Home / Pendekar / Ksatria Pengembara Season 1 / Chapter 241 - Chapter 250

All Chapters of Ksatria Pengembara Season 1: Chapter 241 - Chapter 250

1822 Chapters

12. Bagian 7

Bahkan golok yang ada ditangannyapun sangat berbeda dengan ukuran golok-golok yang lain, ukuran goloknya terbilang besar, bahkan 3x lebih dari dari ukuran golok sebenarnya. Raut matanya tajam menatap kearah pintu perguruan Tongkat Dewa. Tak lama kemudian rombongan Jaka Darupun tiba dipintu perguruan dan hampir semuanya terhenyak saat melihat sosok yang berdiri disebelah Dayungkara tersebut. Begitu angker dan sangat mengerikan kelihatannya. Hal inipulalah yang dirasakan oleh Jaka Daru saat itu. “Rupanya Ki Prabaskara yang datang, sungguh suatu kehormatan bagi kami kedatangan guru besar dari Perguruan Golok Hantu”. Ucap Jaka Daru lagi menjura hormat pada sosok lelaki tua yang disebutnya dengan sebutan Ki Prabaskara. Ki Prabaskara adalah guru besar dari Perguruan Golok Hantu. “Mungkin aku tak perlu panjang lebar lagi Jaka Daru, aku menghormati perguruan ini seperti aku menghormati ayahmu Gusti Patih Suwandaru, kedatanganku kemari hanya ingin meminta pertanggung jawaban tamu kalian yang
last updateLast Updated : 2021-10-25
Read more

12. Bagian 8

Tidak salah, gadis muda berparas cantik nan jelita ini adalah Gusti Putri Roro Ajeng, dia adalah adik kandung dari Gusti Prabu Anggoro Putro, sudah bukan rahasia umum lagi tentang kecantikan yang dimiliki oleh Gusti Putri Roro Ajeng, dan tentu tidak ada seorang laki-lakipun yang tak mengagumi kecantikan dan keanggunan sosok Gusti Putri Roro Ajeng, apalagi keberadaan sosok Gusti Putri Roro Ajeng begitu sangat dicintai dan sangat dikenal dimasyarakat negeri Bintan ini, hal ini dikarenakan sifat baik dan sangat suka membantu orang-orang yang membutuhkan pertolongannya, Gusti Putri Roro Ajeng terkenal dengan kelembutan dan keramahannya terutama kepada golongan orang-orang kecil. Dan diantara semua yang menatap kagum kearah sosok Gusti Putri Roro Ajeng, hanya Ayuandira saja yang terlihat tak senang atas kehadiran Gusti Putri Roro Ajeng ditempat itu. Sejenak terlihat putri nan cantik ini menatap semua orang-orang yang sudah siap bertempur itu. “Ada apa ini ?”. tanyanya lagi lembut. “Ah, t
last updateLast Updated : 2021-10-25
Read more

12. Bagian 9

Matahari sudah terlihat condong ke ufuk barat, sinarnya tidak lagi menyengat seperti tadi, angin semilir menghembus membelai setiap tubuh yang dilewatinya, belasan bahkan puluhan orang tampak duduk secara berkelompok dihalaman Perguruan Tongkat Dewa, bila melihat dari pakaian yang mereka kenakan, jelas mereka berasal dari dua perguruan yang berbeda, sementara itu dipendopo perguruan sendiri, terlihat sosok Ki Lanang, Ki Prabaskara, Ayuandira, Dayungkara, Jaka Daru dan Gusti Putri Roro Ajeng sendiri. Dari wajah-wajah mereka jelas terlihat ketegangan dari suatu penantian yang panjang, sesekali diantara mereka melihat kearah pintu gerbang perguruan, seolah berharap akan ada seseorang yang datang dari arah luar. Sudah cukup lama mereka menanti, tapi orang yang dinantikan belum juga ada tanda-tanda kemunculannya. Hingga perhatian mereka tiba-tiba saja tertuju pada salah seorang murid perguruan yang saat itu tengah berlari-lari menuju kearah pendopo, dan hampir semua orang yang ada ditempat
last updateLast Updated : 2021-10-25
Read more

