun juga. Dia bahkan tak mau berbicara pada ayah dan ibunya yang telah datang ke Indonesia. Dia hanya menyapa mereka sekilas sebelum kemudian masuk ke dalam kamarnya dan berdiam diri di sana selama satu hari penuh.Aryan tak mengerti kenapa temannya itu malah bersikap berbeda sejak dia pulang dan diselamatkan oleh Detektif Ferisha. Dia juga tak memahami Valentino yang mendadak menjadi tak suka mengeluarkan kata-kata tidak hanya ataupun di depan kedua orang tuanya.Detektif Ferisha sendiri juga terlihat lebih diam daripada biasanya padahal mereka sudah cukup akrab dan sering bertemu beberapa kali."Sebenarnya apakah aku yang terlalu bodoh hingga tak bisa mengerti dengan keadaan ini atau memang semuanya rumit?" Aryan bergumam di samping Misky yang juga sedang duduk di ruang tamu apartemen milik Valentino."Dia sedang banyak masalah dan aku kira tentu saja ini berhubungan dengan David,"
last updateLast Updated : 2022-01-17
Read more

152. Penyesalan

Hera Adnan tersenyum tipis dan tidak menjawab pertanyaan Misky.Misky tidak bisa menebak arti dari senyuman Hera itu, dia bukan seorang ahli psikologi yang bisa mengetahui orang hanya dari sikapnya saja. Tapi setelah dia mendengarkan semua penjelasan itu, dia tidak merasa penasaran lagi dan memilih untuk membiarkan Valentino menyelesaikan sendiri apa yang sedang berkecamuk di dalam hatinya.Aryan sendiri karena tidak bisa memahami apa yang sedang terjadi, dia memilih untuk tidak ikut campur dan dan menunggu Valentino kembali berbicara dengan dirinya.Di tempat lain, Bara sedang membanting meja setelah dirinya mendapat kabar jika sahabatnya telah mati ditembak oleh detektif Ferisha. Dia gemetar hebat karena satu teman baiknya telah pergi."Kenapa dia menembaknya? Apa salahnya?" Bara tak sanggup menahan kemarahannya dan malah mencekik anak buahnya yang memberikan kabar tersebut.Bara tersulut emosi tapi kemudian dia sadar telah melampiaskan kemarahan
last updateLast Updated : 2022-01-17
Read more

153. Dendam yang Membara

Bara Ali berhasil keluar dari penjara lebih cepat daripada tuntutan. Hal ini tentu saja setelah dia menghabiskan uang cukup banyak untuk menyuap para petinggi agar bisa membuatnya terbebas dari hukuman. Dia tidak mempermasalahkan tentang jumlah uang itu asalkan dia bisa segera membalaskan dendam kematian temannya.Dia merasa tidak adil jika David mati karena kesalahan detektif wanita itu. Bara pun mulai menargetkan wanita itu sebagai incarannya untuk dia bunuh. Bara sebelumnya tidak pernah sampai menghilangkan nyawa seseorang tapi setelah dia melihat keluarga David, sahabat baiknya yang kacau balau karena perbuatan Valentino, tiba-tiba saja ada rasa ingin membunuh yang tumbuh di dalam hatinya.Tak hanya ingin membunuh detektif wanita yang telah menghabisi nyawa David itu tapi tentunya target utama dirinya adalah Valentino Araya. Sebelum dia bisa bebas dari tahanan itu, dia telah meminta semua orang untuk merahasiakan kebebasannya. Dia pun juga telah meminta Stefan untu
last updateLast Updated : 2022-01-19
Read more

