Home / Urban / Diary Yang Basah / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Diary Yang Basah: Chapter 11 - Chapter 20

52 Chapters

11

Kakek Rinto, dan  Juan, sibuk membaca di ruang rekreasi, sedangkan  Tante Tina dan Ranny asyik menonton menonton film kesukaan di televisi. Mereka sampi lupa waktunya makan siang. mereka disadarkan oleh bunyi lonceng gereja yang berdentangan tepat pukul 12.00 siang. Kakek yang sedang serius membaca koran berkata kepada Kakek Tina dan Ranny, “Tina, Ranny sudah waktunya makan siang, tutup televisinya. Mari, kita ke ruang makan.” “Aduh, nanggung Kakek, Film nya kren, tetapi Kakek menyuru unuk menutup tetevisi, ya, terpaksa,” ujar Ranny yang sedang penasaran dengan alur cerita dari film tersebut. “Selesai makan siang, bisa lanjut menonton,” kata Kakek Rinto, “Kakek sudah keroncong. Ayo, ke ruang makan.”  Kakek Rinto, Juan, Tante Tina, Ranny bersama-sama ke ruang makan untuk makan bersama. di dalam keluarga Anre selalu diajarkan untuk makan bersama, jika semua anggota berada di rumah. Anggota keluarga dapat tidak hadir dalam makan bersama jika sakit
Read more

12

Telpon Rumah berdering. Ranny yang menerima telpon meneteskan air mata dan menampahkan raut wajah kesedihan. Ranny menangis histeris menggil-manggil Susan– Ibunya.  Juan, Tante Tina dan Kakek Rinto menatap Ranny dengan rada keheranan. Penasaran mengenai siapa yang menelpon Ranny, Tante Tina merampas gagang telpon dari tangan Ranny.“Halo, ini dengan siapa?” tanya Tante Tina“Kami dari pihak rumah sakit!“ suara dari balik telpon, “Kami ingin menginformasikan bahwa Ibu Susan, sudah tidak bisa tertolong lagi.”“Apa? tanya Tante Tina“Iya, Bu. Ibu susan sudah meninggal,” suara dari balik telpon, “Kami berharap pihak keluarga dapat datang ke rumah sakit untuk mendapat informasi lebih lanjut.”Tante Tina meneteskan airmata tangisnya pecah. Tante Tina menyampaikan kepada Kakek Rinto dan Juan bahwa yang menelpon Ranny dan terakhir berbicara dengan Tante Tina adalah pihak rumah sak
Read more

13

Matahari mulai condong ke barat, para petani sudah beranjak pulang dari ladang. Tante Tina, Kakek Rinto, Anre, Ranny dan Juan jala –jalan  ke pantai. Jarak rumah Anre dan pantai tidak jauh.  Tante Tina Kakek Rinto, Anre, Ranny dan Juan ingin keluar sebentar sebab sumpek di rumah. Dengan melakukan rekreasi di tepi pantai, Tante Tina dan Kakek Rinto berhadap dapat menghilangkan sedikit kesedihan yang keluarga Anre alami karena kehilangan sosok seorang Susan. Untuk itu, sebelum ke pantai Kaek Rinto, Tante Tina Anre, Ranny dan Juan bersiara ke makam Susan. Di makam Susan mereka membersikan makan dan duduk hening sejenak. Setelah itu, mereka pergi ke pantai.Sampai di pantai, mereka berlari-lari kecil di pantai. Ranny dan Juan bermain ombak. Anre, Ranny dan Juan  dapat tertawa, teriak dengan bebas di pantai. Ranny, Juan dan Anre berteriak melawan derunya gelombang laut. Tante Tina memperhatiakn keceriaan Ranny, Juan dan Anre, dengan berkata kepada Kakek Rinto,
Read more

