Home / Pendekar / Ksatria Pengembara Season 1 / Chapter 771 - Chapter 780

All Chapters of Ksatria Pengembara Season 1: Chapter 771 - Chapter 780

1822 Chapters

36. Bagian 16

 Fajar baru saja menyingsing diufuk timur, sinar kuning keemasan terlihat memancar menghangatkan tubuh, walau sang mentari belum muncur ke permukaan, tapi semburat cahayanya sudah terlebih dahulu mendahuluinya. Walaupun begitu, kesibukan tampak diantara para santri di pondok As-Siddiq.“Kita harus selamatkan abi dari mereka... walau harus berkorban nyawa”. Ucap Maghribi pada santri-santri yang juga telah bersiap dengan golok ditangan.“Benar kak, mari kita berjihad bersama”. Ucap santri-santri yang lain ikut menimpali.“Tapi kak, apa kita tahu dimana markas Sekte Pemuja Iblis itu?”. ucap salah seorang santri lagi hingga membuat semua orang yang ada ditempat itu terdiam, sunyi. Memang selama ini tak pernah ada yang tahu dimana markas Sekte Pemuja Iblis, mereka datang dan pergi bagaikan angin.Di salah satu sisi, terlihat juga sosok Lian Nishang dan Yuki yang hanya diam tanpa memberikan pernyataan. “Kak
last updateLast Updated : 2022-02-17
Read more

36. Bagian 17

Bersama Lian Nishang, Bintangpun melakukan pengejaran kearah utara, karena Lian Nishang sempat melihat rombongan Sekte Pemuja Iblis yang melarikan diri kearah utara. Tapi setelah dua hari melakukan pengejaran, jangankan pengikut Sekte Pemuja Iblis, bayangannyapun tak ditemukan oleh Bintang dan Lian Nishang. Keraguan mulai muncul dihati Bintang dan Lian Nishang. Malam itu kembali seperti malam sebelumnya Bintang dan Lian Nishang beristirahat ditepian sebuah danau kecil yang terdapat didalam sebuah hutan lebat. Kedua-duanya tampak duduk melamun menghadap ke sebuah api unggun yang menyala dihadapan mereka. Sesekali Lian Nishang tampak melirik kearah Bintang, tak banyak yang Lian Nishang ketahui tentang Bintang, karena sepanjang perjalanan mereka hanya berbicara bila ada perlunya saja. Lamunan ini membuat Lian Nishang tak melepaskan pandangannya dari wajah Bintang. Sementara itu yang dipandang justru tengah tenggelam dalam pikirannya sendiri, tak menemukan jejak
last updateLast Updated : 2022-02-17
Read more

36. Bagian 18

DI suatu tempat yang cukup, tepatnya disebuah lereng gunung terjal yang cukup menanjak, di salah satu sudut lereng terjal kaki gunung tersebut, terlihat sebuah batu besar yang ukurannya seukuran tubuh 3 ekor gajah dewasa, tapi bila kita perhatikan lebih seksama, sesungguhnya batu besar tersebut menutupi pintu sebuah goa, dan batu besar itu hanya bisa digeser dari dalam. Di dalam goa, terdapat satu lorong panjang dimana saat berjarak beberapa tombak, lorong itu berakhir. Berganti menjadi sebuah goa besar.Di sudut ruangan, tepatnya ditengah-tengah goa tersebut, terlihat sebuah singgasana emas terlihat bertengger di puncak undakan batu. Diatasnya terlihat duduk sesosok tubuh yang tinggi besar dengan didampingi 2 orang wanita cantik yang bertubuh menggairahkan. Sesekali salah seorang wanita itu tampak menyuapi sosok lelaki bertopeng tengkorak dengan untaian anggur yang ada ditangannya. Di belakang singgasana emas terlihat sebuah patung besar berbentuk iblis bertanduk dua, dengan
last updateLast Updated : 2022-02-18
Read more

