Home / Pendekar / Ksatria Pengembara Season 1 / Chapter 201 - Chapter 210

All Chapters of Ksatria Pengembara Season 1: Chapter 201 - Chapter 210

1822 Chapters

10. Bagian 8

“Aa...apakah ini benar-benar kau kang Bintang”. ucap gadis jelita yang memang tak bukan adalah Pandansuri, Putri Adipati Pandan Arum. Untuk mengetahui tentang Pandansuri, baca (Munculnya Ksatria Pengembara). “Tentu saja Pandan, ini benar-benar aku Bintang”. ucap Bintang lagi mencoba meyakinkan Pandansuri yang ada dihadapannya. “Kakanggg...”. dan secara tiba-tiba pula Pandansuri langsung memeluk Bintang dengan hangat dan eratnya, Bintangpun hanya mampu membalasnya dengan penuh kehangatan. Dan tak lama kemudian terdengar isak tangis yang keluar dari bibir mungil Pandansuri. “Ternyata kau masih hidup kakang, oh... syukurlah”. terdengar ucapan itu diantara isak tangisnya, isak tangis dan ucapan Pandansuri barusan tentu saja membuat Bintang heran. Setelah cukup lama  Pandansuri menumpahkan isak tangisnya didadanya, dengan lembut Bintang merenggangkan pelukannya, diangkatnya wajah Pandansuri yang bersimbah air mata dan dengan lembut pula Bintang memupu
last updateLast Updated : 2021-10-19
Read more

10. Bagian 9

“Maafkan kakang Pandansuri”. ucap Bintang dengan lembut meraih kedua pundak Pandansuri, bergetar kedua tangan Bintang saat menyentuh kedua pundak itu. Dengan wajah bersimbah air mata, Pandansuri mengangkat wajahnya. “Kenapa kakang ? kenapa kakang tak ingin mewujudkan keinginan terakhirku ini”. ucap Pandansuri lagi diantara isak tangisnya. “Maafkan kakang Pandan, permintaan apapun akan kakang penuhi, asalkan jangan yang ini, kau harus menjaga kesucianmu untuk malam pengantinmu Pandan, kakang akan merasa sangat bersalah jika kelak Pangeran Galuhbaya akan menyalahkanmu karena aku telah merenggut kesucianmu”. ucap Bintang lagi mencoba menjelaskan maksudnya, tapi ucapan Bintang tiba-tiba saja membuat raut wajah Pandansuri berubah, tidak ada raut kesedihan diwajahnya.“Aku sudah tidak suci lagi kakang”. ucap Pandansuri lagi tiba-tiba hingga mengejutkan Bintang. “Kesucianku telah direnggut oleh Pangeran Galuhbaya beberapa waktu yang lalu, aku harap kakang tidak punya alasan lagi untuk menol
last updateLast Updated : 2021-10-19
Read more

10. Bagian 10

Malam telah semakin larut saat Bintang kembali kepenginapan, dimana ki Sawun lelaki penjaga warung terlihat terkantuk-kantuk ditempat jaganya. Masuknya Bintang membuatnya terjaga dan tersadar. “Denmas...tunggu denmas !!”. cegah ki Sawun lagi hingga membuat langkah Bintang terhenti. “Ya, ada apa ki ?” “Itu...itu den, gadis yang bersama denmas itu telah mencari denmas sejak tadi”. “Oh iya, terima kasih ki”. ucap Bintang lagi seraya melanjutkan langkahnya menuju ke kamarnya, tapi saat melewati kamar Sekarwangi, langkah Bintang berhenti, mengingat apa yang tadi dikatakan oleh ki Sawun, Bintang memutuskan untuk melihat keadaan Sekarwangi terlebih dahulu. “Kreakkk”. Bintang membuka pintu kamar Sekarwangi dan begitu ada didalamnya, Bintang terkejut saat tak melihat sosok Sekarwangi didalamnya. “Dimana Sekar, astaga, jangan... jangan dia masih mencariku”. batin Bintang lagi Bintang segera keluar dan berniat untuk mencari Sekarwangi. Tapi kemudian langkah Bintang terhenti tepat dipintu kam
last updateLast Updated : 2021-10-19
Read more

