Anre mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi. Anre ingin cepat-cepat sampai di rumah sore ini. Namun, nasib naas terjadi pada dirinya. Mobil yang dikendarainya mengalami rem blong. Mobil terjungkal ke dalam jurang sedalam 18 km. Pembelokan tempat mobil Anre terjungkal, tebing yang sangat curam. Saat mobil terjungkal dan terkuling ke dasar tebing, Anre terlempar keluar dari mobil sejauh satu meter dari tempat mobil naas itu.
Anre pingsan beberapa saat setelah dirinya terlempar. Anre mengalami pendarahan cukup banyak. Namun, Anre berusaha untuk bangun meminta pertolongan. Namun suaranya tidak mampu menjangkau orang-orang yang melintas di atas sana. Anre menyusiri tebing dan berusaha untuk naik ke tepih jalan, namun sulit sebab tenaganya tidak kuat.
Mobil yang ada dibelakang mobil Anre, berhenti di tempat kejadian. Mereka menyaksikan Anre dan mobilnya terjungkal dan terguling ke dasar tebing. Mereka yang menyaksikan terjungkalnya mobil Anre berpikir Anre telah meningg
Keesokan harinya, masih pagi-pagi benar, Pedro menceritakan kepada Rikka dan Joe mengenai kecelakaan yang dialami Anre. “Anre sekarang di rawat di rumah sakit di Bangsal Melati. Bangsal Melati itu bangsal yang harapan hidup tinggal 0,1%. Untuk itu, Joe mengendarai kendaraan bermotor tidak boleh ugal-ugalan, mengendarai kendaraan bermotor jangan kebut-kebutan. Setiap saat hendak berpergian jauh periksa kelengkapan kendaraan bermotor, agar tidak terjadi seperti Anre. Anre itu, kemarin mengalami rem blong, maka mobilnya terjungkal ke dasar tebing, karena keteledoran Anre sendiri sekarang Anre harus menghuni ruang di Bangsal Melati,” kata Pedro kepada Joe dan Rikka.Sementara itu, di Bangsal Melati ruang 1.A, Anre sebagai penghuni di malam pertama setelah pengunduran diri Suster Carita. “Pasien merupakan seorang sopir. Yang mengalami kecelakaan dengan pendarahan cukup banyak. Keluarganya meminta hanya suster pengalaman yang menjaganya. Karena suster
Pagi hari, sambil duduk di teras rumah, Juan membaca berita pada koran bekas kemasan yang sudah kumal. Satu artikel dengan judul ‘Penjabat pemerintah tertangkap tangan menerima suap’, Juan asyik membaca dan mendalami isi dari artikel tersebut. Sesudah membaca artikel dari koran bekas kemasan jualan lombok, Juan mengakses berita dari majala online. Majala online menyajikan berita mengenai “Banyak kepala desa yang tertangkap karena salah gunakan dana desa.“Juan, pagi-pagi sudah akses berita di majala online, bukannya belajar tapi baca berita yang tidak jelas.” Ujar Joe yang sudah ada di depan Juan.“Joe, sudah tiba. Juan menunggu, agar tidak bosan menunggu Juan akes berita dari majala online untuk baca-baca.” Ujar JuanJuan mempersilakan Joe duduk di kursi yang berjejer di teras. Juan dan Joe mengerjakan tugas yang diberikan pak Kristo. Meski sistem belajar online, guru memberikan tugas kelompok. Juan dan Joe
Hari Jumat, hari yang dinanti. Tentu semua orang tahu kalau hari Jumat merupakan hari kerja terakhir yang dilanjutkan dengan dua hari libur sebelum bertemu dengan hari Senin. Lia seorang perempuan berabut sebahu, tengah berjalan dengan tenang di rumah mungilnya yang terletak di pinggir kota, rumah yang selama ini didiami bersama neneknya.sura seseorang memita pertolongan, “Tolong….” Lia menghentikan langkahnya mendengar erangan itu. Buluh kuduknya sontak berdiri, memberi peringatan. Sekali lagi suara seseorang meminta pertolongan di dengar lia,“Tolong....” Lia menoleh ke asal suara dan melangkakan kakinya mengikuti asal suara itu. Lia tahu seharunya dia tidak melakukan ini, tetapi mendengar lemahnya suara itu, batinnya terketuk untuk membantunya. Lia melonjak kecil ketika menemukan Cici gadis remaja, anak tetangganya tengah bersandar lemah. Tangan Cici berusaha menekan luka di kakinya yang cukup parah, meski usahanya itu tidak berhasil karena d