36. Bagian 19

“Hieekk”. tiba-tiba saja sebuah ringkikan suara kuda membuat Lian Nishang tersadar dari keadaannya yang tengah melamun, dengan cepat Lian Nishang bangkit dan berbalik. “Ahhh”. betapa terkejutnya Lian Nishang saat melihat sosok Bintang kini telah berada beberapa langkah dihadapannya, tapi bukan sosok Bintang yang muncul dihadapannya yang membuatnya terkejut, melainkan sesosok kuda yang kini menjadi tunggangan Bintang yang membuatnya terpana.Seekor kuda putih bersih, seakan tak ada debu yang menempel ditubuhnya, kuda putih itu terlihat begitu jantan dan sangat kokoh, urat-urat ditubuhnyapun terlihat menyembul hingga menambah keindahan sosok kuda tersebut dipandangan mata. Bintang sendiri terlihat begitu gagah berada diatasnya. Keterpanaan Lian Nishangpun sampai tak menyadari kalau Bintang sudah turun dan membawa kudanya kedepan Lian Nishang. “Adik Lian”. Ucapan lembut Bintang membuat Lian Nishang tersadar.“Oh..eh iya kak”
last updateLast Updated : 2022-02-18
Read more

36. Bagian 20

Tak perlu menunggu waktu lama hingga keduanya tiba didepan sebuah batu besar seukuran 3 gajah dewasa.“Apakah disini markas Sekte Pemuja Iblis kak?”. tanya Lian, Bintang hanya mengangguk pelan. “Batu ini hanya bisa digeser dari dalam”. Ucap Bintang lagi.“Biar Lian yang coba kak”. Ucap Lian Nishang menawarkan dirinya kepada Bintang. Bintang mengangguk dan melangkah mundur, memberikan tempat untuk Lian agar bisa dengan mudah menghancurkan batu besar itu.Lian Nishang merapatkan kedua kaki dan tangannya dan membentuk kuda-kuda anggun, perlahan dari kedua tangan Lian Nishang muncul seberkas sinar putih, dan ; “‘Golok Bulan’, heaa !!”“Wuuttt”. segelombang sinar putih membentuk bumerang raksasa keluar dari kibasan tangan Lian Nishang dan langsung menghantam batu besar tersebut, dan ; “Bleegarr!”. batu besar berukuran 3 gajah dewasa itu langsung hancur berkeping-keping
last updateLast Updated : 2022-02-18
Read more

36. Bagian 21

“Ha ha ha...! ada satu hal yang kau lupakan Raja Iblis”. Tiba-tiba saja sebuah suara keras membahana ditempat itu, mengejutkan semua orang yang ada ditempat itu, belum lagi hilang rasa terkejut itu, tiba-tiba saja sebuah bayangan biru melesat cepat dengan mengendarai sebilah pedang sebagai tunggangannya. “Yuki”. ucap Bintang dan Lian hampir bersamaan, sementara itu Yuki masih mempertunjukkan kemampuannya dengan terbang menunggangi pedangnya melayang-layang diatas kepala orang-orang yang ada dibawahnya. “Hup.”. dengan gerakan yang sangat ringan sekali Yuki melompat turun tepat beberapa langkah dihadapan Raja Iblis.Pedang yang tadi digunakan sebagai pijakan di udara, terlihat langsung melesat masuk kedalam warangka yang ada ditangan kanan Yuki. Kemampuan terbang menunggang pedang yang diperlihatkan oleh Yuki cukup mengejutkan orang-orang Sekte Pemuja Iblis, bahkan bagi Raja Iblis sendiri. Seandai wajahnya tak tertutup topeng, pastilah terlih
last updateLast Updated : 2022-02-18
Read more

36. Bagian 22

Dan hal ini terlihat berdampak hebat kepada para pengikut sekte pemuja iblis yang terlihat gentar melihat sosok Bintang, yang mencoba berdiri terlihat lututnya goyah dan kembali terjatuh lemas. Bagaikan di komando, ratusan orang pengikut sekte pemuja iblis langsung berhamburan keluar meninggalkan markas mereka.“Berhenti!”. Raja Iblis membentak dengan keras. Tapi bentakan itu seakan tak dihiraukan oleh para pengikutnya yang sudah terlanjur jatuh mentalnya oleh ucapan tegas Bintang. Ratusan orang pengikut sekte pemuja iblis kini hanya tinggal beberapa orang saja lagi.Raja Iblis menggeram penuh kemarahan melihat ratusan orang pengikutnya telah pergi meninggalkan dirinya.“Jenderal Tanah, Jenderal Langit, bunuh pengacau itu!”. perintah Raja Iblis lagi. Tanpa menunggu waktu lama, Jenderal Tanah dan Jenderal Langitpun segera berkelebat kedepan.“Hiiattt..hiyyattt...!!!”“Ciattt.”. Lian Nishang menyongsong
last updateLast Updated : 2022-02-18
Read more

