Home / Pendekar / Ksatria Pengembara Season 1 / Kabanata 1761 - Kabanata 1770

Lahat ng Kabanata ng Ksatria Pengembara Season 1: Kabanata 1761 - Kabanata 1770

1822 Kabanata

84. Bagian 8

Pangeran Blambang Sewu tampak duduk disinggasananya dan mengangkat tangannya, semua orang yang ada ditempat itu bangkit dari tempatnya.“Apakah tugas yang kuberikan padamu sudah kau laksanakan Pudja?” tanya Pangeran Blambang Sewu lagi.“Ampun gusti, hamba gagal melaksanakan tugas dari gusti” ucap Pudja tak berani mengangkat wajahnya.“Kalau gagal, kenapa kau kembali kemari, hah!” bentak Pangeran Blambang Sewu lagi dengan menahan amarah.“Ampun gusti hamba datang kemari, karena ingin menggantikan ibu hamba untuk menjalani hukuman tolong lepaskan ibu hamba gusti tolong!” ucap Pudja memohon-mohon.“Huh! tangisanmu takkan mempan terhadapku Pudja prajurit ! tangkap dia dan masukkan ke penjara besok eksekusi dia bersama ibunya!” perintah Pangeran Blambang Sewu dengan tegas.Para prajuritpun langsung menangkap sosok Pudja dan pengawalnya tanpa perlawanan. Mereka langsung dibawa ke penjara bawah tanah, dimana menuju penjara bawah tersebut terlihat melalui sebuah lorong panjang yang sangat dij
last updateHuling Na-update : 2022-08-11
Magbasa pa

84. Bagian 9

Malam semakin larut.Tong !! Tong !! Tong !!Kerajaan Blambang Sewu yang semula sepi. Tiba-tiba saja dikejutkan dengan suara pentungan yang dipukul secara bertalu-talu, hingga membangunkan orang-orang yang tengah tertidur diistana Blambang Sewu. Pentungan terdengar berbunyi diberbagai tempat.Pangeran Blambang Sewu sendiri sampai terbangun dari tidurnya, Jonggrang yang ada dipelukannya juga ikut terbangun. Pangeran Blambang Sewu terlihat bangkit dari ranjangnya dan berjalan ke pintu.Tok tok tokBelum lagi sampai dipintu. Terdengar suara ketukan dipintu tersebut.KreakkkPangeran Blambang Sewu membuka pintu. Seorang senopati tampak langsung menjura hormat dihadapan Pangeran Blambang Sewu.“Ada apa?”“Pasukan bayangan membuat kekacauan, gusti” ucap senopati itu lagi.“Mereka langsung mengacau di 3 tempat berbeda gusti” sambung senopati lagi hingga membuat wajah Pangeran Blambang Sewu terkejut.“Ini taktik pengalihan gusti” tiba-tiba terdengar suara lembut dari belakang Pangeran Blamban
last updateHuling Na-update : 2022-08-11
Magbasa pa

84. Bagian 10

“Jangan takut, saat ini kita yang memegang kendali” tiba-tiba saja sebuah suara keras terdengar disusul dengan munculnya sesosok laki-laki bertubuh gemuk muncul ditempat itu.“Rakryan Tumenggung Subali” ucap Bintang mengenali sosok lelaki gemuk tersebut.“Kali ini kau akan mati ditempat ini, gusti prabu Bintang” ucap Rakryan Tumenggung Subali lagi.Bintang hanya tersenyum, lalu kemudian wajah Bintang berubah saat dibelakang Rakryan Tumenggung Subali tiba-tiba saja muncul 5 orang prajurit yang membawa senapan mesin yang sangat besar. Bintang pernah melihat senapan mesin besar itu, senapan mesin yang sekali tembak bisa memuntahkan ratusan pelurunya hanya dalam beberapa detik saja.“Sehebat apapun orangnya, menghadapi senapan mesin ini takkan bisa menang” ucap Rakryan Tumenggung Subali dengan tertawa bangga.Lalu Rakryan Tumenggung Subali segera mempersiapkan senapan mesinnya. Bintang sendiri tampak memperhatikan keadaan disekitarnya.“Siap!” Rakryan Tumenggung Subali segera bersiap meme
last updateHuling Na-update : 2022-08-11
Magbasa pa