14

Masa cuti Anre telah berakhir. Anre kembali menjalani pekerjaan kantor sebagai sopir. Hari pertama masuk kantor setelah menjalani cuti, Anre dimutasi ke daerah. Anre menginformasikan kepada Ranny, Juan, Tante Tina dan Kakek Rinto mengenai dirinya yang dimutasi ke daerah. Anre tidak lagi bekerja di kantor pusat yang sekota dengan keluarganya. Anre harus bersedia Anre meninggakan Ranny dan Juan bersama Kakek Rinto dan Tante Tina.Pagi hari, Resti  hendak pergi ke kantor. Dalam perjalanan ke tempat kerja Resti bertemu dengan Anre Sopir sekampungnya. Anre dan Resti berbincang agak lama.  Anre  dan Resti saling saling menukar nomor whatssapp. Anre, tahu bahwa Resti sudah memiliki calon suami. Namun, semenjak pertemuan Anre dan Resti di kota, keduanya lebih sering chattingan melalui whatssapp.Semenjak kepergian Resti ke kota, Resti tidak mengabari Berto kekasihnya itu. Karena Resti tidak pernah mengabari keberadaannya kepada Berto maupun keluarga Berto, maka
Read more

15

Resepsi pernikahan Anre dan Resti di masa pandemi Covid–19 melanggar aturan pemerintah. Resepsi pernikahan Anre dan Resti menimbulkan kerumunan.  Kerumunan saat resepsi Pernikahan memungkinkan akan memunculkan klaster baru penyebaran Covid–19. Untuk itu, peserta resepsi pernikahan  Anre dan Resti, dihimbau untuk memeriksakan kesehatan di Puskesmas terdekat.Peserta resepsi pernikahan sebagian besar tidak datang ke Puskesmas, ketika pemeriksaan kesehatan. Mereka tidak datang ke Puskesmas untuk menjalani pemeriksaan kesehatan karena takut divonis terpapar Covid–19. Aulia, Pedro, Joe dan Rikka, tidak hadir dalam pemeriksaan kesehatan di Puskesmas. Sedangkan, Ranny dan Juan serta Tante Tina, Kakek Rinto, Anre, Resti dan Siti datang ke Puskesmas untuk untuk melakukan pemeriksaan kesehatan. Pemeriksaan kesehatan dengan metode repid test sebagai suatu metode untuk mengetahui terinveksi atau tidak terinveksi Covid–19. Hasil repid test, menunjukkan an
Read more

16

“Eh, padahal Resti hamil,” kata Ibu Rina, “Usia kehamilan sudah lima bulan.” “Ah, Ibu Rina, jangan fitna,” kata Ibu Fatima. “Ibu Rina dan Ibu Fatima, kalian berdua bincang apa, kelihatan bahas hal yang serius,” kata Ibu Asni. “Ibu Asni ada isu panas,” kata Ibu Fatima, “Itu, Si Resti, anaknya Anre dan Susan, sudah hamil lima bulan.” “Astaga! Serius Resti hamil?” ujar Ibu Asni “Ibu Rina sampaikan begitu,” kata Ibu Fatima. Isu mengenai kehamilan Ranny menjadi buah bibir orang-orang di di lingkungan Rany. Isu itu berkembang dari mulut Ibu-Ibu arisan hingga komunitas-komunitas lainnya di lingkungan Ranny. Ranny tidak peduli dengan isu yang berkembang yang membicarakan tentang dirinya Isu kehamilan Ranny, menjadikan orang-orang di sekitarnya, memandang rendah diri Ranny. Ranny tetap tersenyum dan berbuat baik kepada Ibu-Ibu arisan yang selalu bergosip tentang kehamilannya.Isu mengenai kehamillan Ranny sampai ke telingga orang yang paling pen
Read more

17

 2 Juni, 2021Pagi, pukul 04:00Hari ini, sama seperti emambelas tahun yang lalu saat Ibu Susan melahirkan Juan. Hari ini, Ranny memiliki seorang adik laki-laki dari Ibu yang lain, Ibu Resti. Bayinya imut dan lucu. Pagi ini, Perempuan yang Ranny anggap sebagai kakak dan juga Ibu, memberi Ranny seorang adik melalui operasi caesar. Kelahiran caesar untuk kebanyakan orang berpikir bahwa, proses melahirkan dengan cara caesar merupakan proses yang paling cepat dan mudah. Sayat sedikit saja di perut Ibu, bayinya langsung keluar. Namun, sesungguhnya tidak seperti yang dipikirkan kebanyakan orang. Dalam dunia kedokteran operasi caesar digolongkan dalam kategori operasi besar. Mengapa? Karena operasi caesar memiliki resiko tinggi. Untuk itu, Ibu  yang akan menjalani operasi caesar diharapkan tidak boleh stres, Ibu harus kuat secara mental dan fisik. Kelahiran dapat secara caesar atau kelahiran normal. Namun, tidak untuk Ibu Resti. Ibu Resti menjalani operasi caesar.&n
Read more