12. Bagian 10

“Bet..bettt..bettt....betttt...weesss...weeesss..weessss.....”. hebat, golok yang ada ditangan Ki Prabaskara terlihat langsung menjelma menjadi puluhan banyaknya, seperti namanya Golok Hantu Membelah Bayangan, Golok yang ada ditangan tiba-tiba terasa lenyap dari pandangan, yang terlihat justru bayangan golok tersebut yang jumlahnya amat banyak sekali, sementara itu didepan sana, Bintang hanya bersiap dengan pedang kecil ditangannya sungguh sangat berbeda sekali ukuran kedua senjata tersebut, bagi sebagian murid-murid Perguruan Tongkat Dewa meragukan apakah pedang Bintang dapat menandingi golok yang ada ditangan Ki Prabaskara, hal ini membuat hampir semuanya harus menahan nafas karena tegang, sedangkan murid-murid Perguruan Golok Hantu sendiri yakin kalau guru mereka segera menenangkan pertarungan itu. “Hiyatttt.....wesshhh....weesshhh.......wesshh.....”. sosok Ki Prabaskara melesat dengan golok ditangannya kearah Bintang, bayangan golok yang jumlahnya telah menjelma menjadi puluhan it
last updateLast Updated : 2021-10-25
Read more

12. Bagian 11

Gusti Patih Suwandaru sendiri segera membantu Bintang yang saat itu terlihat sudah kepayahan berdiri. “Bagaimana keadaanmu anakmas ?”. “Saya tidak apa-apa gusti patih”. ucap Bintang lagi mencoba tersenyum. Dan tak lama kemudian, Ki Lanang, Jaka Laksono, Jaka Daru, Ratih Kumala, Ayuandira dan Gusti Putri Roro Ajeng sendiri segera mendekat. “Daru, kau bantu Bintang”. perintah Jaka Laksono lagi dan dengan cepat Jaka Daru segera memapah Bintang untuk menuju ke rumah kediaman. “Ini semua salahku Romo, kalau saja aku tidak menyetujui adu ilmu kanuragan ini, semuanya tidak akan terjadi”. ucap Gusti Putri Roro Ajeng lagi terlihat menyesali keputusannya. “Tidak Ajeng, ini bukan salahmu, tindakanmu sudah benar dengan begini Ki Prabaskara akan menganggap kalau urusan ini sudah selesai”. ucap Gusti Patih Suwandaru lagi. “Tapi karena saya, dia harus terluka dan hampir saja tadi dia celaka ?”. ucap Gusti Putri Roro Ajeng lagi cemas. “Kenapa harus cemas seperti itu Ajeng, apakah kau sudah kena
last updateLast Updated : 2021-10-25
Read more

12. Bagian 12

“Karena dia tak ingin mempermalukan Ki Prabaskara dihadapan banyak orang seperti yang dia lakukan pada Dayungkara”. tiba-tiba suara terdengar menjelaskan pertanyaan Jaka Daru itu, dan suara itu itu berasal dari pintu kamar itu hingga dengan serta merta semua pandangan berpaling kearah pintu kamar itu. “Ajeng...”. hampir bersamaan semua yang ada ditempat itu terkecuali Bintang tentunya menyebutkan nama sosok gadis yang baru saja memasuki kamar itu. Sosok gadis berparas cantik nan jelita yang tak bukan tak lain adalah Gusti Putri Roro Ajeng. Dengan tersenyum lembut Gusti Putri Roro Ajeng terlihat berjalan mendekati mereka. “Oh Bintang, perkenalkan ini Roro Ajeng, dia adalah putri angkat Romo”. ucap Jaka Laksono lagi memperkenalkan. “Dia juga gusti putri kerajaan Bintan, Bintang, jadi hati-hati kalau kau bicara dengannya”. goda Ratih Kumala lagi tertawa kecil. Tapi ucapan itu membuat tanda tanya dihati Bintang terjawab sudah kenapa gadis berparas cantik jelita itu berpakaian seperti la
last updateLast Updated : 2021-10-25
Read more

Putri Kipas Kayangan - 13

“Gusti Putri Roro Ajeng sedang ada didalam”. sebuah suara terdengar lembut dibelakangnya hingga membuat sosok itu terkejut, dan serta merta dia berpaling.“Rama Anggada...”. terdengar nama itu disebut perlahan dibalik bibir merahnya yang indah. Wajah gadis berwajah cantik ini terlihat berubah, dan terlihat dengan cepat dia ingin melangkah pergi, tapi ;“Ayuandira, tunggu !!”. tapi kembali suara itu menahannya, suara yang berasal dari seorang pemuda bertangan buntung yang tadi disebut dengan nama Rama Anggada oleh gadis yang dipanggil dengan panggilan Ayuandira itu, langkah Ayuandira terhenti sejenak.“Bb...boleh aku bicara sebentar denganmu Ayuandira ?”. ucap Rama lagi perlahan.“Tidak ada lagi yang perlu kita bicarakan kang”. ucap Ayuandira dingin.“Aku mohon Ayuandira, hidupku tidak akan tenang sebelum aku mengatakan ini padamu”.“Kalau begitu katakanlah, aku aka
last updateLast Updated : 2021-10-26
Read more