84. Bagian 11

Blepp !!!Obor ditangannya menyala, dan ;“Aahhhh!” wajah Rakryan Tumenggung Subali langsung pucat saat tepat dihadapannya sudah berdiri Bintang yang menatapnya dengan angker. Begitu terkejut dan takutnya, sampai-sampai Rakryan Tumenggung Subali jatuh terduduk dan obor ditangannya terlepas.Tapp !!Tangan Bintang langsung menangkap obor itu sebelum jatuh ke lantai, tangan kiri memegang obor, tangan kanan Bintang terlihat menjentikkan jarinya kearah api obor ditangan kirinya.Set ! Set ! Set ! Set ! Set ! Set !Blepp ! Blepp ! Blepp ! Blepp ! Blepp !Dari jentikan jari Bintang, melesat api-api yang langsung menyambar semua obor-obor yang ada didinding hingga semua obor itu menyala secara bersamaan dalam waktu singkat.Kini tempat yang semula gelap remang-remang tersebut telah kembali menjadi terang benderang, dan wajah Rakryan Tumenggung Subali semakin pucat saat melihat ratusan orang prajurit Blambang Sewu yang sudah terkapar semuanya dimana-mana ditempat itu.“Rakryan Tumenggung Suba
last updateHuling Na-update : 2022-08-11
Magbasa pa

84. Bagian 12

“Jadi mereka semua adalah pasukan bayangan Setyo Kencana. kini aku baru mengerti” ucap Pangeran Blambang Sewu lagi menyadari kalau semua ini adalah rencana yang disusun oleh Bintang.Ke-6 ninja tampak memegang macam-macam senjata ditangannya, ada yang menggunakan sebilah samurai, dua buah samurai, rantai ninja, bahkan ada juga yang menggunakan tombak ninja.“Ha ha ha...! apakah kau kira dengan orang sebanyak ini masih bisa menghadapi kekuatan Blambang Sewu yang dahsyat?” tanya Pangeran Blambang Sewu dengan tawa keras.“Hahaha..!” Bintang justru ikut tertawa hingga membuat Pangeran Blambang Sewu menghentikan tawanya. “Kau mungkin lupa Pangeran Blambang Sewu”“Lupa apa?” bentak Pangeran Blambang Sewu lagi.“Lupa akan kekalahan perang Blambang Sewu, dimana belasan ribu kekuatan Blambang Sewu dikalahkan dengan telak hanya dengan beberapa ribu pasukan Setyo Kencana” ucap Bintang lagi dengan tenang, tapi wajah Pangeran Blambang Sewu langsung berubah mendengar ha itu. Wajahnya langsung memer
last updateHuling Na-update : 2022-08-11
Magbasa pa

84. Bagian 13

“Gelombang Paruh Rajawali, heaaa!” bahkan salah satu bayangan tampak langsung melepaskan pukulan dahsyatnya.Segelombang angin dahsyat tercipta dan langsung memporak porandakan barisan prajurit Blambang Sewu dan ini cukup membuat serangan yang datang bagaikan air bah itu terhenti. Bahkan Pangeran Blambang Sewu tampak membesar kedua matanya melihat kini bersama Bintang telah muncul tiga orang lagi yang dari pakaiannya berasal dari kalangan pendekar.“Arya! Bayu! Yudho!” ucap Bintang terkejut melihat kehadiran ketiga sahabatnya itu.“Kau ini mau enaknya sendiri saja Bintang, masa bersenang-senang seperti ini hanya berdua saja sama Sawungpati” ucap arya yang sudah siap dengan busur ditangannya.“Benar apakah kami ini sudah tak kau anggap saudara lagi” ucap yudho dengan pedang kembar ditangan.Bintang sendiri hanya tersenyum kecut mendengar hal itu lalu menatap kearah Sawungpati yang hanya mengangkat kedua bahunya, Sawungpati ingin mengatakan kalau bukan dirinya yang memberitahu yang lain
last updateHuling Na-update : 2022-08-11
Magbasa pa

84. Bagian 14

SETYO KENCANA malam itu tampak berjalan seperti biasanya, Bintang dan yang lain sudah kembali. Sementara itu Bintang baru saja selesai mengadakan pertemuan dengan para pejabat istana Setyo Kencana, karena besok Bintang akan kembali ke Bukit Bayangan.Saat Bintang akan meninggalkan aula pertemuan, tiba-tiba saja seorang prajurit datang menghadap dan segera menjura hormat dihadapan Bintang dan Mahapatih Suryo Barata yang masih ada disitu.“Ada apa prajurit?”“Ada seorang wanita yang ingin bertemu dengan gusti prabu” ucap prajurit itu lagi.“Baik, persilahkan dia masuk” ucap Bintang lagi.Prajurit tersebut segera menjura hormat dan segera keluar dari ruangan tersebut. Tapi tak lama kemudian prajurit itu sudah kembali lagi bersama seorang wanita yang sudah berusia cukup mapan, wanita berusia sekitar 40-an. Tapi dengan umur kepala empat seperti itu, sosok wanita ini masih terlihat begitu menarik dan menggoda, apalagi terlihat kalau dirinya sangat pandai berhias hingga cukup menarik perhati
last updateHuling Na-update : 2022-08-11
Magbasa pa