10. Bagian 11

“Kukuruyukk”. pagi baru saja datang, sang surya baru saja menampakkan wajahnya diufuk timur, cahayanya yang berwarna kuning keemasan menerpa kehangatan bagi seluruh alam mayapada ini, dan sinar-sinar itu tampak menembus celah-celah kamar dimana Bintang dan Sekarwangi berada. “Uhh”. terdengar keluh tertahan dari sebuah bibir mungil dan merah merekah milik seorang gadis bertopeng perak yang saat itu tengah berbaring disebuah tempat pembaringan indah. Sosok yang tak lain adalah Sekarwangi yang sepertinya baru saja terbangun dari tidur pulasnya. Sekarwangi terlihat langsung membuka kedua matanya dengan tiba-tiba saja penciumannya mencium sesuatu yang menggugah perutnya, begitu membuka kedua matanya dan berpaling kearah kirinya, betapa terkejutnya Sekarwangi saat melihat seorang pemuda yang tak lain adalah Bintang yang tampak tengah menyiapkan sebuah hidangan makanan baginya. “Kang Bintang”. ucap Sekarwangi seraya bangkit dari tempat pembaringannya. Mendengar suara lembut yang menegurnya
last updateLast Updated : 2021-10-20
Read more

10. Bagian 12

“Sekar”. kembali terdengar suara lembut Bintang. “Kenapa kakang mau melakukannya, padahal kakang tahu, gusti putri Pandansuri akan segera menikah”. ucap Sekarwangi diantara isak tangisnya. “Sudah kakang katakan, kakang terpaksa menurutinya Sekar”. ucap Bintang lagi mencoba menjelaskan. “Dasar semua laki-laki selalu memiliki 1001 alasan...”. ucap Sekarwangi lagi seraya bangkit dan ingin beranjak pergi. Tapi kembali Bintang menahan gerakannya dengan menangkap tangannya. “Lepaskan tanganku kakang !!” “Tidak !! aku tidak akan melepaskannya sebelum kau mengerti akan masalah ini se.....plakkk”. belum lagi Bintang menyelesaikan ucapannya, satu tamparan keras telah mengenai wajahnya, tapi Bintang tetap tidak melepaskan genggaman tangannya, entah kenapa Sekarwangi yang tadi melepaskan tamparan tangannya kini justru balik merasa bersalah. “Kenapa kau menanyakan semua ini Sekar ?”. tanya Bintang lagi, tapi Sekarwangi justru malah berbalik.
last updateLast Updated : 2021-10-20
Read more

10. Bagian 13

“Sekar”. sapa Bintang dengan lembut dan tersenyum. Tapi justru tatapan kesal yang diterima oleh Bintang. “Aku akan pulang sendiri malam ini, kakang pergi saja menemui wanita itu”. belum lagi tatapan kesal itu dimengerti oleh Bintang, Sekar justru melontarkan ucapan pedas kepadanya. “Sekar tunggu !!”. Bintang menarik tangan Sekarwangi untuk menahan gerakannya yang ingin melangkah pergi, lalu Bintang sendiri segera melangkah kehadapan Sekarwangi yang saat itu terlihat tidak mau menatap kearahnya. “Aku tidak akan pergi menemuinya malam ini Sekar”. ucap Bintang lagi lembut dan ini cukup membuat wajah Sekarwangi terangkat menatap kearahnya. “Ka...kakang tidak akan pergi.....” “Bukankah aku sudah berjanji padamu untuk tidak menemuinya lagi, dan aku takkan pernah mengingkari janjiku itu”. ucap Bintang lagi seakan ingin lebih meyakinkan Sekarwangi. “Dan sekarang jangan ngambek dulu ya”. ucap Bintang lagi bergurau hingga membuat Sekarwangi ters
last updateLast Updated : 2021-10-20
Read more

10. Bagian 14

Akhirnya Desah harum nafas Sekarwangi yang terasa membelai wajahnya membuat pertahanan Bintang jebol juga, Bintang tak dapat lagi menahan hasrat birahinya, apalagi selama ini Bintang memang begitu mengagumi sosok tubuh Sekarwangi yang begitu padat berisi, begitu montok untuk ukuran seorang gadis muda belia sepertinya.“Gllarrrr.....uffffhhhh”. seiring dengan terdengarnya suara guntur menggelegar, seiring itu pula terdengar desahan tertahan dibibir Sekarwangi saat Bintang mulai menyentuh bibirnya dengan hangat dan dengan lembut Bintang mulai melumatnya penuh kenikmatan.Berdesir seluruh darah yang ada didalam tubuh Sekarwangi saat Bintang melumat lembut bibirnya, ini adalah pertama kalinya Sekarwangi merasakan ciuman dari seorang laki-laki, dan entah karena dorongan sifat kewanitaannya atau karena apa, terlihat Sekarwangi mulai membalas lumatan Bintang dengan lumatan hangat bibirnya, merasakan lumatan balasan dari Sekarwangi membuat Bintang semakin membalas lumatan itu bahkan kedua tang
last updateLast Updated : 2021-10-20
Read more