Putri Kipas Kayangan - 14

Tong....tong....tong....”. malam yang sunyi itu tiba-tiba saja dikejutkan oleh suara pentungan yang membahana di Perguruan Tongkat Dewa, suara pentungan itu jelas saja mengejutkan semua yang ada diperguruan itu, dengan segera mereka keluar untuk mencari tahu apa yang terjadi. Dan dalam sebentar saja semuanya sudah berkumpul dihalaman perguruan, lampu-lampu obor langsung dinyalakan hingga menerangi tempat itu. Terlihat diantaranya Joko Laksono, Ratih Kumala, Jaka Daru, Ayuandira, Gusti Putri Roro Ajeng dan Bintang sendiri. “Ada apa, siapa yang membunyikan pentungan ?”. tanya Laksono cepat. “Maaf ketua, ss...saya yang membunyikannya tadi”. ucap seorang pemuda kurus yang berada diantara mereka. “Kenapa, apakah ada sesuatu yang amat penting hingga kau membunyikan pentungan itu ?”. tanya Laksono lagi dengan mantap. “Ampun ketua, saat saya tadi sedang meronda, saya mendengar ada suara keributan dikamar raden Rama Anggada, makanya saya kesana untuk melihatny
last updateLast Updated : 2021-10-26
Read more

Putri Kipas Kayangan - 15

“Tapi bagaimana kalau kang Bintang menolakku, ah malu sekali aku”. batin Ayuandira lagi semakin bingung. “Tapi paling tidak aku tahu apakah kang Bintang juga memiliki perasaan yang sama terhadapku. Ah, aku harus menanyakan hal itu malam ini juga pada kang Bintang, paling-paling aku malu bila kang Bintang menolaknya daripada harus menanggung perasaan seperti ini terus menerus”. ucap Ayuandira lagi akhirnya memutuskan, dengan perasaan mantap akhirnya Ayuandira melangkahkan kakinya keluar dari kamarnya menuju ke kamar Bintang, tapi begitu sudah berada didepan pintu kamar Bintang, tiba-tba saja Ayuandira mengurungkan niatnya untuk mengetuk pintu kamar itu, entah kenapa Ayuandira merasakan dadanya berdebar keras, ada keraguan dihatinya. “Ah, bagaimana bila benar-benar kang Bintang menolak cintaku, aduh pasti malu sekali aku”. batin Ayuandira lagi, meyakinkan hatinya akan hal itu, Ayuandira membalikkan tubuhnya ingin melangkah pergi, tapi baru beberapa langkah meninggalkan
last updateLast Updated : 2021-10-26
Read more

Putri Kipas Kayangan - 16

Sementara itu apa yang dialami oleh Ayuandira tak berbeda jauh dengan apa yang dialami oleh Bintang yang saat itupun juga merasakan getaran yang sama, indah dan menggodanya bibir Ayuandira yang selalu memancing setiap laki-laki yang memandangnya membuat Bintang tak kuasa lagi menahan dirinya, maka Bintangpun akhirnya menundukkan wajahnya.Ayuandira bukanlah gadis bodoh yang tidak tahu harus berbuat apa, melihat Bintang menundukkan wajahnya untuk mencium bibirnya, kedua mata indah milik Ayuandira terlihat terpejam, dan ; “Uffhh......”. kedua bibir itupun bertemu dalam satu lumatan hangat dan sangat indah terasa bagi keduanya.Bintang tak perlu menunggu lama, saat Ayuandira memberikan balasan lumatan hangatnya pada bibirnya, maka saling melumatlah keduanya dalam satu lumatan membara, tenggelam dalam alunan birahi, kedua tangan kekar Bintang tampak meraih tubuh Ayuandira yang padat berisi itu kedalam pelukannya, Ayuandirapun tak mau ketinggalan, dilingkarkanny
last updateLast Updated : 2021-10-27
Read more
PREV
1
...
2324252627
...
183
DMCA.com Protection Status