154. Kisah Lain

"Detektif Ferisha mabuk."Tanpa berbicara apapun lagi, Misky langsung saja membantu Almyra untuk membawa temannya itu ke dalam apartemen milik Almyra."Kenapa dia bisa seperti ini? Kau tahu ini terlalu mengejutkan sekali karena baru kali ini aku lihat dia bisa mabuk seperti ini."Mereka berdua juga tidak hanya sekali dua kali bertemu dengan detektif cantik itu bahkan mereka sudah memiliki hubungan pertemanan yang cukup dekat. Jadi Misky merasa sangat aneh sekali ketika detektif yang sangat menegakkan keadilan itu malah sekarang kehilangan kendali dirinya dan mabuk."Aku akan membawanya ke kamar dulu."Misky menunggunya di ruang tamu dan kemudian dia tak bisa menahan dirinya lagi karena rasa penasaran yang mencekiknya. Dia langsung bangkit dari kursinya dan kemudian bertanya, "Dia sudah tidak apa-apa?"Almyra mengangguk."Aku rasa dia akan kaget sendiri saat melihat dirinya yang mabuk waktu bangun nanti. Astaga, semoga dia tidak merasa
last updateLast Updated : 2022-01-20
Read more

155. Meluruskan Kesalahpahaman

Valentino telah menjadi dirinya kembali dan kemudian sudah mulai melakukan aktivitasnya seperti biasanya. Dia sudah bisa menerima semuanya dan tidak lagi membahas tentang kematian David.Valentino bahkan menggoda sekretaris yaitu habis-habisan setelah mendengar jika dia akan segera menikah Misky."Kalian benar-benar sangat menyebalkan sekali bagaimana bisa tiba-tiba kalian memutuskan untuk menikah? Kenapa aku bisa tidak tahu jika kalian saling memendam perasaan?"Almyra memilih untuk tidak menjawab pertanyaan dari bosnya itu sedangkan Misky hanya tersenyum misterius dan tak menanggapi Valentino yang mulai merasa kesal itu."Pasangan yang benar-benar sangat kompak sekali. Kurang ajar," umpatnya. Valentino tentu tak benar-benar serius dengan ucapannya dan dia malah merasa ikut senang atas pernikahan yang akan segera berlangsung.Dia memang tak pernah menyangka jika pada Misky justru akan berjodoh dengan Almyra. Dia bahkan tak pernah memikirkan sediki
last updateLast Updated : 2022-01-20
Read more

156. Pernikahan Dadakan

Detektif Ferisha kira saat Valentino mengatakan mereka akan menikah besok hari itu hanyalah sebuah gurauan saja. Dia hanya berpikir jika valerino hanya ingin mengajaknya bercanda tapi ternyata perkiraannya salah total. Pria itu ternyata benar-benar membuatnya syok karena pagi ini dia benar-benar telah dijemput oleh anak buah Valentino untuk dibawa ke hotel tempat mereka akan menikah.Orang tuanya bahkan sudah tiba di hotel itu terlebih dulu dibandingkan dengan dirinya. Detektif Ferisha bertanya-tanya bagaimana pria itu bisa meminta orang tuanya menyetujui pernikahan mereka. Padahal menurut dirinya, orang tuanya itu bukan orang tua yang membebaskan anaknya dan dengan mudah menerima orang lain apalagi seorang pria asing yang akan menikahi anaknya.Lalu bagaimana caranya Valentino bisa meyakinkan orang tuanya? Di dalam perjalanan menuju hotel itu, dia bertanya-tanya dalam hatinya seperti apa pernikahan mereka nanti. Pasalnya, Valentino tidak mengatakan apapun dan hanya me
last updateLast Updated : 2022-01-21
Read more

157. Kado Terburuk

Valentino tidak bisa mengambil libur agak lama karena dia memiliki tanggung jawab yang besar sebagai pemimpin di beberapa perusahaan. Meskipun dia berhak saja mengambil libur berapa pun yang dia mau tapi tetap saja dia tidak ingin memanfaatkan hal itu. Dia berpikir jika dia harus segera menyatukan semua perusahaan miliknya agar dia mudah mengelolanya.Pagi ini waktunya pria itu akan kembali ke AL Group. Dia cukup bahagia setelah akhirnya istrinya telah resmi resign dari pekerjaannya sebagai detektif. Walaupun Ferisha pada dasarnya telah mengikuti semua keinginannya, tapi terkadang pria itu justru merasa agak bersalah seolah-olah dirinya telah mengekang Ferisha untuk berkarir.Dia bukannya tidak menghormati pekerjaan Ferisha sebelumnya tapi dia sendiri sudah paham bagaimana berbahayanya pekerjaan wanita itu. Tentu saja dia tidak ingin istrinya itu berada dalam mara bahaya. Dia sudah mengatakan pada Ferisha jika wanita itu ingin bekerja dia ingin dia bekerja di salah sat
last updateLast Updated : 2022-01-22
Read more