85 | Rahasia Putri Pagaruyung

PAGI ITU, kerajaan Antapura dikejutkan oleh kedatangan Bintang yang secara tiba-tiba tanpa ada pemberitahuan, apalagi Bintang tidak datang sendiri, dua orang wanita ikut bersamanya, dua-duanya cantik, tapi yang paling cantik dan memukau tentunya adalah Pudjasari, sedangkan yang satunya adalah nyai Purbasari. Kedatangan Bintang langsung disambut oleh Datuk Rajo Bijayo.“Selamat datang gusti prabu. Selamat datang di Antapura” ucap Datuk Rajo Bijayo menyambut kedatangan Bintang dan rombongan dan segera mengajak Bintang untuk masuk kedalam istana Antapura.Di sepanjang perjalanan menuju aula utama istana Antapura, ada sebuah lukisan besar didinding istana, lukisan sebuah rumah yang yang menyerupai bentuk kapal. Kecil di bawah dan besar di atas. Bentuk atapnya mempunyai lengkung ke atas, kurang lebih setengah lingkaran, dan berasal dari daun Rumbio (nipah). Bentuknya menyerupai tanduk kerbau dengan jumlah lengkung enam, dengan satu lengkungan ke arah depan rumah, persis dengan benda yang d
last updateHuling Na-update : 2022-08-11
Magbasa pa

85. Bagian 2

Lalu semuanya segera duduk dikursi-kursi yang ada diruangan itu.“Kedatangan hamba kemari, membawa nyai Purbasari dan putrinya, nona Pudja, karena memang ada kepentingan gusti prabu” ucap Bintang lagi. Hingga membuat Gusti prabu Antapura dan permaisuri terlihat langsung menatap kearah nyai Purbasari dan Pudja. Keduanya tampak langsung menjura hormat kearah Gusti prabu Antapura dan permaisuri.“Nyai.. silahkan ceritakan kepada gusti prabu dan permaisuri” ucap Bintang mempersilahkan nyai Purbasari hingga menarik perhatian orang-orang yang ada ditempat itu.Nyai Purbasari terlihat menarik nafas panjang, dan ;“Pudja adalah putri angkat hamba yang hamba temukan dulu” cerita nyai Purbasari semakin menarik perhatian Gusti prabu Antapura dan permaisuri yang kembali menatap kearah Pudja berulang kali.“Mana.. Mana benda yang ada bersama Pudja waktu itu, nyai?” tanya permaisuri dengan cepat.Nyai Purbasari tampak mengeluarkan sebuah benda dari balik pakaiannya, Datuk Rajo Bijayo tampak mendeka
last updateHuling Na-update : 2022-08-11
Magbasa pa

85. Bagian 3

Putri Aurellya dan Bintang kembali kekamar setelah menyelesaikan pesta syukuran di istana. Begitu di dalam kamar Bintang langsung rebahan di tempat tidur, karena perjalanan sedikit melelahkan membuat pegal-pegal di persendian. “Kanda.. dinda mau mandi dulu yah,” kata Putri Aurellya lagi. “Nanti keburu kedinginan, sekarang aja mulai terasa nih udaranya,” sahut Putri Aurellya lagi. “Kalau begitu kita sekalian aja mandi berdua dinda,” goda Bintang tersenyum, Putri Aurellya hanya tersenyum lalu kemudian mengulurkan tangannya kearah Bintang, Bintang segera bangkit dari peraduannya dan berjalan kearah Putri Aurellya yang tersenyum kearahnya. Sesampainya di dalam kamar mandi, keduanya langsung saling berpelukan, baik Bintang maupun Putri Aurellya sama-sama melepas pakaian yang melekat ditubuh mereka masing-masing. “Ohh.. Kanda,” desahnya lembut. Setelah puas bercinta didalam kamar mandi, Bintang dan Putri Aurellya sama-sama terkapar diperaduan dengan tubuh lelah. Nafas keduanya terlihat
last updateHuling Na-update : 2022-08-11
Magbasa pa
PREV
1
...
175176177178179
...
183
DMCA.com Protection Status