18

Menu sarapan pagi telah tersedia di atas meja makan. Seluru anggota rumah berkumpul di kamar makan untuk sarapan pagi. Saat sarapan pagi, Anre bertanya kepada Ranny, “ Ranny, bagaimana dengan kuliahnya? Jawab Ranny, “Untuk kuliah Ayah tidak perluh ragu. Ranny sekarang sedang dalam proses pengajuan jdul untuk tugas akhir.”“Ranny, Ayah Anre memang sering tidak berada di rumah karena sering pulang larut malam, tetapi Ayah Anre sering menjumpai Ranny terlambat tidur malam karena sibuk mengerjakan tugas kuliah. Ayah salut dengan ketekunan Ranny. Namun, tolong jangan terus-terusan begadang sampai larut malam karena mengerjakan tugas kuliah, kalau daya tahan tubuh Ranny menurun, Ranny dapat terpapar corona,” ujar Anre.“Terima kasih Ayah, atas perhatiannya kepada Ranny,” jawab Ranny. Anre masih ingin menasihati Ranny, namun Resti yang sedang menggendong bayi berpikir bagaimana caranya agar Anre berhenti menasihati Ranny. Resti mengus
Read more

19

 Malam telah larut. Cahaya bulan dan bintang nampak suram, terhalau  kabut. Ranny menarik napas panjang. Ranny duduk sendiri di teras depan rumah. Ranny menikmati sunyi. Ranny merasakan semacam keangkeran kampung kecil di kala malam. Dalam sunyi, bak pertapa ulung Ranny menimang-nimang setiap misteri kehidupan Ranny sendiri. Ranny sesekali merasakan suatu firasat yang mencemaskan. Ada pertanda bahwa suatu hal teraneh dalam hidup bakal terjadi. Segera dan malam itu juga!Ranny sebagai seorang yang rasional. Ranny mengelak semua keanehan. Keanehan yang muncul secara tiba-tiba dalam pikiran. Ranny  menyadari bahwa dalam sunyi pikiran siapa pun bakal menjadi sibuk. Sibuk  oleh hiruk–pikuk  kenangan, kekinian dan harapan yang liar melintasi pikiran tanpa kendali.Ranny masuk ke dalam kamar. Ranny merebahkan tubuh sejenak ke ranjang, lalu bangkit dan menggapai sebuah novel, dengan rasa prnasaran akan cerita Ranny membaca Novel tersebut
Read more

20

Anre mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi. Anre ingin cepat-cepat sampai di rumah sore ini. Namun, nasib naas terjadi pada dirinya. Mobil yang dikendarainya mengalami rem blong. Mobil terjungkal ke dalam jurang sedalam 18 km. Pembelokan tempat mobil Anre terjungkal, tebing yang sangat curam. Saat mobil terjungkal dan terkuling ke dasar tebing, Anre terlempar keluar dari mobil sejauh satu meter dari tempat mobil naas itu. Anre pingsan beberapa saat setelah dirinya terlempar. Anre mengalami pendarahan cukup banyak. Namun, Anre berusaha untuk bangun meminta pertolongan. Namun suaranya tidak mampu menjangkau orang-orang yang melintas di atas sana. Anre menyusiri tebing dan berusaha untuk naik ke tepih jalan, namun sulit sebab tenaganya tidak kuat. Mobil yang ada dibelakang mobil Anre, berhenti di tempat kejadian. Mereka menyaksikan Anre dan mobilnya terjungkal dan terguling ke dasar tebing. Mereka yang menyaksikan terjungkalnya mobil Anre berpikir Anre telah meningg
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status