158. Dua Bangsat yang Tersisa

Ferisha panggilannya dan kemudian dia menoleh kepada sang suami yang sedang menunggu penjelasannya. Tampak tercetak jelas di wajah Valentino Araya, jika dia sedang kebingungan."Aku pikir aku tahu apa yang sedang kau bicarakan tadi di telepon," ujar Aryan.Ferisha menghela napasnya dan kemudian dia menggigit bibirnya sebentar sebelum akhirnya berkata, "Bara dan Stefan sudah bebas dari penjara beberapa waktu yang lalu dengan menyuap para petugas."Valentino tercengang tapi lalu kemudian dia tertawa miris.Ferisha sangat paham apa yang dirasakan oleh Valentino karena dia pasti sangat kesal sekali terhadap dua pria yang dengan mudah bisa keluar padahal kesalahan mereka cukup besar dan ini membuatnya berang."Berapa biaya yang telah mereka keluarkan untuk membebaskan diri mereka itu?" tanya Valentino dengan suara bergetar yang berarti dirinya sedang menahan amarahnya.Ferisha menggaruk bagian telinganya yang tidak gatal seakan sulit untuk mengat
last updateLast Updated : 2022-01-23
Read more

159. Ikut Permainan

"Ini memang mereka. Sialan, kata mereka bersembunyi di kota itu. Pantas saja mereka bisa lebih leluasa di sana. Daerah pinggiran kota itu tak seperti di kota ini yang lebih diawasi ketat," ujar Aryan lalu mengembalikan ponsel Misky.Valentino terlihat sedang memikirkan sesuatu setelah melihat video dan juga photo yang telah ditunjukkan oleh Misky itu.Misky lalu berujar, "Mereka sudah bebas, Aryan. Mereka tidak mungkin dia pasti lagi apa lagi mereka telah membayar uang yang begitu banyak untuk menyogok anggota kepolisian, sudah pasti mereka bisa melenggang bebas.""Ah iya, kau benar. Mereka pasti tinggal di sana karena tak ingin kita menemukan mereka dan karena mereka telah mencoba bermain-main dengan kita makanya mereka menghindari kita," timpal Aryan.Valentino mengangguk menyetujui ucapan kedua temannya."Sekarang apa yang harus kita lakukan? Kita tidak mungkin mengikuti permainan mereka sekarang setelah kita mengetahui tempat mereka bersembunyi
last updateLast Updated : 2022-01-24
Read more

160. Demo

Valentino seakan tak mempercayai apa yang sedang dilihatnya sekarang. Dia masih berada di dalam mobilnya dan belum sampai memasuki gedung utama AL Group. Matanya tak berhenti memandang ke arah depan gedung kantor itu yang sedang dipenuhi oleh banyaknya karyawan yang sedang berteriak-teriak dengan sangat keras hingga hampir membuat telinganya menjadi tuli. Yang semakin membuat pria itu terkejut adalah suara teriakan mereka yang meminta dirinya untuk turun dari jabatannya. Dia tidak bisa mendapatkan jawaban dari alasan apa yang telah membuat karyawan itu hingga menginginkan dirinya lengser. Valentino mulai menahan rasa kesalnya dan mengontrol emosinya yang mulai merasuki pikirannya. Tiba-tiba saja pikirannya mulai terarah pada dua sosok sahabat David yang masih melenggang bebas di luar sana. "Ah, tentu saja ini pasti ulah mereka. Sialan sekali dua orang itu. Mereka rupanya memang benar-benar ingin membuatku terjatuh. Aku tak mengira jika ternyata mereka cukup p
last updateLast Updated : 2022-01-24
Read more
PREV
1
...
131415161718
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status