10. Bagian 15

“Tidak ada orang dirumah kang”. ucap Sekarwangi lagi seraya mengangkat kedua bahunya. “Mungkin bopo dan kakangmu sedang keluar Sekar” “Yah, mungkin saja kang, tapi sudah sore begini kenapa belum pulang”. ucap Sekarwangi lagi. “Sebaiknya kita tunggu saja Sekar”. Sekarwangi hanya tampak mengangguk dengan tersenyum. Mentaripun akhirnya tenggalam diiringi dengan munculnya sang rembulan di angkasa, disusul dengan bermunculannya satu demi satu bintang-bintang diangkasa hingga semakin menambah indahnya malam itu. Sementara disebuah kamar, terlihat sosok seorang pemuda yang baru saja merebahkan dirinya dipembaringan lembut yang ada dikamar tersebut. Melihat raut wajahnya dia tak lain adalah Bintang. Setelah menunggu sekian lama rupanya sesepuh Sigila Tuak dan kakak seperguruan Sekarwangi yang bernama Buntal itu belum juga muncul. Oleh karena itulah Bintang memutuskan untuk menginap untuk semalam sekedar menemani Sekarwangi ditempat itu. Dan ma
last updateLast Updated : 2021-10-20
Read more

10. Bagian 16

Bahkan saat Nyai Kembangsari mendekatkan wajahnya dan melumat dengan lembut Bibir Bintang, barulah Bintang tersadar akan keadaannya, begitu tersadar Bintang dengan cepat melepaskan lumatan bibirnya dengan mendorong lembut kedua pundak Nyai Kembangsari menjauh. “Bb...benarkah ini kau Nyai....?”. ucap Bintang seakan tak percaya, ditanya seperti itu wanita yang dikenal Bintang dengan sebutan Nyai Kembangsari itu hanya tampak tersenyum. “Kenapa kakang, apakah kakang tidak percaya dengan pandangan kakang” “Tapi nyaikan sudah...” “Sudah mati maksud kakang”. sambung Nyai Kembangsari lagi cepat dan tersenyum. Tapi Bintang tak dapat menjawab pertanyaan itu. “Aku memang sudah mati kang, saat ini hanya besarnya cintaku kepada kakanglah yang membuatku masih bisa menemui kakang walaupun dialam mimpi”. “Aa...alam mimpi”. ulang Bintang lagi terkejut. “Benar kakang, saat ini kakang sedang bermimpi, dan aku sangat merindukanmu kakang, aku sanga
last updateLast Updated : 2021-10-21
Read more

10. Bagian 17

“Dia adalah wanita yang dulunya sangat aku cintai Sekar”. tapi sebelum langkahnya menjauh, terdengar suara Bintang diarah belakangnya, hal ini membuat langkah Sekarwangi terhenti dan berpaling kearah Bintang yang terlihat tertunduk. Sekarwangi dapat melihat bagaimana perubahan wajah sedih diwajah Bintang, entah kenapa Sekarwangi merasakan perasaan bersalah dihatinya, perlahan kembali didekatinya Bintang dan kembali duduk dihadapan Bintang. “Dulu aku dan dia memang memiliki hubungan yang sangat dekat Sekarwangi, bahkan kami sudah merencanakan untuk menikah”. jelas Bintang lagi. “Ta...tapi kenapa kakang menyebutnya dengan sebutan Nyai, bukankah”. Sekarwangi tak melanjutkan ucapannya karena biasanya kalau sebutan Nyai itu untuk wanita yang sudah berumur. “Ya, usianya memang jauh lebih tua dariku Sekar, tapi mungkin disitulah yang membuatku begitu amat mencintainya, dia adalah wanita yang bisa membuatku bahagia Sekar.....tapi sayang sebelum semua itu terwujud, dia telah lebih dulu menin
last updateLast Updated : 2021-10-21
Read more
PREV
1
...
1920212223
...
183
DMCA.com Protection Status