Perjalanan pulang ke rumah Lia, Lia memikirkan permintaan Cici. Permintaan Cici untuk tidak pulang ke rumah Pak Leo dan ibu Hasna. Jika Lia minta Cici untuk numpang sementara di rumah Lia tidak mungkin Cici mau sebab Lia berteangga dengan Pak Leo dan Ibu Hasna.“Cici kabur dari rumah Pak Leo Dan Hasna tidak mencarinya. Cici menghilang dari rumah sudah riga hari. Cici anak gadis remaja, kemana lagi Kak Lia menitipmu,” gumam Lia.Mobil yang Lia sampai di depan rumah Lia. memasuki halaman rumah Lia. Lia keluar dari mobil dan masuk ke dalam kamar. Saat hendak masuk ke dalam kamar Nenek Uci menyapa Lia, “Lia cucuku dari mana saja kamu, anak gadis tidak boleh pulang larut malam.” Kepada Nenek Uci, Lia menjawab, “Nenek, Lia, mohon maaf, Lia sibuk sehingga pulang malam.”Ketika sudah di dalam kamar, Lia terus memikirkan Cici. Namun, Lia tidak ingin semua anggota keluarganya tahu bahwa Lia seang berusaha menyelamatkan Cici
Sampai di rumah sakit. Lia langsung menghadap bagian administrasi dan melunasi semua biaya pengobatan di rumah sakit. Cici keluar dari rumah sakit. Mobil yang digunakan Lia dan Cici meluncur ke wilaya pertokoan. Cici bersama Lia membelanjakan segala keperluan Cici dalam sebuah koper bermerek pollo.Mobil meninggalkan area pertokoan, mengaspal melintasi wilaya luar kota. Cici diam saja. Cici tidak tahu ke mana Kak Lia menghantarnya. Lia menyampaiakan kepada Cici, “Cici, Kak Lia sudah mencari dan menemukan salah satu keluarga yang bersedia menerima Cici di dalam keluarga mereka. Cici menjadi anggota keluarga dikeluarga baruitu. Keluara Anre yang telah bersedia menerimamu. Mereka itu temannya Kak Lia. Untuk itu, Cici harus menunjukkan sikap baik kepada keluarga Resti dan Anre, sebab mereka merupakan keluarga Cici, orangtua Cici yang baru. Kakak Lia yakin keluarga yang Kakak Lia cari ini adalah keluarga yang baik hati.” Mobil terus meluncur melintasi jalan arah
Tante Tina telah menyiapkan menu makan siang di atas meja makan. Seluruh anggota rumah mendekati meja makan dan duduk pada posisi masing–masing. Waktu makan siang, Anre meminta Cici agar saat Kak Lia menelponnya, Cici dapat meminta kak Lia untuk menanyakan proses adopsi Cici, sebab setahu Anre dan Resti Cici sudah di adopsi oleh Pak Leo dan Ibu Hasna. Selain itu, Cici juga dapat meminta kak Lia untuk mengurus segala proses pindah sekolah untuk Cici. Cici menganggukan kepakah sebagai tanda menyetujui perkataan Anre. “Ayah, Jika boleh Juan satu sekolah degan Cici. Juan menginginkan begitu,” ujar Juan, “Belajar daring hari ini Juan, sangat senang, karena Juan dapat memahami penjelasan guru.” Semua orang mendengar Juan berkisah. melihat keseriusan anggota keluarga Anre terhadap apa yang dikisahkan Juan, Juan makin percaya diri untuk bercerita.Untuk keluarga Anre membiarkan anak bercerita dan anggota keluarga yang lain mendengarkan
Karena Cici tidak menerima panggilan dari Kak Lia, Kak Lia memutuskan untuk menelpon Resti. dalam pembicaaran dengan Resti, Lia sempat menanyakan keberadaan Cici, dan juga menanyakan kesehatan dari Anre. Resti Juga menyampaikan situasi terkini dari Cici dan Juga Anre. Resti menyampaikan kepada Lia, “Lia, Cici sudah menyesuaikan diri dengan kondisi dan situasi di rumah Resti, Cici sudah dapat menyesuaikan diri dengan tatatertib yang berlaku dirumah Resti. Kalau untuk Anre, dia sudah sehat.Namun, Anre masih belumbekerja. Resti Juga ingin Anre dapat bekerja kembali, tetapi Belum ada lapangan kerja yang menerima Anre. Untuk saat ini, Anre di rumah saja semenjak kecelakaan yang menimpa diri Anre. Anre masih melamar pekerjaan.”Mendengar Cerita Resti, Lia menawarkan agar Anre dapat bekerja di tempat Resti dan Lia bekerja. Resti masih berpikir panjang sebab mungkinkah diperbolehkan suami-istri bekerja satu kantor? mendengar pertimbangan Resti, Lia menawarkan
06.00 AM“Akhirnya Resti selesaikan juga pekerjaannya. Waktunya rebahan. Nyuci, memasak, menjemur pakaian, meyapu, mengepel. Semua sudah.Capek,” gumam Resti.Resti menujuh ruang tengah. ruang khusus untuk keluarga dan tiduran di kasur yang memang telah tersedia. Sembari tiduran Resti buka-buka medsos.Ibu Fatima mengirim pesan di mesenjer kepada Ibu Resti, “Ada status menarik dari Ibu Rikka.” Resti melihat-lihat status Ibu Rika tetangga sebelah. Ratu Sosmed kalau Ibu-Ibu di lingkungan Resti menyebutnya. Ibu-Ibu dilingkungan Resti, memiliki grup Whatssapp ‘Ibu-Ibu kompleks’. Ibu-Ibu kompleks mengadakan arisan sebulan sekali.“Pujih Tuhan ya, Pi, Akhirnya kesampaian juga beli baru.” begitu isi statusnya sembari menyertakan foto mobil Ilux. Resti terbelalak melihat status Ibu Rikka.“Uh, Pamer!” ucap Resti. Resti tahu Rikka itu lagi panas, karena minggu lalu Dessy panas-panasin di