36. Bagian 23

Sosok Jenderal Tanah terlihat langsung memutih seakan tanpa darah, sosoknya tewas dengan tubuh sebagian terperosok kedalam tanah. “Kubunuh kau gadis busuk, serr...!!”. rupanya sosok Raja Iblis telah melesat dengan cepat kedepan, dengan kedua cakar yang sudah mengeluarkan warna merah membara. Lian Nishang sendiri tak sempat berbuat apa-apa karena baru menyadari serangan maut itu. Maut membayang didepan matanya saat cakar-cakar merah membara Raja Iblis siap mencacah tubuhnya.“Serrrr.”. tiba-tiba saja sebuah bayangan biru berkelebat cepat laksana panah yang terlepas dari busurnya menyambar tubuh Lian Nishang.“Gggr... kurang ajar..!!”. Raja Iblis menggurut marah melihat sasarannya lenyap tanpa bekas dihadapannya, saat wajahnya berpaling Lian Nishang sudah beberapa tombak dibelakangnya bersama Bintang. Rupanya tadi Bintang bergerak cepat menyelamatkan Lian Nishang dengan kecepatan ‘Gerak Kilat’nya. Lian Nishang send
last updateLast Updated : 2022-02-18
Read more

37. Petaka Langit – Empat Dewa Penjaga Gerbang

Bintang dan Lian Nishang berhasil menemukan markas Sekte Pemuja Iblis hingga untuk membebaskan Syekh Muhammad Karim Al Qusyairi, Bintang dan Lian Nishang harus berhadapan dengan orang-orang Sekte Pemuja Iblis. Sungguh tak disangka, Yuki ikut datang untuk membantu Bintang dan Lian Nishang. Dalam pertempuran dahsyat yang terjadi di markas Sekte Pemuja Iblis, Yuki harus berhadapan dengan Jenderal Langit yang memiliki ilmu kekebalan tubuh, tapi dengan jurus Pedang Sinar Emas ‘Sukma Melayang’nya, Yuki akhirnya mampu membunuh Jenderal Langit. Pedang Sinar Emas ‘Sukma Melayang’ milik Yuki adalah pemberian ayahnya yang khusus digunakan sebagai senjata pamungkas, kelebihan jurus ini mampu menyerang jiwa seseorang, hingga menghadapi Jenderal Langit yang memiliki kekebalan tubuh, jurus ‘Sukma Melayang’ ini sangat cocok, hingga walaupun tubuh Jenderal Langit kebal, tapi jiwanya tidak. Lian Nishang sendiri berhasil mengalahkan dan me
last updateLast Updated : 2022-02-19
Read more

37. Bagian 2

“Blepp.. Wesshh” api hitam langsung menyebar keseluruh tanah dengan cepat. Bintang yang berdiri ditempatnya sangat terkejut melihat serangan dahsyat itu. Kini sulit bagi Bintang untuk menghindar, karena jilatan api menyambar dengan cepat keseluruh bebatuan yang ada di goa tersebut.Dengan cepat Bintang merapal cakra petirnya dan menyalurkan kedua tangannya, dan ;“Heaaa.. blepp.. zzgggghhh..zzzgghh.” Bintang mengerahkan jurus ‘Cakra Petir Membelah Bumi’ dengan cara yang sama seperti yang dilakukan oleh Raja Iblis, yaitu dengan menghantamkan kedua telapak tangan ketanah hingga membuat aliran lidah petir langsung menyebar kesegala arah dengan cepat.“Duar.duarr.duarr.duarrr.duarrr.duarrr.duarrr”. ledakan dahsyat terjadi didalam goa tersebut, akibat pertemuan api hitam dan lidah petir yang digunakan oleh Bintang.Sosok Bintang dan Raja Iblis sama-sama terlempar kebelakang dan menghantam bebatuan yang a
last updateLast Updated : 2022-02-19
Read more
PREV
1
...
7677787980
...
183
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status